WanitaIndonesia.co, Jakarta – Menjalankan ibadah haji adalah impian besar bagi hampir setiap Muslim di seluruh penjuru dunia. Tak heran jika banyak umat berlomba-lomba untuk bisa kembali menyusuri jejak spiritual di Tanah Suci, merasakan pengalaman mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Tahun ini, pasangan artis Ananda Omesh dan Dian Ayu Lestari beruntung menjadi bagian dari jamaah yang menunaikan haji. Setelah merampungkan serangkaian ibadah suci di Makkah dan pulang ke tanah air, Omesh mencurahkan kerinduannya melalui unggahan media sosial. Dalam postingan Instagram terbarunya, ia membagikan beberapa momen yang terekam selama perjalanan tersebut.
Setengah hati kami masih di sana, tulis Omesh di akun Instagram pribadinya @omeshomesh, Kamis (3/7/2025). Ungkapan ini seakan menggambarkan betapa dalam rasa yang tersisa dari momen-momen di Tanah Suci. Ia juga mengungkapkan kerinduannya pada berbagai kegiatan yang menjadi bagian dari ibadah haji: mencari tempat salat yang nyaman untuk membaca Al-Quran, mengitari Ka’bah bersama jamaah dari berbagai negara dalam tawaf, hingga berdoa dengan penuh penghayatan meski di tengah keramaian. Semua itu kini hanya tersimpan sebagai kenangan mendalam, penuh makna.
Bapak tiga anak ini juga menyampaikan harapannya untuk terus istiqomah dalam mengingat Allah SWT dan menjalankan segala perintah-Nya. Ia mengakui bahwa kerinduan hati selalu ingin kembali ke rumah Allah. Tak lupa, ia menyisipkan doa untuk pembaca agar diberi kesempatan menunaikan haji di masa mendatang.
Omesh tidak hanya berbagi kisah pasca-perjalanan, tetapi juga menceritakan beberapa pengalaman unik selama menjalankan ibadah haji bersama sang istri. Salah satu momen yang cukup berkesan adalah ketika mereka mengenang perjalanan ibunda tercinta tahun sebelumnya. Setelah selesai melaksanakan tawaf wada, Dian Ayu mengajak Omesh berfoto dengan pose yang mirip seperti ibunda mereka saat berhaji. Sepanjang perjalanan, tidak lupa pasangan ini senantiasa menghubungi sang ibu untuk berbagi pengalaman dan meminta panduan seputar tata cara beribadah. Bahkan tips praktis, seperti membeli oleh-oleh dengan harga terjangkau, tak luput dari obrolan hangat mereka.
Dalam setiap kesempatan, Omesh tak pernah melewatkan untuk menumpahkan rasa syukurnya kepada Allah SWT atas kesempatan luar biasa yang telah diberikan. Ia menyisipkan doa khusus untuk orang tuanya agar kelak mendapatkan surga firdaus yang dijanjikan. Doa penuh haru dan cinta ini menunjukkan rasa hormat serta kasih sayangnya kepada kedua orang tua.
Pengalaman wukuf di Arafah pun menjadi salah satu bab penting yang ia ceritakan. Awalnya, Omesh sempat merasa bingung—tentang apa yang harus dilakukan, doa apa yang harus dipanjatkan—karena takut rangkaian ibadahnya tak berjalan sesuai harapan. Namun, berkat pembelajaran dari manasik dan nasihat para guru yang ditemui sebelum hingga saat berada di Tanah Suci, Omesh dan Dian Ayu akhirnya bisa menjalani wukuf dengan hati yang tenang dan penuh hikmah. Di tengah panasnya terik matahari tanpa peneduh, mereka menengadahkan tangan memohon ampunan Tuhan atas segala dosa-dosa yang pernah dilakukan.
Perjalanan ini bukan sekadar cerita biasa bagi Omesh; setiap momen telah membawa pelajaran hidup yang sangat berharga. Ia menutup refleksi pengalamannya dengan harapan yang tulus agar semua umat Muslim diberikan kesempatan untuk menapaki jejak spiritual di Tanah Suci—sebuah perjalanan yang tidak hanya menyentuh jiwa tetapi juga membuka jalan bagi kehidupan yang lebih bermakna dan penuh berkah. (imb)





