WanitaIndonesia.co – Dompet Dhuafa Aceh bersama Disaster Management Center (DMC) menanam 220 pohon mangrove di Pantai Uleee Lheue, Banda Aceh, pada Kamis, 10 Oktober 2024. Aksi ini menjadi langkah penting dalam menjaga ekosistem pesisir dan melindungi Aceh dari ancaman bencana alam.
Shofa Quds, Kepala DMC Dompet Dhuafa, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk memperkuat kesiapsiagaan Aceh dalam menghadapi risiko bencana. “Kami ingin Aceh lebih siap menghadapi bencana dengan melakukan upaya mitigasi melalui penanaman mangrove,” ujarnya.
Mangrove sebagai Benteng Perlindungan Tsunami
Penelitian menunjukkan bahwa mangrove dapat mengurangi dampak tsunami hingga 70%, terutama pada hutan mangrove yang telah tumbuh selama 10 tahun. Kondisi ini membuat penanaman mangrove menjadi penting di kawasan pesisir Aceh yang rentan terhadap bencana seperti tsunami dan abrasi. Selain itu, mangrove juga berperan menjaga keseimbangan ekosistem laut.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, menekankan pentingnya pemeliharaan lingkungan dalam menghadapi ancaman bencana. “Penanaman mangrove sangat tepat dilakukan di Aceh, mengingat wilayah ini memiliki banyak kawasan pantai yang memerlukan perlindungan alami dari bencana,” jelasnya.
Kolaborasi Relawan dan Masyarakat dalam Penanaman
Relawan Dompet Dhuafa bersama masyarakat setempat aktif menanam bibit mangrove di sepanjang Pantai Uleee Lheue. Mereka berharap inisiatif ini bisa membantu melindungi pesisir Aceh dari risiko bencana di masa depan. Melalui aksi nyata ini, Selanjutnya Dompet Dhuafa dan DMC berharap lingkungan Aceh semakin kuat dalam menghadapi potensi ancaman bencana.
Penanaman mangrove yang dilakukan ini bukan hanya simbolis, tetapi menjadi langkah berkelanjutan yang melibatkan banyak pihak. Kemudian program ini mengajak masyarakat untuk terus menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi risiko bencana melalui tindakan nyata. (Adv)