Site icon Wanita Indonesia

DMC Bersama Dompet Dhuafa Singgalang Bantu Percepatan Penanganan Pasca Erupsi Gunung Marapi

Solidaritas Tim Dompet Dhuafa Singgalang untuk Penanganan Darurat dan Evakuasi Korban Erupsi. Foto : Dok Dompet Dhuafa

WanitaIndonesia.co  – Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, melalui unit operasionalnya, Dompet Dhuafa Singgalang, telah mengerahkan tim assessment sejak Minggu (03/12) untuk mengumpulkan informasi dan mengevaluasi situasi pasca-erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat pada hari yang sama, sekitar pukul 14.54 WIB.

Dampak erupsi Gunung Marapi telah memicu respons cepat dari tim DMC Dompet Dhuafa. Pada tahap awal, mereka mendistribusikan sejumlah masker kepada warga sekitar Gunung Marapi, khususnya anak-anak, untuk mengurangi risiko penyakit pernapasan akibat abu vulkanik.

Seiring berjalannya waktu, tim juga mendirikan Pos Hangat di Jalur Pendakian Gunung, memberikan bantuan langsung kepada 40 orang yang membutuhkan. Hal ini menunjukkan komitmen Dompet Dhuafa Singgalang dalam memberikan dukungan nyata bagi masyarakat yang terdampak.

Selain distribusi bantuan langsung, tim DMC Dompet Dhuafa aktif terlibat dalam proses evakuasi bersama dengan tim gabungan lintas rescue. Bersama-sama, mereka menyisir daerah terdampak untuk mencari dan mengevakuasi penyintas erupsi yang masih belum ditemukan.

Rizky Ilham Hidayat, anggota tim Dompet Dhuafa Singgalang, melaporkan bahwa tim telah menuju titik pencarian Gunung Marapi bersama tim relawan gabungan.

Anak-anak dan lansia di sekitar Gunung Marapi, sebagai kelompok rentan, terus menghadapi ancaman dampak dari abu vulkanik. Diperlukan tindakan serius dan antisipasi yang baik untuk mencegah penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Masyarakat dihimbau untuk bersatu, merapatkan barisan, dan mendoakan para penyintas erupsi Gunung Marapi.

Hingga berita ini dirilis pada Selasa (05/12/2023), dampak erupsi telah menelan korban jiwa sebanyak 11 orang, 49 orang terluka, dan sejumlah lainnya masih dalam proses evakuasi dan pencarian oleh tim respon bencana.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) setempat memberikan himbauan kepada warga di sekitar Gunung Marapi untuk menjauh dan mengungsi sementara demi keselamatan, mengingat adanya potensi erupsi lanjutan. Radius aman yang ditetapkan oleh BNPB dari darurat erupsi Gunung Marapi adalah 3 KM.

Proses pencarian terhadap penyintas erupsi yang hilang masih terus dilakukan, termasuk beberapa pendaki yang kemungkinan masih terisolasi di kawah akibat erupsi yang menyelimuti sebagian besar Gunung Marapi.

Erupsi Gunung Marapi belum berhenti sepenuhnya, terlihat adanya hujan abu vulkanik di wilayah kabupaten Agam dan Tanah Datar, yang merupakan area terdekat dari lokasi bencana erupsi. BNPB setempat menyampaikan bahwa warga di sekitar area erupsi sangat membutuhkan masker untuk mengantisipasi ISPA akibat abu vulkanik yang masih terus muncul.

Dampak erupsi tidak hanya sebatas hujan abu vulkanik, namun juga hujan abu yang disertai batu. Wilayah yang terdampak meliputi empat wilayah kecamatan, yaitu Canduang, Sungai Pua, Ampek-Ampek, dan Malalak. BNPB mencatat wilayah yang terdampak hujan abu disertai batu melibatkan kecamatan Banuhampu, Tilatang Kamang, Baso, Tanjung Raya, Lubuk Basung, IV Koto, Matur, Tanjung Mutiara, Palembayan, dan Kamang Magek, sesuai rilis resmi mereka. (adv)

Exit mobile version