WanitaIndonesia.co, Jakarta – Dalam upaya memperkuat ekosistem ekonomi syariah di Indonesia, Dompet Dhuafa bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (IDX) dan Phintraco Sekuritas menggelar kegiatan edukatif bertajuk “Sekolah Pasar Modal Syariah” di Sasana Budaya Philanthropy Building, Jakarta, Kamis (24/7). Acara ini mengangkat pentingnya pasar modal syariah sebagai instrumen keuangan yang tidak hanya sesuai dengan prinsip syariat Islam, tetapi juga memberikan peluang pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan nilai-nilai dasar seperti transparansi, produktivitas, dan keberlanjutan, pasar modal syariah menawarkan alternatif investasi bagi umat Islam yang ingin berkontribusi dalam pembangunan ekonomi tanpa mengorbankan prinsip keimanan. Salah satu inovasi yang turut diperkenalkan dalam forum ini adalah wakaf saham, yang kini dipandang sebagai bentuk filantropi Islam modern berbasis aset produktif.
Ketua Pengurus Dompet Dhuafa, Ahmad Juwaini, menegaskan pentingnya memahami perbedaan mendasar antara sedekah dan wakaf.
“Menurutnya perbedaan antara sedekah dengan wakaf, bila sedekah itu biasanya manfaatnya sesaat aja tapi kalau wakaf manfaatnya panjang. Wakaf harus mempunyai nilai kebermanfaatan yang sangat luas bukan untuk kepentingan pribadi maupun golongan,” ungkap Ahmad.
Ia menambahkan, “Ya sesuai dengan aturan wakaf, surplus lengkap atau keuntungan yang diperoleh itu sebagian besarnya harus disalurkan kepada para penerima manfaat.”
Program kolaboratif ini bertujuan meningkatkan literasi publik mengenai investasi syariah, serta membuka akses masyarakat untuk memulai investasi yang halal sekaligus berdampak sosial melalui skema wakaf saham.
Dari sisi regulator, Bursa Efek Indonesia menyoroti pertumbuhan positif indeks saham syariah dalam beberapa bulan terakhir.
“Hingga saat ini dengan adanya kebijakan tarif impor 19% Indonesia ke AS, justru disambut positif kalangan pasar saham gabungan. Satu bulan terakhir ini naiknya 9,55% sementara indeks saham syariah Indonesia naik di 12,67%. Justru ini lebih tinggi daripada harga saham gabungan,” ujar Reza Sadat Shahmeini, Spesialis Pengembangan Produk Syariah BEI.
Sementara itu, Prima Hadi Putra selaku Kepala Lembaga Pengembangan dan Investasi Wakaf Dompet Dhuafa menekankan pentingnya wakaf saham sebagai sarana baru dalam dunia filantropi Islam.
“Wakaf saham menjadi solusi filantropi modern yang menjangkau berbagai aspek kehidupan sosial dan menjadi cara bagi umat Islam untuk berkontribusi dalam amal jariyah,” ujarnya.
“Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat dan dukungan dari berbagai pihak, wakaf saham diharapkan dapat menjadi instrumen wakaf yang semakin populer dan memberikan dampak positif yang luas. Hanya saja tantangan kita saat ini adalah edukasi dan ajakan kepada masyarakat luas akan pentingnya wakaf saham, hingga saat ini masih bertumpu pada stakeholder maupun perusahaan besar saja,” pungkasnya.
Melalui kolaborasi lintas sektor ini, Dompet Dhuafa, BEI, dan Phintraco Sekuritas berharap dapat membangun kesadaran yang lebih luas tentang peran strategis pasar modal syariah dalam mewujudkan sistem ekonomi Islam yang inklusif dan berdaya saing di era modern. (SRV)

