wanitaindonesia.co – Kesan pertama merupakan hal penting dalam memperkenalkan balita kepada calon adiknya. Memiliki anak lagi dapat menjadi momen yang menyenangkan dan momen yang meresahkan bagi keluarga, terutama dengan anak mama yang paling besar. Anak terkadang dapat merasa perhatian untuknya diambil alih oleh sang adik.
Kejadian ini pun terkadang juga membuat anak menjadi cemburu dan menjadi kesal dengan adiknya.
Agar tidak terjadi hal seperti itu, maka perlu bagi Mama untuk memperkenalkan calon bayi ke si Kecil. Pertemuan pertama selalu menjadi momen yang menentukan bagaimana si Kecil nantinya terhadap calon bayi.
Terlepas dari berapapun umur anak mama, bertemu dengan saudara baru dapat menjadi hal yang berat untuk dilakukan. Hal ini karena adanya kekhawatiran terhadap respon si Kecil terhadap adiknya.
Untuk mempermudah pertemuan pertama bagi si Kecil, berikut ini rangkuman tips-tips mengenai cara memperkenalkan anak balita ke calon adiknya. Yuk, Ma disimak!
1. Melakukan persiapan
Sebelum memperkenalkan anak kepada calon adiknya, lakukanlah berbagai persiapan terlebih dahulu. Mama dapat mengajak dan melibatkannya terkait kehamilan Mama, seperti membantu Mama dalam hal kecil.
Ajak pula anak untuk membaca cerita atau buku. Buku yang dibaca bisa menceritakan sebuah persaudaraan yang dapat Mama ajarkan pada si Kecil.
Selain itu, Mama juga bisa mengajak anak untuk membahas tentang calon adiknya.
2. Jangan mengharapkan terlalu besar pada si Kecil
Ketika mengajarkan anak, mereka akan mencoba untuk memahami apa yang mama ceritakan kepada mereka. Sehingga, mama tidak perlu merasa khawatir apabila merasa terlalu memberi penjelasan yang cukup banyak pada si Kecil.
Walaupun begitu, mama tidak boleh terlalu berharap bahwa anak akan langsung mengerti. Tetaplah mengajarkannya secara perlahan sampai ia memahaminya.
3. Siapkan adegan pertemuan si Kecil dengan calon adiknya
Persiapkan sebuah momen di mana mama akan memperkenalkan anak mama pada adiknya ketika ia lahir. Apabila anak mama termasuk anak yang takut jika ke rumah sakit, maka Mama bisa mempersiapkan pertemuannya di rumah.
Buatlah anak merasa nyaman dan merasa tidak sabar untuk bertemu dengan adiknya. Anak juga akan penasaran kepada adiknya karena adanya perbedaan yang terdapat di antara ia dan adiknya yang baru lahir, seperti tali pusar dan lain sebagainya.
4. Pilihlah momen yang pas
Tentukanlah momen yang pas ketika mau memperkenalkan si Kecil dengan adiknya. Pastikan si Kecil sedang tidak berada di situasi yang buruk, seperti merasa kesal, atau marah.
Ajaklah anak ketika ia sedang merasa senang. Sehingga, ia pun nantinya juga akan merasa tidak sabar untuk bertemu dengan adiknya.
Janganlah Mama mengajak si Kecil bertemu adiknya ketika ia sedang berada di suasana yang buruk. Hal ini akan membuat ia menjadi tambah kesal sehingga tidak mau bahkan menjadi tidak suka dengan adiknya.
5. Tetap santai dan jangan terburu-buru
Pertemuan pertama antara dua si Kecil merupakan momen yang besar. Sehingga cobalah untuk tidak memaksanya agar ia tetap merasa nyaman.
Jangan membuat anak merasa seperti dipaksa harus berkenalan dengan sang adik.
Anak biasanya cenderung lebih tertarik pada pertemuan pertama mereka. Apabila di pertemuan pertama ia sudah merasa tidak enak dan tidak suka, maka akan sulit bagi dia untuk mencoba menerima.
Cobalah untuk tidak membuat anak menjadi gelisah dan terpaksa agar ia dapat merasa tertarik dan mau berinteraksi dengan adiknya.
6. Perhatikan bahasa yang Mama utarakan
Mengenai perasaan anak, maka Mama harus memperhatikan ucapan dan bahasa Mama ketika berbicara dengan si Kecil. Jangan mencoba memaksa anak untuk dapat memahami apa yang belum tentu ia pahami.
Cobalah untuk memperkenalkan sang adik dengan baik agar anak dapat mengerti dan memahaminya, seperti “ini adik kecil kamu”, “kamu sekarang sudah jadi kakak lho”, “kamu sayang adik, ngga?”
Atau mama juga dapat memberi kalimat yang membuat anak menjadi bersemangat, seperti “nanti kamu bisa main sama adik kalau adik sudah cukup besar”
7. Perhatikan tangan si Kecil
Ketika memperkenalkan anak kepada adiknya, Mama tetap harus memberi pengawasan kepadanya. Anak kerap merasa geram dan tidak yakin terhadap sesuatu hal.
Hal ini terkadang membuat anak suka mencubit atau memukul bayi yang baru lahir. Ini dapat dilakukan anak ketika ia merasa penasaran kepada adiknya.
Jadi, jangan sampai Mama membiarkan anak tinggal berdua dengan adiknya. Tetaplah beri pengawasan kepada anak.
8. Berikan pelukan keluarga pada si Kecil
Untuk pegangan yang pertama, ajaklah anak untuk berkumpul bersama dan coba tanyakan apakah ia ingin dipeluk atau tidak.
Jika iya, peluklah anak bersama dengan si Kecil. Ajaklah ia bercerita ketika sedang dipeluk.
Selain itu, Mama juga bisa memberikan pemahaman kepadanya untuk menyayangi adiknya sepenuh hati.
9. Jadikan rutinitas
Dengan membuat beberapa perubahan tersebut menjadi rutinitas pada anak, anak akan terbantu untuk dapat kenal dan memahami tentang adiknya.
Bawalah anak kepada perubahan-perubahan tersebut dan libatkan anak pada sesuatu yang berkaitan dengan adiknya. Hal ini berguna selain untuk membuat anak menjadi terbiasa, dapat pula membuat anak merasa bahwa ia tidak dibeda-bedakan.
Sehingga ia pun akan dengan sukarela mau membantu dan menyayangi adiknya.
10. Sabar mengajarkan si Kecil
Kunci dari semua langkah tersebut adalah kesabaran. Cobalah untuk tidak melakukan tindakan yang secara tidak sengaja menjadi memaksa anak untuk mengenal dan menyayangi adiknya.
Ajarkanlah kepada anak secara perlahan, agar anak dapat mengerti tindakan apa yang harus ia lakukan kepada adiknya.
Nah, itu beberapa cara memperkenalkan anak balita kepada calon adiknya. Ingatlah bahwa tidak harus memperkenalkannya secara terburu-buru karena akan membuat anak merasa kesal dan tidak nyaman.
Ajarkanlah anak secara perlahan namun pasti agar anak dapat mengerti dan tidak merasa dipaksa untuk mengenal adiknya.