wanitaindonesia.co -Universitas Sahid Jakarta melaksanakan Pemilihan Duta Mahasiswa
Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak pada hari ini di Lobby Universitas Sahid Jakarta.
Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan kepedulian mahasiswa universitas
terhadap isu-isu kekerasan gender di lingkungan kampus dan lingkungan masyarakat kampus,
khususnya di sekitar Universitas Sahid, diikuti oleh 16 peserta, tiga dewan juri berpengalaman
antara lain Bapak Bernard Hasibuah, Ibu Nani Rohani dan Ibu Meri Safarwati, S. Sos, M. Si.
Kegiatan ini merupakan rangkaian kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan sejak
Kamis minggu lalu pada 25 Nov 2021 bertepatan dengan Hari Guru Nasional, dan akan di akhiri
nanti 10 Desember 2021 bertepatan dengan Hari Hak Asasi Manusia Internasional.
Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi DKI Jakarta, Feri Farhati Anies Baswedan, pada kesempatan itu
mengajak kepada seluruh pihak untuk memanfaatkan momentum ini untuk menyuarakan,
mengedukasi, dan meneruskan informasi terkait pencegahan dan penanganan tindakan kekerasan
terhadap perempuan dan anak, serta menegaskan bahwa semua berhak untuk aman. Kerja sama
dengan banyak pihak sangat dibutuhkan dalam memastikan DKI Jakarta kota yang layak anak dan
ramah terhadap perempuan. Upaya perwujudan kota layak anak dan ramah perempuan tidak
menjadi tanggung jawab pemerintah dan lembaga saja, tapi juga melibatkan peran seluruh
masyarakat, termasuk mahasiswa.
Dukungan Universitas bergensi ini diwujudkan dalam sejumlah rangkaian acara
diantaranya yaitu penyelenggaraan webinar pada 30 November 2021, lomba tiktok, podcast dan
tentunya yang perdana dan paling kekinian adalah pemilihan duta mahasiswa anti kekerasan pada
perempuan & anak ini. Poses pemilihannya sendiri berlangsung sejak 25 November lalu. Melalui
kegiatan-kegiatan ini, Universitas Sahid berkomitmen untuk mendukung kampanye ini sebagai
edukasi bagi seluruh wanita terpelajar untuk berperan serta dalam menurunkan kasus kekerasan
seksual di ranah privat dan komunitas yang tercatat menembus 49.643 kasus sepanjang tahun 2011
hingga 2020 menurut Catatan Tahunan Komnas Perempuan. Komnas Perempuan juga melaporkan
jumlah kekerasan berbasis gender siber (KGBS) mencapai 510 kasus pada 2020 atau naik 304%
dibanding tahun sebelumnya.
Pada puncak acara pemilihan Duta Mahasiswa Anti Kekerasan Universitas Sahid, Duta
mahasiswa terpilih Andi Anggreni dan Malika Hasa Aulia sebagai juara runner up mendapatkan
piagam penghargaan, hadiah uang tunai dan trophy, serta akan melaksanakan masa bakti selama 1
tahun melalui SK Rektor Universitas Sahid Jakarta dan memiliki kewajiban untuk ikut
berpartisipasi dalam kegiatan DPAPP DKI Jakarta, Pusat Studi Gender (PSG) dan POS SAPA
USAHID, responsif dan concern terhadap isi kekerasan di lingkungan kampus USAHID dan
membuat catatan aktivitas terlibat dalam setiap kegiatan/acara anti kekerasan didalam PSG dan
POS SAPA USAHID dan atau DPPAPP DKI Jakarta.