Dinas Perindag Gelar Bimtek Kerajinan Anyaman Pandan, Pemberdayaan Ekonomi di Kepulauan Tanimbar

Acara Bimtek Kerajinan Anyaman Pandan yang diselenggarakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku di Aula Pendopo Bupati Kepulauan Tanimbar (19/6).

WanitaIndonesia.co, Jakarta – Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang sering dikenal sebagai Bumi Duan Lolat memiliki berbagai potensi sumber daya alam yang kaya dan berlimpah. Salah satu yang tidak asing bagi kita di Maluku adalah Kain Tenun Tanimbar yang sudah terkenal di kancah nasional dan internasional. Bukan hanya itu, justru Kabupaten yang terletak berbatasan langsung dengan negara Australia memiliki keanekaragaman tumbuhan yang tumbuh subur, salah satunya ialah pandan (tikar pandan). Tanaman panda merupakan tanaman yang tumbuh sumbur dan tersebar di seluruh dataran Maluku, dan salah satunya di Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Kabupaten ini memiliki luas wilayah produktif tanaman Pandan sehingga komoditi ini perlu dilestarikan serta dikembangkan melalui tangan-tangan kreatif yang dapat menghasilkan berbagai produk kerajinan dan memiliki nilai ekonomis yang berdampak bagi peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat.

Upaya menumbuhkan dan mengembangkan komoditi pandan tersebut, menjadi perhatian penuh Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku. Sinergi yang dilakukan pun melibatkan Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Maluku sebagai salah satu Bapak Angkat dalam membeli dan memasarkan produk akhir dari komoditi ini.

Konsep Pemberdayaan Ekonomi melalui pendekatan kepada Daerah Perbatasan yang menjadi perhatian utama Pemerintah Pusat, dan melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian RI, maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku mengadakan Bimbingan Teknis Proses Produksi Anyaman di Daerah Perbatasan Kabupaten Kepulauan Taninbar (KKT) 19-22/6.

Acara Bimtek ini dibuka secara resmi oleh Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar Peterson Rangkoratat, SH dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Kepulauan Tanimbar Drs. Jozef J. Kelwulan di Aula Pendopo Bupati Kepulauan Tanimbar (19/6). Penjabat Bupati memberikan apresiasi dan pengharagaan yang tinggi bagi Pemerintah Provinsi Maluku khususnya Bapak Penjabat Gubernur Maluku yang telah memberikan perhatian bagi masyarakat di Bumi Duan Lolat ini, dimana melalui Dinas Perindag Maluku mengadakan Bimbingan Teknis Proses Produksi Anyaman di Daerah Perbatasan sebagai salah modal sosial dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat.

“Tujuan dari bimbingan teknis, masyarakat memperoleh keterampilan mengolah bahan baku pandan menjadi anyaman yang memiliki nilai ekonomi berupa tas, tempat tisu dan furniture lainnya, katanya. Selain itu, keterampilan menganyam pandan, diharapkan produk anyaman akan menjadi produk unggulan sebagai komoditas ekspor sehingga akan membuka lapangan kerja dan menumbuhkan ekonomi masyarakat, tegasnya.

Sementara itu, mewakili Kepala Dinas Perindag Maluku yang diwakili oleh Kepala Bidang Industri Marchelino Paliama. Dalam laporannya sangat berharap agar potensi dan komoditi pandan yang berada di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dapat diberdayagunakan dalam menghasilkan produk-produk yang berdaya saing, sehingga mampu bersaing dengan produk dari daerah lain. Selain itu pula, menurutnya, produk pandan harus dijadikan produk unggulan Kepulauan Tanimbar yang merupakan salah satu penghasil pandan.

Maksud dan tujuan diselenggarakannya kegiatan ini antara lain:
1. Menghasilkan wirausaha baru di bidang kerajinan anyaman anyaman pandan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar
2. Meningkatkan kemampuan atau keterampilan para pelaku industri kecil mengengah (IKM) terkait desain, serta meningkatkan sumber daya ekonomi bagi kesejahteraan keluarga, khusunya masyarakat di bumi Duan Lolat.
3. Menciptakan kreativitas dan inovasi bagi IKM kerajinan anyaman pandan, agar pemanfaatan bahan pandan dapat berkembang menjadi produk yang memiliki inovasi dengan keunikan tersendiri, serta memiliki kualitas bersaing dengan macam-macam motif anyaman lainnya.

