Eksotisme Batik Pendulum

(Foto : Istimewa)

WanitaIndonesia.co, Jakarta – Bermula dari fantasi tentang eksotisme Batik Indonesia di mata dunia, kini hadir langgam sendiri dari dunia desain batik yang diterapkan pada sarung, tudung dan scarf.

Pada Pameran Warisan 2022 bulan lalu, sosok Komarudin Kudiya menjadi persona yang mendapat tempat khusus bagi pecinta batik.
Ia mendemonstrasikan teknik terbaru batik kreasinya Batik Pendulum. Terinspirasi oleh seniman pendulum yang menggunakan media acrilyc

Menurutnya pesona batik hadir melalui beragam motif dan warna dapat di up-grade hingga keluar dari pakem, hadir inovasi yang masih masuk dalam entitas seni batik.
Batik kaya warna dengan satu jenis motif spiral yang melingkar tak putus, membentuk obyek yang berbeda satu dengan lainnya.

Tantangan utama menurut Komar saat menyiapkan lilin panas dengan temperatur suhu yang tepat, agar pendulum bisa bekerja sempurna mengalirkan lilin.
Pendulum (bandul) berupa corong besi menjadi inspirasi utama, sekaligus alat untuk mengalirkan lilin panas pada kain hingga membentuk motif garis spiral dalam berbagai ukuran, serta alur tebal tipis.

Komar mendemonstrasikan teknik membuat motif Batik Pendulum.(Foto : Istimewa)

Rumit dari Ragam Motif Eksotis

Proses pembuatan menggunakan corong besi berbentuk plat berlubang, yang digantung menggunakan kawat baja. Lilin cair panas kemudian dimasukkan sebagai perintang warna.
Setelah melalui proses trial and error selama dua minggu, kini hadir beragam motif unik dan menjadi collectible items bagi penikmat batik untuk melengkapi koleksinya.

Kehadiran motif terbaru kreasinya tersebut menjadi upaya nyata baginya selaku Ketua Umum APPBI untuk mensosialisasikan proses pembuatan batik ke generasi muda.
Sebelumnya
ia sukses mengkolaborasi dua motif dari teknik Shibori dengan teknik Batik, yang dinamakan Shibotik. Juga membuat kombinasi Batik dengan Ecoprint disebut Bateco, serta menggabungkan tiga teknik dari Shibori, Batik dan Ecoprint.

Menurut Komar, Batik Pendulum merupakan mahakarya yang dipersembahkan khusus untuk milenial.
“Pasar batik untuk generasi muda masih terbuka luas, milenial dan Gen -Z menggemari tampilan unik, menyelaraskan zaman, namun tetap memiliki aura elegan, ” pungkasnya.

Batik pendulum diproduksi dalam bentuk sarung, kerudung, serta scarf dengan material sutera tenun Jacquard yang dijual mulai dari Rp. 2,5 juta hingga Rp. 4,5 juta. (RP).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini