
wanitaindonesia.co – Perempuan Papua seringkali masih terstigma sebagai perempuan yang rentan dengan berbagai macam permasalahan, dan tertinggal dari perempuan di daerah lainnya.
Mungkin stigma tersebut ada benarnya, karena masih banyak masyarakat luar yang belum mengenal dan mengetahui bahwa sosok perempuan Papua. Sejatinya, perempuan Papua merupakan pribadi mumpuni, mampu menunjukkan eksistensi, serta jati dirinya untuk berkontribusi pada pembangunan.
Rabu, 12/1/2022 bertempat di Istana Negara Jakarta, Presiden Joko Widodo melantik Fientje Maritje Suebu sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBPP) Indonesia untuk Selandia Baru, merangkap Samoa Kerajaan Tonga, Kepulauan Cook dan Niue. Ia menggantikan Duta Besar sebelumnya, Tantowi Yahya.
Perempuan asal Sentani, Papua menjadi perempuan Papua pertama yang mengemban amanah sebagai Duta Besar.
Mengawali karir panjang di Kementerian Luar Negeri selama 31 tahun, dan sebelum dilantik Fientje menjabat sebagai Wakil Kepala Perwakilan di Kedutaan Besar RI untuk India.
Menurut Fientje menjalankan peran multitasking bagi seorang perempuan Indonesia sangatlah tidak mudah. “Harus didukung oleh keluarga, memiliki manejerial waktu yang baik antara pekerjaan dengan keluarga, dari tugas utama mempromosikan Indonesia serta meningkatkan intensitas hubungan bilateral antara ke dua negara.

Foto: Ig fientjemsuebu.
Tugas yang mengharuskan berkunjung ke negara asing setiap 3 tahun sekali seringkali menghadirkan tantangan tersendiri. Tantangan utamanya harus beradaptasi dengan sistem pendidikan di negara tujuan, “ujar ibu dari 3 orang anak ini.
Pencapaian prestasinya ini menjadi bukti, bahwa perempuan Papua itu berdaya dan mumpuni. Ia pun berpesan kepada perempuan Papua di manapun berada untuk berprestasi setinggi-tingginya dengan menduduki posisi eksekutif, legislatif dan yudikatif.
“Penting bersaing dalam era globalisasi. Berusaha melakukan hal yang terbaik dalam hidup
dan merasa senang karenanya. Baik yang di tempat kerja, di rumah membina keluarga, memelihara hubungan baik, mendidik anak-anak. Atau apapun yang menghasilkan kepuasan merupakan kesuksesan, “kata Fientje. (RP)
