Site icon Wanita Indonesia

Dr. Hera Nurlita, MKes, Tren Pangan 2022 Mengacu ke Isi Piringku

Dr. Hera Nurlita, MKes, Ayo..., lakukan pola konsumsi sesuai anjuran Isi Piringku.

wanitaindonesia.co – Tren merupakan sesuatu yang hangat dibicarakan, diperhatikan, dinikmati, serta dimanfaatkan oleh masyarakat pada masa tertentu, untuk mensejahterakan mereka.

Kuliner pun lekat dengan ikhwal tren, yang menyangkut nilai pangan secara keseluruhan. Dibutuhkan cara pandang berbeda dari sekedar sajian dan citarasa.

Aspek yang mendasari ditetapkan suatu produk kuliner menjadi tren harus mengacu kepada fungsi kuliner itu sendiri. Diantaranya memiliki efek sehat menyehatkan.

Hal ini menjadi bahasan menarik, serta memberikan cara pandang baru akan tren pangan yang merujuk kepada pemangku kepentingan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Dijelaskan secara menarik, komprehensif oleh Dr. Hera Nurlita, M Kes, Sub Koordinator Substansi Mutu Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada Webinar “Trend Pangan 2022 Bersama MNG, Hadirkan Rasa Baru Otentik untuk Milenial dan Keluarga”, kerja sama WanitaIndonesia.co dengan P2MI (Persatuan Pabrik Monosodium Glutamate dan Glutamic Acid Indonesia).

Sebelum memprediksi kuliner apa yang akan trend tahun depan, pelaku, kreator, praktisi siapapun sosok tersebut harus memahami permasalahan kuliner di Indonesia. Utamanya yang sedang dihadapi masyarakat Indonesia.

Permasalahan nutrisi di Indonesia teramat komplek. Anak Indonesia mengalami ketidak seimbangan gizi berupa obesitas dan stunting (gizi buruk).

Pada orang dewasa dan sebagian remaja, muncul permasalahan obesitas yang memicu penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes melitus, stroke, jantung dan kanker yang disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat diantaranya mengonsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula. Serta makanan yang tinggi garam dan lemak jahat.

Diperparah dengan rendahnya tingkat konsumsi sayur dan buah pada anak, serta remaja. Ini menjadi ancaman serius pada program SDM Unggul Indonesia Maju.
Diperlukan edukasi yang berkelanjutan agar masyarakat Indonesia sadar gizi. Capaiannya terlihat meningkat selama pandemi.

Sehat, Sejahtera di Masa Pandemi Dengan Isi Piringku

Salah satu program pemerintah yang menjadi penyempurna program-program sebelumnya adalah Isi Piringku yang diperkenalkan oleh GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat).

Bertujuan untuk memudahkan masyarakat, khususnya kaum ibu untuk memberikan gizi harian yang seimbang, dalam porsi sekali makan untuk keluarganya.

Isi Piringku merupakan panduan berapa banyak porsi makanan yang dikonsumsi dalam satu piring untuk memenuhi gizi seimbang.

Beragam dan bewarna, salah satu pedoman Isi Piringku pada konsumsi sayuran, buah dan bahan pangan lain.

Adapun pedomannya 1/2 piring berupa sumber karbohidrat dari makanan utama dan lauk-pauk. Sisanya (yang setengah lagi) berupa sayur dan buah.

Aturan Isi Piringku:

1. Konsumsi bahan pangan beragam dan banyak warna untuk menyempurnakan kebutuhan gizi harian. Karena setiap ragam dan warna bahan pangan memiliki kandungan zat gizi yang berbeda-beda.

2. Batasi konsumsi gula, garam dan lemak jenuh dan lemak trans (lemak jahat). Biasakan untuk menghitung konsumsi gula, garam dan lemak dengan membaca kandungan ke tiga bahan tersebut pada makanan dan minuman kemasan.

3. Masyarakat harus mengetahui makanan rendah garam,
gula dan lemak, serta mengurangi penggunaannya. Atau bisa juga mensubsitusi, bahkan mengganti dengan bahan-bahan yang lebih sehat.

Subsitusi garam, dianjurkan dengan MNG, dengan perbandingan 1/2 sdt garam dan 1/2 sdt MNG untuk kebutuhan sehari.

4. Kebutuhan sehari garam 1 sendok teh, gula 4 sendok makan, dan minyak 5 sendok makan

5. Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.

6. Melakukan aktivitas fisik selama 30 menit per hari

7. Minum air putih 8 gelas per hari. Hal ini tidak akan pernah terpenuhi jika Anda atau anak gemar mengonsumsi makanan dan minuman yang tinggi garam, gula dan lemak, muncul kecenderungan kita jadi malas meminum air putih. (RP)

Beri pengertian dan kompromi ke buah hati untuk mengurangi junk food, serta menambahkan sayur dan buah ketika mengonsumsinya.
Exit mobile version