Fatayat NU DKI Gelar Diklat Terpadu Dasar Garda Fatayat 2025: Cetak Kader Perempuan Tangguh dan Berkarakter

WANITAINDONESIA.CO, Jakarta — Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) DKI Jakarta melalui Satuan Koordinasi Wilayah (Satkorwil) Garda Fatayat (Garfa) sukses menggelar Diklat Terpadu Dasar (DTD) Garfa DKI 2025.
Kegiatan berlangsung selama tiga hari, 10–12 Oktober 2025, di Gedung PCNU Jakarta Selatan, dan menjadi momentum penting dalam memperkuat semangat, karakter, serta kapasitas kader perempuan muda NU di ibu kota.

Ketua PW Fatayat NU DKI, Kusnainik, menyampaikan bahwa DTD ini bukan sekadar pelatihan teknis, tetapi juga wujud kesungguhan Fatayat NU dalam menyiapkan generasi perempuan NU yang militan dan berintegritas.

“Kita ingin kader Garfa tidak hanya militan, tetapi juga berilmu, beretika, dan mampu menjadi solusi di tengah masyarakat. DTD ini adalah langkah awal menuju penguatan kapasitas kepemimpinan perempuan NU,” ujarnya kepada Wanitaindonesia.co, Minggu (12/10/2025).

Menurut Kusnainik, penguatan sumber daya manusia perempuan NU merupakan bagian dari amanah sejarah dan perjuangan para ulama. Ia menekankan pentingnya kaderisasi yang berkelanjutan untuk menghadapi tantangan zaman seperti radikalisme, ketimpangan sosial, serta menjaga nilai Islam yang rahmah dan toleran.

Sementara itu, Komandan Satkorwil Garfa DKI, Dini, menggambarkan DTD sebagai “kawah candradimuka” bagi para kader.

“DTD adalah tempat ditempanya militansi dan loyalitas kader. Di sini, semangat juang dan rasa tanggung jawab kepada organisasi benar-benar diuji,” jelasnya penuh semangat.

Apresiasi tinggi juga datang dari Ketua Umum PP Fatayat NU, Margaret Aliyatul Maemunah, yang akrab disapa Ibu Mam. Ia menilai DTD Garfa DKI 2025 menjadi wadah strategis untuk memperkuat konsolidasi kader di tingkat wilayah.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Para peserta tidak hanya dilatih secara fisik, tapi juga ideologis dan organisatoris. Materinya mencakup keaswajaan, sejarah pergerakan NU, wawasan kebangsaan, hingga strategi gerakan perempuan,” tutur Ibu Mam.

Ia menegaskan, Garfa hadir untuk mencetak kader perempuan NU yang paham ideologi Ahlussunnah wal Jamaah, sekaligus tanggap dan solutif dalam menghadapi persoalan umat.

“Kader Garfa harus sigap, tangguh, dan siap menjadi bagian dari solusi di tengah masyarakat,” tambahnya.

Dengan mengusung semangat “Sekali Melangkah Pantang Surut ke Belakang,” DTD Garfa DKI 2025 diharapkan menjadi pemantik semangat baru dalam proses kaderisasi Fatayat NU.

Kebersamaan, militansi, dan keikhlasan menjadi kunci utama dalam membentuk kader perempuan NU yang tangguh, berkarakter, dan siap menjaga nilai-nilai keislaman, kebangsaan, serta kemanusiaan.

(srv)