Denny Sumargo Klarifikasi, Permintaan Maaf Atas Pernyataan yang Membawa Nama Suku

Denny Sumargo meminta maaf setelah pernyataannya membawa nama suku tertentu, yang berujung pada pelaporan ke polisi oleh Farhat Abbas.
Denny Sumargo meminta maaf setelah pernyataannya membawa nama suku tertentu, yang berujung pada pelaporan ke polisi oleh Farhat Abbas. Foto: Instagram @sumargodenny

WanitaIndonesia.co – Denny Sumargo, aktor dan mantan pebasket nasional, baru-baru ini menarik perhatian publik setelah pengacara Farhat Abbas melaporkannya ke polisi. Farhat Abbas melaporkan Denny setelah kunjungannya ke rumah Farhat di mana Denny mengucapkan pernyataan yang menyebut suku tertentu. Situasi ini kemudian berubah menjadi isu hukum yang melibatkan kedua belah pihak.

Latar Belakang Kejadian

Dalam kunjungannya ke rumah Farhat Abbas, Denny Sumargo terlihat cukup emosional. Kunjungan tersebut, yang awalnya bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan, malah berujung pada pelaporan ke pihak berwenang. Farhat Abbas merasa tersinggung dengan ucapan Denny yang dianggap membawa nama dua suku besar di Indonesia. Hal ini memicu reaksi beragam dari masyarakat dan memunculkan pertanyaan mengenai konteks sebenarnya di balik pernyataan tersebut.

Klarifikasi dan Permintaan Maaf

Denny Sumargo, yang akrab disapa “Densu,” kemudian memberikan pernyataan resmi terkait insiden tersebut. Dalam kesempatan itu, Denny menyampaikan permintaan maafnya secara langsung kepada publik. Ia berkata, “Saya meminta maaf kepada siapa saja yang merasa tersinggung dengan ucapan saya. Saya tidak berniat menyinggung atau merendahkan pihak mana pun.”

Denny menjelaskan bahwa ia menyebut nama suku tertentu karena prinsip yang dipegangnya, yaitu “sirinapex”—prinsip yang berarti rasa malu atau menjaga harga diri. Dia menyatakan bahwa kedua suku tersebut memiliki nilai-nilai luhur yang menekankan kehormatan dan menjaga martabat melalui sikap dan perilaku.

Reaksi Farhat Abbas dan Tindak Lanjut

Farhat Abbas, yang merasa tersinggung dengan pernyataan tersebut, memutuskan untuk melaporkan Denny ke polisi. Farhat menyatakan bahwa penggunaan nama suku dalam konteks tersebut dianggap tidak tepat dan dapat memicu ketegangan di tengah masyarakat.

Sementara itu, Denny Sumargo menegaskan bahwa ucapannya tersebut tidak bertujuan untuk memperkeruh suasana atau memancing konflik. “Saya paham bahwa menjaga kehormatan adalah hal yang sangat penting bagi setiap individu dan komunitas. Itulah sebabnya saya sangat menghormati nilai-nilai tersebut,” ujarnya.

Pentingnya Memahami Konteks Budaya

Kita harus memahami konteks budaya dan sensitivitas saat menyampaikan pendapat, terutama di hadapan publik. Setiap orang perlu menyampaikan pernyataan dengan hati-hati, terutama jika pernyataan tersebut menyangkut identitas suatu kelompok, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Menjaga Komunikasi yang Bijak

Denny Sumargo berharap permintaan maafnya dapat meredakan ketegangan dan mengakhiri polemik yang berkembang. Sebagai publik figur, Denny menyadari bahwa tindakannya dan ucapannya mempengaruhi banyak pihak. Ke depan, semua pihak perlu menjaga komunikasi yang bijak serta menghormati perbedaan dan keberagaman. (ver)