Site icon Wanita Indonesia

Dompet Dhuafa Gelar Merdeka Bencana, Alam Ku Jaga Dengan Tanam 1.000 Mangrove di Pesisir Pandeglang

Tanam 1.000 Mangrove di Pesisir Pandeglang. foto : dok Dompet Dhuafa

WanitaIndonesia.co – Dompet Dhuafa melalui Department Budaya & Lingkungan menggelar aksi Tanam 1.000 Mangrove di wilayah pesisir pantai Desa Cigondang dan Margasana, Labuan, Pandeglang, dengan tema “Merdeka Bencana, Alam Ku Jaga.” Aksi ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk merawat alam Nusantara setelah serangkaian penanaman di Rembang, Pacitan, dan Pulau Kelapa Seribu.

Kadis Lingkungan Hidup Banten, Wawan Gunawan, memberikan sambutan dan membuka acara Tanam 1.000 Mangrove tersebut. Ia menjelaskan bahwa polusi udara di DKI Jakarta dan Banten telah mencapai tingkat yang cukup tinggi dan merugikan kualitas udara. Mangrove memiliki peran penting dalam menyerap dan memperbaiki kualitas udara tersebut.

“Mangrove dapat membantu menjaga Banten dari pasang surut banjir dan erosi serta dapat meningkatkan kualitas udara yang saat ini kurang baik. Namun, kita harus menjaga ekosistem mangrove ini karena sebanyak 67% hutan bakau telah hilang akibat pergeseran,” ungkap Wawan.

Nurarif Rohman, seorang Pegiat Lingkungan di Pandeglang, menambahkan bahwa wilayah pesisir Labuan rawan terhadap berbagai bencana seperti gempa, erupsi Krakatau, dan tsunami. Hampir setiap tahun, wilayah ini juga mengalami banjir rob.

“Mangrove memang menjadi salah satu solusi untuk mengatasi abrasi dan banjir bandang. Wilayah yang terdampak langsung seperti Labuan, Sumur, Panimbang, dan Carita di wilayah Pandeglang Selatan dapat merasakan manfaatnya dengan lebih dari 50% penurunan dampak yang disebabkan oleh air laut,” jelas Nurarif.

“Banjir juga berdampak pada harga ikan yang menjadi mahal dan sulit dicari oleh nelayan. Banyak kapal yang rusak dan rumah-rumah di pesisir pantai yang hancur. Oleh karena itu, kita tidak hanya perlu menanam, tetapi juga menjaga ekosistem ini dengan baik,” tambahnya.

Unaimah Sanaya, Ketua Umum PN Nashlathul Aisyiah Banten, menyatakan, “Kami melihat beberapa wilayah mengalami abrasi dan kami harus meresponsnya dengan cepat di wilayah kami. InshaAllah, kami juga akan giat menanam mangrove di wilayah Lebak.”

Diperlukan kerja sama harmonis, sinergis, realistis, dan holistis dari berbagai pihak terkait, baik pemerintah maupun non-pemerintah, untuk menjalankan program penanaman bibit Mangrove. Program ini sangat penting dalam memulihkan ekosistem pantai, lahan, dan hutan secara bertahap, meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya Hutan Mangrove, menjaga keanekaragaman hayati, mengembangkan sumber daya manusia, dan mencegah abrasi.

Ahmad Shonhaji, Direktur Layanan Sosial, Dakwah, & Budaya Dompet Dhuafa, menjelaskan bahwa Dompet Dhuafa sebagai lembaga filantropi Islam berkomitmen untuk menyampaikan program-program secara transparan yang langsung dirasakan oleh masyarakat.

“Hari ini menjadi wadah untuk menjalin silaturahmi dalam menjaga dan melestarikan lingkungan dan budaya. Fokusnya adalah hubungan manusia dengan alam. Tanggung jawab ini harus diemban bersama oleh masyarakat, donatur, dan mitra. Ini adalah tanggung jawab bersama dan hari ini menunjukkan semangat persatuan umat,” tegas Ahmad Shonhaji. (adv)

Exit mobile version