Site icon Wanita Indonesia

Cingkrik Seni Silat Kebudayaan Betawi

wanitaindonesia.co – Semacam dalam sejarah, maen pukulan Cingkrik dilahirkan di Rawa Belong makin tumbuh pesat ke berbagai wilayah. Kong Uming, sebagai tokoh Cingkrik di Rawa Belong sukses meningkatkan maen pukulan Cingkrik sampai tumbuh pesat. Dalam Maen Pukulan Pencak Silat Khas Betawi karangan Gram. J Nawi, maen pukulan ini tumbuh ke berbagai wilayah, semacam Tenabang, Kemandoran( Permata Hijau), Kebon Jeruk, sampai Kelapa 2. Eksistensi cingkrik saat ini tumbuh, salahs atunya di Sanggar Kembang Cempaka.

Merupakan Bang Sopiyan yang dipanggil juga bang abel yang telah meningkatkan maen pukulan ini sejak tahun 2019. Terbilang baru untuk sebuah sanggar. Tetapi, lelaki yang akrab disapa Bang Abel ini membenarkan 3 tahun ekspedisi sanggar terbilang lumayan pesat. Tak ayal jika sampai saat ini dia mengajar sekitar 30an murid di kawasan Jalur Cempaka Dasar, RT 8, RW 7, Kota Bambu Utara, Jakarta Barat.

 

Bang Abel Pembina Sanggar Kembang Cempaka

“ Sebelumnya aku belajar ke guru Besar aku, Baba Tarman. Tahun 2018 aku pisah, lalu di tahun 2019 aku mendirikan sanggar ini,” tegasnya

Bagi Bang Abel, Baba Tarman ialah murid dari Kong Hasan. Sedangkan Kong Hasan telah berguru langsung dari Kong Uming. Kong Uming sendiri ialah murid dari Kong Ajid. Sedangkan Kong Ajid, tak lain merupakan murid dari Ki Maing, pencipta jurus dan gerak Cingkrik yang dilahirkan di Rawa Belong.

Dari amanah si Guru Besar, Bang Abel tidak berubah- ubah untuk melestarikan Cingkrik supaya tak punah, ialah dengan terus mengarahkan pada murid- muridnya. Dia mengarahkan 12 jurus Cingkrik asli sesuai ajarang si Guru.“ Mayoritas kan jika udah berakhir belajar yaudah. Alhamdulillah aku masih meningkatkan Cingkirk,” Tegasnya

Cingkrik

Semacam diketahui Ki Maing mengkreasikan gerakan maen pukulan Cingkrik terisnpirasi dari tingkah kera. Ada pula satu hari Ki Maing berjalan- jalan, seketika tongkatnya direbut seekor kera kepunyaan Nyi Saereh, tetangganya. Walhasil, dia menarik tongkatnya. Rebutan antara Ki Maing dan hewan itu tak dapat dihindari. Gerakan- gerakan kera yang sigap dan gesit menawan Ki Maing.

Hampir masing- masing hari dia datangi kera itu untuk menekuni dan menganalisis setiap gerakan kera itu. Campuran gerak kaki dan tangan yang gesit itu dia peragakan, dan dibesarkan jadi maen pukulan Cingkrik.

 

Bagi Bang Abel, 12 jurus Cingkrik itu ialah Keset Bacok, Keset Gedor, Cingkrik, Langkah 3, Langkah 4, Buka Satu, Saup, Macan, Tiktuk, Singa, Lokbe, dan Longok.

Tidak hanya silat, di sanggar ini pula ada beragam kegiatan seni budaya betawi lain, ialah lenong, palang pintu, sampai teater film Betawi.“ Itu seluruh yang main ya kanak- kanak kita sendiri. Kita inginnya seni budaya Betawi tetap eksistensi Cingkrik tetap terdapat,” Tegasnya

Alamat Sanggar Kembang Cempaka

Jalur Cempaka Dasar, RT 8, RW 7, Kota Bambu Utara, Jakarta Barat

 

 

Exit mobile version