wanitaindonesia.co, Jakarta – Simpati dan dukungan terus berdatangan dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia yang ‘ikut’ kehilangan Eril, putra sulung Ridwan Kamil yang hanyut oleh arus sungai Aaree Bern, Swiss.
Sandiaga S. Uno, menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menunjukan simpatinya dengan menonaktifkan sementara media sosialnya.
“Sebagai teman dekat dan juga sama-sama sebagai ayah, saya bisa merasakan betul kesedihan yang luar biasa yang sekarang Kang Emil alami,” ujar Sandi dengan mata berkaca-kaca.
Sandiaga juga respek terhadap Dewan Pers untuk situasi yang sangat berat ini memberikan penghormatan, keleluasaan dan privasi kepada keluarga kang Emil. Himbauan Dewan Pers meminta lembaga pers lebih banyak menampilkan karya yang berdampak positif pada kemanusiaan.
“Sejak hari pertama manakala berita duka ini saya terima, setiap sholat lima waktu saya senantiasa berdoa dan mengirimkan Al fatihah buat ananda Emil, Kang Ridwan dan Mbak Atalia sekeluarga.
Kedepan, kita harus belajar dari musibah ini. Dalam skala luas, Indonesia harus meningkatkan standar keselamatan bagi wisatawan. Sertifikasi CHSE harus ditingkatkan terutama pada keamanannya. Destinasi wisata harus memiliki sistem untuk mengidentifikasikan kebutuhan pengunjung pada aspek keamanan dan kesehatan, “kata Sandi pada weekly press briefing.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss, Muliaman D. Hadad memaparkan data dari kepolisian Swiss yang menyebutkan, “Mayoritas wisatawan yang tenggelam dan terbawa arus sungai Aaree akan ditemukan dalam waktu tiga pekan. Namun ada juga yang ditemukan lebih cepat yakni tiga hari pertama pencarian. Yang sudah-sudah 99,9 persen ditemukan dalam pekan ketiga pencarian.
Sejumlah kendala terjadinya perbedaan waktu penemuan tergantung pada sejumlah faktor seperti cuaca, kenaikan debit air, hingga kondisi air sungai yang keruh karena lelehan salju.” (RP).