WanitaIndonesia.co – Sebagai pelopor lembaga zakat di Indonesia, Dompet Dhuafa terus membuktikan komitmennya dalam mencetak amil-amil zakat yang profesional secara merata di seluruh penjuru tanah air. Ini terbukti dengan lulusnya 67 peserta Certified Amil Development Program (CADP) 2024 pada prosesi wisuda di Aula Zona Madina, Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/12/2024).
CADP merupakan salah satu agenda peningkatan kapasitas anggota Mitra Pengelola Zakat (MPZ) Dompet Dhuafa. Program ini bekerjasama dengan Forum Zakat dan Sekolah Amil Indonesia dengan tujuan mencetak amil hebat, profesional, dan kompeten, yang tersertifikasi dalam pengelolaan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS). Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, pembelajaran CADP ketiga ini berlangsung selama kurang lebih tiga bulan, sejak September 2024, hingga sesi ujian akhir pada 10 Desember 2024. Para peserta telah menjalani pelatihan intensif yang mencakup wawasan fikih ZIS, manajemen zakat, hingga praktek pengelolaan dana umat secara amanah dan profesional.
Dalam sambutannya membuka prosesi Wisuda CADP 2024, Tri Estriani, Bendahara Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika, menyampaikan pentingnya profesionalisme amil di era modern. Ia begitu meyakini bahwa potensi zakat yang sangat besar itu mampu memberikan kemajuan keuangan syariah di Indonesia.
Di samping itu, Tri juga sangat memahami tantangan pemerintah dan juga masyarakat sipil dalam mengelola dana ZIS yang kian berkembang. Apalagi dengan tidak terbendungnya arus teknologi yang berbasis digital. Dengan derasnya dinamika digital dan sosial di masyarakat, maka strategi-strategi inovatif sangat dibutuhkan namun tentu tetap sesuai dengan prinsip syariah.
“Tantangan pengelolaan ZIS semakin kompleks, termasuk dalam menyikapi isu-isu kontemporer seperti investasi berbasis digital. Oleh karena itu, program CADP ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kompetensi dan kredibilitas amil dalam menghadapi perubahan zaman,” ujarnya.
Sementara menurut Bobby P. Manullang, General Manager Pengembangan Jaringan Dompet Dhuafa, dalam sambutannya mengatakan, tugas seorang amil zakat merupakan tugas yang dimensinya tidak hanya di dunia namun juga akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Ia menggambarkan bahwa seorang amil seakan berdiri di sebelah jurang. Jurang tersebut adalah kemaksiatan. Maka tergelincir sedikit saja, amil akan terperosok ke dalam dosa yang begitu besar.
“Meskipun demikian, jika seorang amil menjalankan tanggung jawabnya dengan amanah, maka, sebagai pekerja Allah, insya Allah, kemuliaan yang begitu tinggi akan menghampirinya,” jelasnya.
Pada CADP 2024 ini, tercatat hampir 95 persen peserta berhasil memenuhi kualifikasi hingga mencapai tahap ujian akhir dan dinyatakan lulus. Dari 70 peserta yang mengikuti proses pembelajaran, sebanyak 67 peserta dinyatakan lulus. Keberhasilan ini tentu tidak terlepas dari kreativitas para fasilitator yang senantiasa memberikan pendampingan intensif kepada seluruh peserta di setiap kelompok, sehingga mereka dapat menyelesaikan pendidikan sertifikasi ini dengan baik.
Selesai daripada sambutan oleh Bobby, Sekretaris Umum Forum Zakat (FoZ), Udhi Tri Kurniawan mengucapkan selamat kepada para wisudawan CADP 2024 yang telah mendapatkan sertifikat pendamping melalui program CADP Dompet Dhuafa.
“CADP yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa, FOZ, dan Sekolah Amil Indonesia ini merupakan bagian dari ikhtiar kita untuk mewujudkan kolaborasi komplit dalam meningkatkan kualitas SDM amil di Indonesia. Kami berharap ini menjadi momentum pengalaman bagi bapak/ibu para wisudawan/wisudawati bahwa tanggung jawab ke depan dalam mewujudkan syariat zakat yang dipahami oleh masyarakat dalam program yang kita kelola,” jelasnya
CADP kini menjadi agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa dan Sekolah Amil Indonesia. Harapan selanjutnya, lulusan CADP ini menjadi amil-amil yang kompeten dan profesional, sehingga bisa mendukung program pemerintah dalam mengoptimalkan pengelolaan dana zakat yang potensinya hingga lebih dari 300 triliun rupiah. Sementara sertifikat CADP disebut berlaku sebagai prasyarat seorang amil untuk mengikuti sertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Keuangan Syariah (KS) yang sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) hingga memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Rangkaian kegiatan Wisuda CADP 2024 menghadirkan Prof. Amin Suma, Dewan Pengawas Syariah Dompet Dhuafa guna mengisi kuliah umum bertema “Profesionalisme Amil dalam Pengelolaan Zakat”. Dalam sesi ini, ia menekankan peran penting amil sebagai pengelola dana umat yang tidak hanya amanah, tetapi juga adaptif terhadap kebutuhan masyarakat.
Puncak acara adalah prosesi wisuda yang disertai pengumuman kelulusan peserta CADP 2024. Satu per satu, peserta wisudawan maju ke atas panggung untuk menerima sertifikat serta medali sebagai simbol kelulusan. Di akhir prosesi ini, wisudawan terbaik, Heri Sukamto dari Lembaga Balai Dakwah Sragen, Jateng, menyampaikan pidato inspiratif yang menyoroti pengalaman berharga selama mengikuti program ini. Ia juga menyampaikan pesan kepada seluruh rekan-rekan peserta CADP 2024 untuk terus memegang kuat nilai-nilai yang diajarkan pada CADP.
“Berdedikasi, jujur, amanah harus kita pegang kuat-kuat agar kita tidak terjerumus ke dalam neraka,” pesannya.
Dengan berakhirnya CADP 2024, Dompet Dhuafa berharap para alumni program ini dapat berperan lebih signifikan dalam meningkatkan kepercayaan publik terhadap lembaga zakat dan mengoptimalkan potensi ZIS untuk kesejahteraan umat.