Danang Triwidyantoro, Dari Staf Keuangan hingga Cetak Prestasi Tak Terlupakan di Hotel Grandhika

WanitaIndonesia.co  – Hampir setiap perjalanan karier memiliki titik awal yang sederhana, namun sering kali titik itu yang menentukan arah hidup seseorang. Bagi Danang Triwidyantoro, titik awal tersebut muncul pada tahun 1997 ketika berkarier di PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk sebagai staf keuangan. Dedikasinya yang luar biasa membawanya pada amanah baru, yakni menangani general affairs.

Tugas itu perlahan membuka pintu untuk pengalaman yang jauh lebih luas. “Di sana saya banyak belajar, terutama bagaimana melayani tamu dan menghadapi berbagai situasi secara langsung,” katanya. Keberhasilan Danang dalam menjalankan tugas barunya, membuatnya dipercaya naik satu tingkat menjadi coordinator general affairs.

Semua pengalaman yang ia dapat membuatnya memahami bahwa melayani bukan sekadar tugas, melainkan seni yang membutuhkan ketelitian, kesabaran dan empati. “Saya menambah pengalaman banget di situ. Sampai saya pernah melayani beberapa menteri, dan dilibatkan pada saat beberapa event peresmian dengan presiden. Itu pengalaman luar biasa,” kenangnya.

 

Mengubah Tantangan Menjadi Kesempatan

Pada 2013, dunia hospitality memanggilnya. PT. ADHI KARYA membuka bisnis hotel baru, dan Danang terpilih mengikuti program sekolah manajemen hotel di Trisakti bersama enam orang lainnya. Dari sana, ia mulai memahami dunia hotel tidak hanya tentang layanan, tetapi juga manajemen, strategi dan pengalaman tamu secara menyeluruh.

Kurang dari setahun belajar, Danang kemudian dipercaya membuka hotel baru di Semarang. Di sinilah tantangannya, karena area kerjanya bukan hotel yang sudah jadi, tetapi sebuah kantor lama yang diubah menjadi hotel modern.

Ia menyaksikan sendiri proses meruntuhkan, membangun, mendesain hingga pre-opening. “Saya diberi kesempatan membuka hotel mulai dari perkantoran lama, membongkar hingga berdiri menjadi hotel yang siap menerima tamu. Itu pengalaman yang sangat berkesan,” ujarnya.

Harus diakui, transisi dari general affairs ke manajemen hotel bukanlah hal mudah. Itu mengapa, Danang menekankan prinsip yang selalu ia pegang, yakni tidak malu bertanya dan tidak berasumsi. “Kalau saya tidak tahu, ya saya tanya. Jangan berasumsi. Karena kalau kita berasumsi, semuanya bisa salah dan tidak sesuai rencana,” tegasnya.

Danang menegaskan, dalam membuka hotel, setiap Langkah harus matang, mulai dari perekrutan tim, persiapan operasional hingga memastikan tamu merasa nyaman. Ia percaya setiap orang dan setiap situasi adalah guru yang memberi pelajaran berharga.

Tantangan F&B dan Kepemimpinan

Salah satu ujian terbesar datang ketika Danang diminta mengelola Food & Beverage (F&B). Sebelumnya, F&B tersebut dikelola vendor dengan porsi pembagian 70-30. Bersama tim, Danang meyakinkan perusahaan untuk mengelola F&B sendiri, sehingga 100% revenue masuk ke hotel.

“Ini tantangan luar biasa karena sebelumnya selalu ada benturan kepentingan dan sebagainya. Tapi kami berhasil, dan sekarang semuanya berjalan lancar tanpa orang tahu pernah ada perubahan besar,” katanya.

Dari keberhasilan itulah, Danang kian menunjukkan kepemimpinannya, yakni tidak otoriter, tetapi demokratis. Bagi Danang, kebahagiaan tim adalah kunci dari pelayanan yang tulus. Ia selalu menghargai timnya dan memastikan mereka dalam keadaan nyaman serta dalam mood yang baik saat bekerja.

“Yang pertama saya lakukan adalah menghargai tim. Kalau saya respect ke tim, mereka juga akan respect ke tamu. Senyumnya juga bukan hanya senyum palsu, tapi senyum tulus yang muncul karena mereka merasa nyaman bekerja,” jelasnya.

Danang menambahkan, setiap komplain dari tamu menjadi peluang untuk berinovasi. Dari insiden kecil hingga kasus besar yang sempat viral, Ia menekankan ketenangan, kerja sama tim dan solusi nyata sebagai prioritas utama.

“Masalah itu pasti ada solusinya. Kita harus mencari sampai solusi itu benar-benar ada, jangan berhenti hanya di plan A, B, atau C. Yang penting ada usaha nyata,” tambahnya.

Kesuksesan Adalah Hasil Kolaborasi

Di mata Danang, keberhasilan Grandhika Hotel bukan milik satu orang, melainkan hasil kerja sama tim yang harmonis. “Pencapaian itu bukan hanya dari saya, tapi hasil kerja tim. Tidak ada satu orang pun yang paling berjasa di sini. Semua berkontribusi, dan itu harus kita jaga konsistensinya,” ujarnya.

Pelayanan hotel, menurutnya, adalah fondasi yang dibangun bersama, Mulai dari SOP hingga interaksi sehari-hari dengan tamu. Filosofi ini memastikan Grandhika Hotel mempertahankan kualitas, meningkatkan kepuasan tamu, dan menciptakan pengalaman yang berkesan. (GIE)