WanitaIndonesia.co, Tanah Datar – Banjir bandang lahar dingin (Galodo) yang melanda beberapa wilayah di Sumatera Barat pada Sabtu, 11 Mei 2024, telah menyebabkan kehancuran dan korban jiwa. Dompet Dhuafa, lembaga kemanusiaan yang peduli dengan kondisi masyarakat, dengan sigap merespons bencana ini dengan memberikan bantuan dan dukungan langsung kepada korban dan keluarga yang terdampak.
Galodo, fenomena alam yang mengerikan, menerjang Kabupaten Agam, Tanah Datar, Padang Panjang, serta menyebabkan banjir di Padang Pariaman dan longsor di Padang. Merupakan keputusan yang tepat, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah menetapkan status darurat bencana hingga 26 Mei 2024.
Sebagai bagian dari respons darurat, Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa bersama dengan Dompet Dhuafa Cabang Singgalang telah bergerak cepat untuk memberikan bantuan kepada korban. Pada tanggal 13 Mei 2024, DMC Dompet Dhuafa dan Tim SAR Gabungan terus melakukan operasi pencarian korban yang masih hilang akibat bencana Galodo.
Mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat, DMC Dompet Dhuafa mengerahkan dua tim di lokasi-lokasi yang terdampak bencana. Di Kabupaten Agam, tim melakukan pencarian di Nagari Galuang, Kecamatan Sungai Pua, bersama Basarnas dan Tim SAR Gabungan. Sementara di Kabupaten Tanah Datar, tim beraksi di Nagari Parambahan, Kecamatan Lima Kaum, menyusuri sisi kiri Sungai Perambahan.
Mida Dwi Nurlina, Penanggung Jawab Respons Banjir Bandang dan Tanah Longsor Sumatera Barat DMC Dompet Dhuafa, menegaskan komitmen lembaga dalam membantu upaya penyelamatan dan pemulihan pasca bencana. “Terkait status tanggap darurat yang dinyatakan oleh Gubernur Provinsi Sumatera Barat, kita terus bergabung dalam operasi SAR bersama Basarnas. Ini menjadi prioritas aksi yang dilakukan selama status tanggap darurat ini,” ujar Mida.
Berdasarkan data Situation Report DMC Dompet Dhuafa, hingga saat ini telah tercatat 61 korban meninggal dunia dan 11 korban masih dalam pencarian. Dompet Dhuafa berkomitmen untuk terus memberikan bantuan dan dukungan bagi korban, meliputi operasi SAR, pendirian Pos Hangat, dukungan dari tim relawan gabungan, kegiatan bersih-bersih, serta memberikan Psychological First Aid (PFA) khusus untuk anak-anak yang terdampak.
Tragedi Galodo juga memengaruhi infrastruktur utama di wilayah tersebut, termasuk jalan utama yang menghubungkan Padang dan Bukittinggi, seperti jalur Sungai Jambu. Dompet Dhuafa akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh masyarakat yang terkena dampak bencana. (adv)