wanitaindonesia.co, Jakarta – Banyak cara asyik tuk melewatkan senja, salah satunya dengan menikmati intimate live in concert dari musisi legendaris Deddy Dhukun yang berbilang generasi lagu-lagunya tetap nikmat didengar.
Bagi pekerja, rehat usai beraktivitas jelang week end dengan menyaksikan intimate concert merupakan hal yang menyenangkan, sekaligus memberi ‘makanan’ bagi jiwa. Mendengarkan musik secara live oleh penyanyi aslinya merupakan cara cerdas meningkatkan imun booster. Ini yang membuat senja di D’Artisan Bistro Hotel 101 Urban Taman Kebon Sirih Jakarta terasa lebih hidup dari sebelumnya. Rencananya managemen akan menyelenggarakan Intimate Live in Concert yang menghadirkan sejumlah penyanyi legendaris. Deddy Dhukun menjadi musisi pertama yang tampil dalam program tersebut.
Wajah-wajah lelah usai berkegiatan masih terlihat dari tamu-tamu yang datang dan menempati kursi di D’Artisan Bistro. Tiga puluh menit saat tengah asyik menikmati dinner, tiba-tiba Deddy Dhukun menyapa penonton dengan gayanya yang hangat bersahabat. Suasanapun berubah seketika, kian hangat, ceria dan guyub.
Melihat dan mendengar langsung Deddy bernyanyi, saya (Rembulan Perak)
larut dalam banyak kenangan saat di SMA 37 tahun lalu!
Walau masih sering mendengarkan lagu-lagu miliknya, jujur tak pernah sekalipun saya menyaksikan langsung konser Deddy sebelumnya.
Dari Ise Yaneta dan Jey sahabat yang memiliki cyrcle pertemanan ‘Jangan Lupa Bahagia’ saya diajak untuk bergabung.
Deddy yang saya lihat memang masih sama seperti 37 tahun lalu. Gaya busana klasik tetap trade mark kemeja katun hitam dengan celana kain bewarna senada. Asesoris cincin menjadi ciri khas. Penampilannya tidak ada yang berubah. “Wooow…, pekik saya kagum, raut wajahnya segar, tersamar dari kerut, serta problem kulit. Muncul tanya, serum apa yang rutin dia oleskan atau krim pagi atau malam merek apa yang membuat wajahnya tetap charming.”
Tubuhnya ideal berotot, benar-benar tak ada sedikitpun yang berubah diusianya yang sudah sangat banyak tersebut.
Gerakannya lincah, dan yang membuat saya dan seluruh penonton larut dalam suasana, suaranya masih terdengar merdu.
Deddy Dhukun merupakan musisi, pencipta lagu dan penyanyi populer di era 80 – 90 – an. Karya-karyanya menjadi penyeimbang dari serbuan genre musik melow yang mendominasi pada tahun 80-an.
Bagi saya, Deddy merupakan penyanyi kesayangan. Tinggal jauh di Pontianak jarang sekali ada penyanyi yang mau show ke kota saya, mengingat transportasi masih harus dengan pesawat dan terbilang mahal. Cukuplah bagi saya mendengarkan suaranya indahnya melalui televisi, mendengarkan dari kaset yang saya beli, atau sesekali meminta lagunya diputar pada penyiar radio.
Pernah ketika terlambat membeli, stok kasetnya habis. Saya kecewa dan
sampai harus merayu keluarga di Jakarta untuk membelikan dan mengirimkannya untuk saya.
Kecewa Tanpa Bercerita
Melalui Group 2D (Deddy Dhukun – Dian Pramana Poetra) karyanya selalu menduduki posisi teratas tangga lagu, juga yang dibawakan oleh penyanyi lain senantiasa hits. Sebagian besar lagu-lagunya mendapat penghargaan BASF Awards diantaranya Nurlela, Keraguan, Melayang dan Aku Ini Punya Siapa.
BASF Awards merupakan
penghargaan tertinggi dalam industri rekaman Indonesia era 1980-an – 1990-an dengan dua kategori penjualan terbanyak berdasarkan genre musik pop, rock dan jazz dan berdasarkan kualitas karyanya. Kekinian berganti menjadi
Anugerah Musik Indonesia (AMI Awards).
Pada Intimate Live in Concert with Deddy Dhukun sejumlah lagu-lagu hitsnya yang sampai sekarang masih nyaman didengar, mengalun merdu satu persatu. Diiringi pemain keyboard terbaik Indonesia Davy yang pernah mendapatkan penghargaan pada festival musik tahun 2000 di Hongkong, serta seksofonis Gankboy yang menghasilkan lengkingan suara seksofon yang menyayat, mampu menghadirkan suasana malam menjadi terasa kian syahdu
Saat bernyanyi Deddy mendatangi satu-persatu meja pengunjung, mengajak menyanyi bersama. Semua masih sama, masih terdengar merdu, mampu menghadirkan perasaan haru-biru. Lagu favorit Masih Ada, Biru, Keraguan, Melayang, Aku Ini Punya Siapa, Esok Kan Masih Ada
lebur dalam suasana hangat yang tanpa terasa mulai merangkak malam.
Waktu dua jam rasanya seperti berlari. Sayangnya suasana intimate bagi saya masih kurang sempurna, tidak ada dialog khusus penonton dengan penyanyi idola
tersebut.
Padahal jika saya terpilih, ada banyak serpihan kenangan yang hendak saya ceritakan kembali dari lagu, serta memori yang membersamainya…. Aiiiih…(RP).