WanitaIndonesia.co, Jakarta – Gala Sky Ardiansyah, anak tunggal mendiang Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah baru saja merayakan HUT nya ke – 3.
Perayaan Ultah yang lekat dengan keriaan, terasa menyenangkan buat keluarga besar mendiang Bibi. Makanan lezat berlimpah, beragam hadiah mahal khusus dipersembahkan agar anak kecil yatim-piatu ini bahagia.
Oma Dewi Zuhriati dalam berbagai kesempatan selalu menyatakan keluarganya ingin menjaga, merawat serta membahagiakan cucu tercinta dengan penuh kasih sayang, hingga kelak ia dewasa.
Beragam unggahan di media sosial keluarga Alm. Bibi, memperlihatkan aktivitas keseharian Gala yang lekat dengan kehidupan serba berkecukupan. Pun saat perayaan Ulang Tahun ke -3, keluarga inti yang mengasuhnya berupaya maksimal membahagiakannya.
Mereka membuat konsep Ultah Superhero, agar ia senang.
Gala, keluarga inti, serta tamu-tamu undangan mengenakan dress code kostum super hero. Gala tampil menggemaskan dengan busana kapten Amerika yang gagah, berjiwa penolong.
Sebelum perayaan Ultah, saat Gala masuk pre -school, Fuji -An tante yang setia menyapih Gala reaktif, saat ada Netizen yang mencela penampilan tas sekolah Gala. Esoknya, Gala mengenakan tas ransel dari brand mewah dunia.
Tentu, Gala masih belum paham dengan brand fesyen branded, walau sekarang ia masuk dalam jajaran anak-anak beruntung, berlimpah perhatian dan kekayaan.
Menyoal nasib anak yatim-piatu lainnya, masih banyak yang hidup serba kekurangan. Banyak dari mereka harus berjuang sendiri, agar dapat bertahan hidup. Makan dengan menu sederhana, bahkan terkadang harus membiarkan perut dalam keadaan lapar karena tak memiliki uang.
Fungsi makan bagi mereka bukanlah perayaan, karena menu yang mewah nan lezat, merupakan mimpi indah. Makan lebih berfungsi sebagai kebutuhan fungsional, sebagian dari anak-anak kurang beruntung itu bahkan tak peduli walau harus mengais tong sampah, mencari sisa makanan, agar tak kelaparan.
Katyusha praktisi lifestyle menyayangkan sikap Fuji
yang terpengaruh dengan cemohan haters.
“Butuh kedewasaan bersikap, kala keluarga dari mendiang Bibi maupun Vanessa tiba-tiba mendadak terkenal. Rezeki datang bak air bah itu, seharusnya disyukuri dengan hal-hal yang menginspirasi, “kata Katyusha.
“Rasa marah, kesal maupun kecewa hal yang wajar, tapi harus dikelola dengan baik. Dengan siapa kita berhadapan, serta apa akar permasalahannya. Lebih baik bersikap bijak, salah satunya dengan menjadi perpanjangan tangan untuk membantu secara rutin dan tepat sasaran, anak-anak yatim-piatu yang senasib seperti Gala Sky, tapi kehidupan mereka kurang beruntung, “pesan Katyusha.
“Tas belasan juta itu menjadi pembelajaran. Ke depan, agar lebih berkah, juga bermanfaat uangnya diperuntukkan untuk mencukupi kebutuhan anak yatim-piatu. Apalagi bertepatan dengan momen tahun baru Islam, 10 Muharram yang merupakan Lebarannya Anak Yatim.
“Ayo, banyak berbagi dari sekarang hingga nanti, “imbuh Katyusha.
Mengajarkan anak peduli akan lebih mudah, serta berdampak jika dimulai sejak kecil. Selain populer, Gala Sky akan dikenal sebagai anak yang memiliki jiwa sosial tinggi, akhlaknya mulia, sekaligus menjadi tabungan pahala buat dirinya, serta kedua orangtuanya, “pesan Katyusha. Bukankah Allah SWT akan menguji hambanya dengan kemiskinan, serta kekayaan? Lantas apa upaya mereka yang sedang mendapat ujian tersebut? Bersyukur atau malah kufur?
Menurut Katyusha, anak seusia Gala Sky belum membutuhkan atribut artifisial duniawi, layaknya anak-anak lain yang dicitrakan melalui aura hedonisme. Ia masih belum paham itu!
Memang sih gak ada yang salah, hak mereka. Dasar pemikiran ini merupakan cara berpikir mayoritas masyarakat Indonesia, buah dari penjajahan Belanda yang mewariskan sikap feodalisme.
Paham feodalisme senantiasa menakar kesuksesan, serta kebahagiaan melalui gaya hidup, serta atribut luxurius.
“Namun dari sisi agama, budaya tenggang rasa, kemanusiaan, maupun gaya hidup berkelanjutan pakem feodal tersebut, bukanlah perbuatan yang elok, karena masyarakat Indonesia sebagian besar masih hidup dalam kondisi susah. Khususnya anak-anak Yatim-Piatu, “tegas Katyusha.
Gala Sky Termenung, Mencari Keberadaan Vanessa-Bibi
“Anak seusia Gala Sky hanya butuh perhatian, serta dukungan kedua orangtuanya. Tanpa menafikan peran keluarga besarnya yang telah menyapihnya selama ini.
Kehadiran orang tua penting, layaknya sahabat, teman bermain sehari-hari. Gala Sky lebih membutuhkan perhatian, dukungan, serta kasih sayang mami-papinya. Ia masih belum paham bahwa kedua orangtuanya kini telah berada di surga, “jelas Katyusha.
Dalam sebuah tayangan televisi H. Faisal opanya Gala menceritakan,
Seiring dengan bertambahnya usia, Gala mulai mencari keberadaan kedua orangtuanya, terutama setelah melihat foto, maupun video yang menjadi aktivitas rutinnya.
“Jika ada tamu, ia akan membawa dan menunjukkan foto kedua orangtuanya itu. Tak kala bermain, foto menjadi teman wajib. Terkadang celoteh polosnya terdengar, ia mengajak mami-papinya untuk ikut bermain bersamanya, ,” kata H. Faisal.
“Pada kesempatan lain,
Gala bicara sendiri, mana ini mami sama papi, sambil menunjuk-nunjuk foto mendiang. Hal lainnya, saat ia merasa sosok Bibi hadir. Ini terjadi saat ia melihat seorang kerabat kami, serta yang perawakannya mirip dengan Alm papinya.
“Dari kejauhan, ia langsung berlari menyongsong, ingin memeluk. Namun saat dekat, ia sadar bahwa orang itu bukanlah papinya. Gala buru-buru membalikkan badan menjauh. Ia duduk terdiam sendirian seperti sedang memikirkan sesuatu,” keluh Opa Gala sedih.
“Kami yang melihat, perasaan, serta suasana hati seketika berubah sedih tak karuan. Sering dipenghujung malam, saya dan istri salat tahajud, menangis, memohon petunjuk, agar Gala dikuatkan hati dan imannya, agar ia bisa memahami kepergian kedua orang tuanya, tabah dan sabar dengan ujian berat ini. Kami percaya, Allah SWT memilih Gala, cucu kesayangan kami untuk menerima ujian ini karena ia mampu menghadapinya, “imbuh H. Faisal sedih.
“Berharap ia kelak
menjadi anak yang kuat, soleh, sukses, serta bermanfaat bagi sesama.
Walau belum menanyakan keberadaan mami-papinya, Gala sering terlihat mencari-cari sendiri keberadaan kedua orangtuanya yang tak pernah hadir secara fisik, “pungkas Opa Gala kelu. (RP).