wanitaindonesia.co – Tidak cuma orang berusia, anak pula dapat saja tidak yakin diri pada wujud badan, rambut ataupun warna kulit. Pada kesimpulannya, situasi ini membuat sang kecil menyamakan badannya dengan orang lain serta terkesan tidak menyayangi dirinya sendiri.
Perihal ini tidak cuma mengganggu rasa yakin diri sang kecil, namun pula dapat membatasi berkembang bunga anak serta memunculkan permasalahan kesehatan yang lain, Moms.
“ Bila kanak- kanak tidak berlatih buat merasa yakin diri dengan badan mereka serta tidak diajarkan kalau seluruh badan bisa diperoleh, mereka beresiko lebih besar buat hadapi kendala makan, atmosfer batin, sampai kendala keresahan,” tutur Kerry Heath, LPC- S, NCC, CEDS- S, konsultan handal semacam diambil dari Parents.
Bagi Kerry, kanak- kanak akan mulai berdialog mengenai permasalahan badannya semenjak umur 5 tahun. Oleh sebab itu, berarti untuk orang berumur buat membuat pemahaman serta keyakinan badan yang positif ataupun body positivity pada anak semenjak dini.
Lalu, gimana triknya?
Metode Ajarkan Anak Supaya Menyayangi Badannya Sendiri
Mendesak anak mengidentifikasi badannya akan membantunya menyayangi serta menghormati dirinya sendiri, Moms. Mulailah dengan memberi
ketahui nama- nama bagian badan semacam tangan, kaki, jemari tangan, jemari kaki, hidung, mata sampai perlengkapan kelaminnya. Identifikasi ini hendaknya dicoba semenjak tahun awal kehidupan sang kecil.
“ Pada umur 1 tahun, uraian bawah mengenai badan mereka( anak) timbul, serta orang berumur wajib mendorongnya buat dapat mengatakan sebagian bagian badan,” tutur dokter anak di Veda Health, Miami, Natalie Geary, MD.
Dikala anak mulai lebih besar, membujuk sang kecil berdiri di depan kaca serta mulai bicarakan pertanyaan bagian badannya. Misalnya,“ mata kakak yang mana?” setelah itu bagikan konfirmasi positif semacam“ mata kakak bagus sekali betul, ia pula tolong kakak untuk memandang banyak perihal yang kakak suka.”
Wujud badan yang pendek, besar, sampai warna kulit gelap ataupun juga putih kerap kali jadi halangan untuk anak buat menciptakan pandangan positif pada dirinya. Sementara itu, bagi Kerry, pandangan badan yang positif sepatutnya mengenai mengenai kesehatan serta kesegaran. Maksudnya, mengedukasi anak mengenai pola hidup segar merupakan kuncinya, ternyata berdialog pertanyaan berat tubuh serta performa.
“ Fokus pada pesan- pesan mengenai kesehatan badan merupakan kuncinya. Setelah itu, bagikan ilustrasi pertanyaan pola makan yang balance, tercantum seluruh golongan santapan, sembari membuktikan metode memilah santapan, kemilan, serta santapan penutup dengan tepat,” tutur Kerry.
Tidak cuma mengenai Kerutinan mengonsumsi santapan, orang berumur pula butuh mendesak anak buat senantiasa aktif. Kegiatan raga berjalan bersamaan dengan kesehatan yang bagus pada kanak- kanak.
“ Keluarga yang menjadikan berolahraga selaku bagian dari tradisi lebih bisa jadi membesarkan kanak- kanak yang segar serta fit, alhasil mereka merasa akan aman dengan badannya,” pungkas Kerry.