WanitaIndonesia.co, Jakarta – Momentum peringatan Hari Besar Islam seperti Idul Adha merupakan peluang bisnis yang harus dimanfaatkan.
Hadir sebagai salah satu pembicara di acara kolaborasi WanitaIndonesia.co bersama Kementerian UMKM RI, Wakil Ketua Tebar Hewan Kurban, Dhompet Dhuafa, Imam Alfaruq menyampaikan, “Idul Adha merupakan ibadah haji yang lekat dengan penyembelihan hewan kurban.
Pada momen spesial ini banyak yang memanfaatkan peluang dengan menjadi pedagang, penyalur hewan kurban seperti yang dilakukan oleh masjid serta komunitas keagamaan.”
Iman menambahkan, “Ini merupakan paduan apik, dikarenakan ibadah kurban memiliki aspek spiritual yang kuat serta dimensi bisnis. Walau mengutamakan ibadah, namun aspek bisnis tak bisa diabaikan begitu saja. Pelaku usaha harus menjalankan beragam tools yang mengedepankan kreativitas, dan inovasi sesuai zaman.”
“Sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia, Indonesia menjadi pasar potensial dari aspek bisnis, dan ekosistem peternak serta pendukungnya.
Para peternak, penyuplai pakan, obat-obatan, dan vitamin untuk hewan, pemelihara, pedagang akan terdampak dari bisnis yang dilaksanakan setahun sekali, “ucapnya.
“Pun di luar ibadah kurban, ada aqiqah. Selain peternak, dan pedagang, mereka yang mumpuni mengolah daging menjadi olahan khas Aqiqah seperti nasi briyani, sate maupun sop akan diuntungkan dengan ritual tersebut, “imbuh Imam.
Imam melanjutkan, “Sebagai contoh daerah Serang, Banten, Jawa Barat setiap hari memotong 9-10 ekor kambing, guna memenuhi pasar lokal untuk kebutuhan aqiqah. Ini merupakan prospek yang potensial. Bagaimana dengan daerah lainnya dengan kebutuhan yang sama? Profesi peternak di masa sekarang merupakan pekerjaan yang menjanjikan peluang keuntungan, dikarenakan tingginya permintaan hewan ternak, yang belum mampu sepenuhnya kami akomodir. ”
Imam menceritakan, Sejak keberadaan Dhompet Dhuafa yang hadir lewat sejumlah inisiasi, program serta langkah konkrit yang mumpuni membaca zaman. Lekat dengan pemberdayaan diantaranya ekonomi, sosial serta lingkungan ke kaum dhuafa, masyarakat prasejahtera serta penerima manfaat.
Beragam program yang diwujudkan lewat usaha berkelanjutan, menarget masyarakat miskin yang tinggal di berbagai pelosok daerah.
“Lewat momen Pelatihan UMKM, Langkah Mudah Berjualan Online untuk Pemula yang diinisiasi oleh
WanitaIndonesia.co, bekerja sama dengan Kementerian UMKM RI, dan Swiss – belresidences, Kalibata, Jakarta, kami mengajak semua peserta yang hadir di sini untuk bergabung dalam cyrcle bisnis kami, dengan menjadi re-seller hewan kurban, “kata Imam.
“Masyarakat dapat menjadi re-seller hewan ternak Dhompet Dhuafa lewat Program Tebar Hewan Kurban. Masyarakat yang berperan sebagai mitra dalam menyebar luaskan informasi untuk membeli hewan kurban, di Program Tebar Hewan Kurban. Setiap ternak yang terjual akan diberi komisi yang menarik, “ujarnya.
“Salah satu program kami dalam pemberdayaan kaum Dhuafa adalah Dhompet Dhuafa Farm yang hadir di 11 wilayah Indonesia. Merupakan sentra ternak untuk masyarakat pada layanan hewan kurban, “terangnya.
