Site icon Wanita Indonesia

Dompet Dhuafa Banten Panen Perdana Greenhouse Seledri Siap Suplai Hingga 8 Ton

Greenhouse Seledri di Banten Dukung Ketahanan Pangan Lokal.

wanitaindonesia.co, Serang – Greenhouse seledri seluas 2.000 m2 yang merupakan greenhouse sentra seledri terbesar di Banten, berdiri di atas lahan seluas 1,5 hektar di Kampung Cimaung Kadu, Desa Sukaraja, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Banten.

Seledri dipilih karena kebutuhan seledri di Banten sejauh ini masih dipasok dari luar Banten, pemasok terbesar adalah Bogor dan Ciwidey, Bandung. Di Serang saja, data dari pedagang pasar hasil wawancara, kebutuhan seledri mencapai lebih dari 1 ton dalam sehari. Sementara, sentra seledri DD Farm seluas 2.000 m2, baru mampu menyuplai antara 150-200 kg perhari.

Ketua Dewan Pengawas Dompet Dhuafa Republika, Rahmat Riyadi, berharap inisiatif ini dapat menjadi model pemberdayaan yang berkelanjutan. “Kami berharap program ini terus berkembang dan menjadi pusat produksi seledri terbesar di Serang,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa panen perdana ini menjadi momentum untuk terus meningkatkan kapasitas produksi dan pengelolaan.

Sementara di lokasi yang sama, H. Supriadi, yang mewakili Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh dari pemerintah terhadap program ini. “Program ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong petani lokal agar terus tumbuh dan mampu bersaing dengan petani dari daerah lain, serta memenuhi kebutuhan sayuran untuk program MBG”.

Di sisi lain, Mokhlas, Pimpinan Dompet Dhuafa Banten, menjelaskan bahwa green house ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan seledri di Kabupaten Serang dengan melibatkan petani lokal.

“Visi kami, agar kebutuhan seledri di Kabupaten Serang dapat dipenuhi oleh petani lokal sendiri. Keuntungan dari penjualan seledri ini akan dialokasikan untuk beasiswa pertanian. Namun, penerima beasiswa wajib magang di sini selama satu tahun agar setelah selesai mereka bisa bertani seledri secara mandiri,” ungkap Mokhlas.

Mokhlas juga mengungkapkan rencana ekspansi green house seluas 2.000 meter persegi pada tahun 2026, yang diharapkan dapat menyuplai program MBG (Mandiri Banten Greenhouse).

“Dari lahan 2.000meter persegi, kami perkirakan dapat menghasilkan 6 hingga 8 ton seledri sekali panen, dengan siklus panen setiap 40 hari. Dalam setahun, bisa dilakukan panen hingga 9 hingga 10 kali,” tambah Mokhlas.

Sebelum memilih seledri, Dompet Dhuafa Banten sempat melakukan riset terhadap beberapa jenis tanaman hidroponik, seperti melon, selada, dan pakcoy. Keputusan akhirnya jatuh pada seledri karena perawatannya dinilai lebih sederhana.

“Kami juga melakukan studi banding ke Lampung dan Jawa Tengah untuk mempelajari pengelolaan pertanian hidroponik ini,” jelas Mukhlas. (SRV)

Exit mobile version