Kegiatan Bimtek anyaman ini berlangsung selama 4 hari dari tanggal 19-22 Juni 2024 yang diikuti oleh 20 orang peserta yang merupakan Wira Usaha Baru (WUB) yang berada di beberapa desa di Kecamatan Tanimbar Selatan. “peserta sangat antusias dalam mengikuti setiap materi dan praktek yang diberikan oleh instruktur, dan menambah pengetahuan dan keterampilan bagi mereka”, katanya.

Instruktur yang mendampingi dan memberikan materi pelatihan yakni Cornelia Lina Meiliasari dari YL Craft dan Marlin Craft Yogyakarta. Berbagai materi dasar diberikan dalam upaya merubah pola pikir dari para peserta sehingga benar-benar terbangun spirit berwirausaha dan peningkatan motivasi diri dalam mengembangkan produk-produk olahan dari bahan dasar anyaman pandan.

Produk-produk yang dihasilkan dari Pelatihan ini berupa tas, dompet, tempat tisu, dan furniture lainnya. Peserta Bimtek Maya Fordatkosu memberikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku yang telah memberikan berkah melalui kegiatan Bimtek anyaman pandan yang dipadukan dengan produk kain tenun daerah kami. Harapan kami, semoga hasil akhir berupa produk-produk olahan dari anyaman pandan ini dapat dipasarkan dan menjadi produk yang bernilai ekonomis.

Penjabat Ketua Dekranasda Kabupaten Kepulauan Tanimbar Ny. Ageripa Rangkoratat turut hadir dan memberikan semangat serta apresiasi kepada para peserta Bimtek.

“Peserta Bimtek harus serius dalam mengikuti materi sehingga produk-produk yang dihasilkan pula dapat memiliki kualitas dan berdaya saing”, katanya

Dirinya berharap agar semua stakeholder dapat bergandeng tangan mensukseskan pembangunan di sektor Industri bagi kesejahteraan masyarakat khususnya di bumi Duan Lolat ini.

Sementara itu, dalam sambutan penutupan kegiatan Bimtek Anyaman Pandan ini, Kepala Dinas Perindagnaker Kepulauan Tanimbar C. Batmomolin, S.So menegaskan agar para peserta dapat terus menumbuhkan spirit berwirausaha sebagai konsep yang diharapkan tumbuhnya sejumlah Wira Usaha Baru Potensial di Kabupaten Kepulauan Tanimbar. “Saudara-saudara peserta harus menjadi motivator bagi pelaku industri lainnya, lewat ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki”, tegasnya

Pada kesempatan yang sama Kepala Bidang Industri Marchelino Paliama, berharap agar produk pandan dapat terus dikelola dengan professional sehingga pemberdayaan ekonomi masyarakat di daerah perbatasan dalam terpenuhi dan angka pengangguran pun dapat ditekan, katanya.

“Tentunya bisa membuka lapangan kerja, dan menumbuhkan ekonomi masyarakat khususnya di desa, syukur nanti bisa tumbuh berkembang di wilayah lain di Kabupaten Kepulauan Tanimbar,”kata Paliama.

Pada acara penutupan diserahkan Sertifikat Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada 63 pelaku Industri di Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar. “kiranya legalitas berusaha yakni Nomor Induk Berusaha (NIB) dapat dijadikan modal dalam mengembangkan produktivitas berusaha dari para pelaku industri di bumi Duan Lolat ini, tuturnya.

Dia meyakini, dengan ekonomi tumbuh pendapatan perkapita masyarakat meningkat, harapannya hidup masyarakat bahagia dan sejahtera sesuai dengan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Dirinya menegaskan agar konsep satu desa satu produk atau yang lebih dikenal dengan nama one village one product (satu desa satu produk) yang dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Maluku, menjadi perhatian dari seluruh stakeholder di bumi yang penuh potensi dan hasil kekayaan alamnya. Kalau bukan sekarang kapan lagi, kalau bukan kita sapa lagi, tegasnya. Mari taburkan kebaikan lewat ilmu pengetahuan, keterampilan dan teknologi bagi para pelaku industri di Maluku, agar tumbuh bunga-bunga ditaman sari Indonesia. (saf)