“Setiap Idul Adha, Dhompet Dhuafa turut berperan dalam mengantarkan amanah daging kurban ke berbagai wilayah di Indonesia hingga ke mancanegara. Selain fokus ke ritual, kami juga menciptakan lapangan kerja. Caranya dengan menghimpun para peternak lokal sebagai penerima manfaat, agar bisa mandiri, berdaya hingga memiliki pasar yang menjanjikan, “urainya.

Program memberikan edukasi terkait perawatan hewan juga penjualan hewan kurban. Juga memasok bibit serta pakan untuk para petani lokal yang hanya memiliki ternak sedikit.
Inovasi hadir lewat praktik Plasma yang memberikan keuntungan dari hasil hewan ternak, juga memberikan upah yang layak kepada peternak plasma setiap bulannya.
Foto : Istimewa.
Muslim Cerdas Bertransaksi Sesuai Al-Qur’an & Sunah
Bicara ibadah kurban, masyarakat harus jeli, berhati-hati dalam memilih serta membeli hewan kurban. Utamanya harus sesuai petunjuk Al – Qur’an, dan sunah.
Utamanya dengan memilih pedagang yang mengedepankan unsur jual beli yang amanah, dengan mengedepankan aspek spiritual.
Muslim yang cerdas tentunya akan memilih berkurban bersama Dhompet Dhuafa. Bisa dengan membeli atau membeli sembari menyerahkan hewan kurban untuk disembelih serta didistribusikan.
Berkurban bersama Dhompet Dhuafa memiliki beragam keutamaan seperti dari aspek spiritual, sosial, dan ekonomi.
Aspek spiritual yang mensyaratkan diantaranya jenis hewan ternak dengan usia minimal 5 tahun, dan telah memasuki tahun ke – 6. Usia untuk memastikan bahwa hewan telah cukup dewasa serta layak disembelih.
Kondisi fisik hewan sehat, tak boleh sakit. Tidak cacat seperti buta, pincang, sakit, sangat kurus maupun memiliki cacat ringan.
Dhompet Dhuafa menjamin hewan kurban yang disalurkan lewat Prinsip 4P. Pasti jantan. Pasti lolos quality control, Pasti distribusi hingga ke pelosok negeri, dan Pasti laporan cepat. Prinsip tersebut merupakan komitmen kami, dalam menjaga kepercayaan masyarakat serta memastikan bahwa setiap kurban yang dititipkan benar-benar memberikan manfaat yang menyeluruh.
Selain itu, Anda turut berkontribusi dalam memberdayakan peternak lokal lewat pembelian hewan kurban. Turut berperan membantu mereka untuk meningkatkan usahanys agar susten. Mempermudah akses masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan daging hewan kurban, yang hingga sekarang pendistribusiannya masih kurang merata di berbagai daerah.
Bersama Dhompet Dhuafa daging kurban dipastikan akan sampai ke para Mustahik yang membutuhkan. Target kurban kami berpegang ke prinsip 3T yang berada di wilayah Indonesia tertinggal, terdepan serta terluar.
Kian menarik ketika Gen-Z dan Milenial yang tak banyak waktu untuk mencari hewan kurban. Kami terdepan dalam mengakomodir kebutuhan mereka, lewat berkurban dengan cara yang lebih mudah, menggunakan sejumlah kanal online. Layanan online mengedepankan aspek amanah lewat pelaporan secara digital.
H min 3, Mudhohi (orang yang berkurban) akan dikirim foto hewan kurban. Apakah sudah sesuai dengan standar hewan yang dibeli?. Kemudian pada saat hari kurban, akan kirimkan kembali foto hewan yang disembelih serta foto karkas.
Untuk menjaga lingkungan, Panitia Tebar Hewan Kurban meniadakan penggunaan kantung plastik, dan menggantikannya menggunakan wadah ramah lingkungan dari Mustahik (orang yang menerima daging hewan kurban). Atau bisa juga menggunakan pembungkus daging dari besek, daun pisang maupun daun jati menyesuaikan dengan kearifan lokal suatu daerah.
Untuk meyakinkan Mudhohi seputar pelaksanaan ibadah kurban, akan dibuat laporan yang dikirimkan secara digital, juga lewat WhatsApp dengan menyertakan sertifikat pengkurban.
