WanitaIndonesia.co – Kehamilan kedua bisa jadi hendak terasa berlainan dari yang awal. Salah satunya sebab butuh memberitahu anak awal kalau beliau hendak jadi kakak. Betul Moms, sebagian anak bisa jadi hendak suka menyongsong adiknya sebab merasa memiliki sahabat terkini. Tetapi, tidak sedikit pula anak, paling utama yang sedang berumur bayi, yang sering menyangkal serta tidak ingin memiliki adik.
Nah Moms, buat menghindari permasalahan itu, selanjutnya sebagian panduan buat menyiapkan bayi yang hendak memiliki adik begitu juga diambil dari Pop Sugar.
Panduan Menyiapkan Bayi yang hendak Memiliki Adik
1. Libatkan Anak Sepanjang Era Kehamilan
Sepanjang berbadan dua Kamu butuh teratur periksakan isi. Nah cobalah membujuk anak awal buat turut dan ke dokter, Moms. Tidak hanya itu, Kamu bisa jadi dapat mengajak sang kecil mendatangi rumah sakit yang direncanakan selaku tempat melahirkan supaya beliau merasa lebih dilibatkan dalam tiap momen perencanaan menyongsong kedatangan adiknya. Momen ini pasti hendak jadi pengalaman terkini untuk sang kecil.
2. Peruntukan Pertemuan Awal Lebih Bermakna
Dikala melahirkan di rumah sakit, Kamu bisa jadi dapat menitipkan anak awal ke kakek- neneknya ataupun badan keluarga yang lain. Sehabis cara melahirkan berakhir serta sang bocah bisa dijenguk, peruntukan momen itu selaku peluang untuk anak awal buat berjumpa adiknya. Tanyakan gimana perasaan sang kecil pada momen itu. Bonusnya, Kamu dapat mengabadikan momen itu melalui film, Moms.
3. Kuatkan Ikatan
Pada hari- hari awal sang bocah terletak di rumah, anak yang sedang bayi bisa jadi akan
suka sebab merasa memiliki sahabat terkini. Beliau bisa jadi hendak mengenalkan mainan ataupun buku- bukunya pada adiknya.
Nah, peruntukan momen itu buat memantapkan jalinan ataupun bonding antara kakak serta adik, Moms. Membuat jalinan lebih dini dapat menghindari bentrokan yang bisa jadi hendak terjalin pada keduanya nanti.
4. Ajarkan mengenai Tanggung Jawab Kakak
Walaupun sedang bayi, Kamu butuh mengarahkan anak pertanyaan tanggung jawab selaku kakak. Mulailah dengan mengaitkan anak awal dalam menjaga bocah, semacam mengambilkan pakaian ataupun menemani sang adik main. Bersamaan meningkat umurnya, rasa tanggung jawab anak selaku kakak hendak berkembang dengan sendirinya.