Kesemuanya dilaporkan secara transparan. Bahkan sekalipun ada komplen, walau jarang terjadi, mereka responsif. Seperti jika ada keluhan seputar hewan kurban yang dibeli tak sesuai ukurannya.
Inovasi menjadi marwah Dhompet Dhuafa. Memahami kondisi krisis global, mereka meluncurkan kurban Domba Ekonomis, yang ditujukan untuk mereka yang memiliki daya beli terbatas dengan penyediaan Domba berbobot 20-22 kg, yang memenuhi aspek syariah. Lewat inovasi diharapkan dapat meningkatkan partisipasi Mudhohi serta memperluas dampak sosial kurban.
Imam menjelaskan, “Tebar Hewan Kurban menargetkan
distribusi ke 28 Provinsi, dan 105 Kota/Kabupaten serta 3 Negara yang mengalami krisis kemanusiaan Palestina, Somalia, dan Myanmar. Daging yang didistribusikan berbentuk segar, frozen, dan kaleng menyelaraskan dengan kondisi infrastruktur masing-masing wilayah. Namun kami masih memiliki catatan penting ada daerah yang surplus daging kurban serta masih banyak yang minus. Beberapa daerah ada di dekat Jakarta.”
“Yang membuat kami miris, ada sebuah daerah di Kota Atambua yang terletak di Bagian Barat Pulau Timor, berbatasan langsung dengan negara Timor Leste. Penduduk di sana mengaku belum pernah menyembelih hewan kurban, padahal di sana banyak diternak sapi Bali, “ungkapnya.
Foto : WanitaIndonesia.co
Maksimalkan Medsos Sembari Rawat Pelanggan
“Dhompet Dhuafa merupakan platform bisnis, karenanya kami selalu mengedepankan aspek inovasi, layanan terpercaya, dengan harga yang affordable. Soal layanan, dan harga, konsumen punya kebiasaan untuk membandingkan satu lini usaha dengan lini usaha lainnya. Karenanya penting bagi pelaku UMKM punya website yang bagus, “saran Iman.
“Jika belum memiliki website, manfaatkanlah mini website seperti media sosial, dikarenakan berbisnis di era digital butuh promosi yang masif pada sejumlah platform. Jika tidak, walau ibu-ibu memiliki produk yang bagus, tentunya akan sulit menjangkau pasar yang lebih luas, “ujar Imam.
Iman menceritakan, Di Dhompet Dhuafa calon konsumen akan melihat serta membaca narasi terhadap produk, layanan serta visi – misi perusahaan.
Biasanya setelah 5 kali melihat, mereka langsung melakukan transaksi. Upayakan, bagaimana lewat promosi di sosmed, konsumen menjadi memiliki kepercayaan tinggi.
“Sesungguhnya setiap transaksi itu membutuhkan narasi, yang harus memiliki value untuk menyentuh hati pembeli, “tegas Imam.
“Kepercayaan akan layanan yang amanah menjadi salah satu kunci sukses berbisnis. Dhompet Dhuafa dibesarkan oleh para donatur zakat yang loyal. Para donatur mempercayakan urusan kurban sepenuhnya ke kami. Seperti ritual yang berlangsung setiap tahun, Donatur tersebut berperan dalam mendukung sustainability kegiatan kurban, “tuturnya.
“Karenanya saya berpesan kepada semua peserta untuk memaksimalkan semua kanal sosial media yang bisa dikonversi menjadi transaksi. Sembari membuat model promo yang unik, memiliki nilai jual dibandingkan dengan kompetitor seperti tawaran harga kompetitif bahkan lebih murah, dengan mengedepankan layanan paripurna seperti menyediakan beragam pilihan produk, guna mengakomodir kebutuhan konsumen yang terbilang beragam, “ujar Imam.
“Jangan lupa untuk menghubungi konsumen yang pernah berkurban, karena mereka mengenal produk kita. Ini merupakan bagian dari upaya merawat pelanggan.
Kesemuanya upaya tersebut berpotensi untuk meningkatkan penjualan, “tutupnya.