BRA Mooryati Soedibyo Mumpuni Membaca Zaman Lewat Ngadi Saliro-Ngadi Busono Dukung Perempuan Indonesia Berdaya

BRA Mooryati Soedibyo, Bunga Bangsa menginisiasi lewat kiprah serta inisiasi bagi kesetaraan gender Perempuan Indonesia. Foto : Istimewa.

WanitaIndonesia.co, Jakarta – Pemberdayaan ekonomi perempuan menjadi kunci penting dalam meredam beragam isu kesetaraan gender di Indonesia.

Kekerasan terhadap perempuan di Indonesia terbilang cukup besar. Salah satu faktor yang memengaruhinya adalah perempuan tak berdaya secara ekonomi. Memang benar sebagian memiliki karir cemerlang, bahkan mampu menandingi dominasi laki-laki dengan menduduki sejumlah posisi terhormat.

Pun dahulu peran perempuan di sejumlah daerah tertentu seperti Padang sangat diagungkan. Dalam budaya Minang mereka memiliki kedudukan tinggi, berperan penting dalam berbagai aspek kehidupan.

Namun tak pelak masih banyak perempuan yang mengalami bias gender serta tak berdaya secara finansial. Kekinian yang bekerja di sejumlah sektor formal serta informal, karirnya meredup karena terdampak pada krisis ekonomi global. Banyak dari mereka yang di PHK.

Karut-marut ihwal kesejahteraan perempuan Indonesia tersebut menjadi konsen utama. Salah satunya oleh PT Mustika Ratu Tbk, dan Yayasan Puteri Indonesia yang lekat dengan produk perawatan kecantikan, dan wellness kebanggaan bangsa. Mereka telah, sedang serta akan melakukan sejumlah inisiasi, untuk mewujudkan cita-cita cita mulia, guna mengangkat marwah perempuan Indonesia agar berdaya, sejajar dengan kaum laki-laki.

Terbaru lewat penyelenggaraan Women Empowerment Conference 2025 yang menurut rencana akan diselenggarakan di Hotel Westin, Jakarta (14/4).
Acara bertujuan untuk memberikan ruang yang adil, dan bermakna serta mendorong lebih banyak perempuan Indonesia agar berdaya, berdaya saing guna mendukung Program Indonesia Emas 2045.

Saat ditanya oleh WanitaIndonesia.co ihwal nasib perempuan Indonesia di masa sekarang, serta langkah-langkah konkrit yang dilakukan oleh Mustika Ratu, dan Yayasan Puteri Indonesia untuk membantu mengentaskan permasalahan tersebut. Berikut jawaban bernas dari dua role model Wanita Indonesia, Kusuma Ida Anjani, Direktur PT Mustika Ratu Tbk, dan Melati Tedja, Puteri Indonesia Pendidikan & Kebudayaan 2025.

WanitaIndonesia.co :

Apa langkah konkrit Mustika Ratu, agar capaian pemberdayaan perempuan merata, terutama di daerah?
Mengingat belakangan banyak sekali kasus PHK yang menimpa buruh perempuan serta adanya krisis ekonomi global?

Direktur PT Mustika Ratu Tbk, Kusuma Ida Anjani, “Legacy BRA Mooryati Soedibyo kami lanjutkan dengan sejumlah program inovatif yang related dengan zaman, agar Perempuan Indonesia berdaya secara finansial.
Foto : WanitaIndonesia.co

Kusuma Ida Anjani, Direktur PT Mustika Ratu Tbk :

“Pemberdayaan related dengan kehadiran perusahaan kami sebelum didirikan. Waktu itu BRA Mooryati Soedibyo selaku Owner, beliau menginginkan tak hanya bisa menghasilkan produk berkualitas internasional, namun keberadaan usahanya juga memiliki fungsi serta peran sosial kemasyarakatan. Salah satunya konsen pada pemberdayaan perempuan, “terangnya.

Anjani menceritakan, Cikal bakal program pemberdayaan sekarang berawal dari kegiatan Ngadi Saliro-Ngadi Busono yang merupakan falsafah perawatan kecantikan menyeluruh, yang terdiri dari trilogi keanggunan Wanita Indonesia. Memiliki arti mempercantik diri, memperindah busana yang memiliki falsafah serta sifat yang sangat luas.

Lewat buku “Ngadi Saliro & Ngadi Busono yang ditulis oleh BRA Mooryati Soedibyo warisan berharga seperti pengetahuan tradisi, dan budaya Jawa dapat dipelajari sembari dipraktikkan oleh masyarakat.

Ngadi Saliro, Ngadi Busono bertujuan untuk memberikan skill kepada seluruh perempuan Indonesia, agar mampu membusanai diri dengan busana salah satunya kebaya yang menyelaraskan dengan budaya Timur serta trampil merawat tubuh, dan menggunakan make-up menyelaraskan dengan kondisi serta waktu.

Anjani menambahkan, “Gagasan yang di masanya sangat luar biasa ini, kami lanjutkan dengan menghadirkan program berbasis budaya, lewat inovasi selaras zaman yang hadir di seluruh Provinsi. Tak lapuk ditelan masa, program tersebut masih related dengan kondisi sekarang lho. Bahkan dibutuhkan oleh generasi muda serta bangsa.”

“Lewat Beauty Class Training yang diselenggarakan di Jakarta, dan di berbagai daerah, ini menjadi menjadi skill sekaligus jati diri bangsa. Oleh karenanya, selaku pewaris kami hadirkan beragam kreativitas serta inovasi yang berkelanjutan yang sangat dibutuhkan di masa sekarang, “urainya.

Anjani melanjutkan, “Adapun upaya yang telah kami lakukan yang pertama adalah digital skill atau berjualan secara online.
Kami memberikan Beauty Class Training di pusat serta di berbagai daerah. Guna memperluas cakupan penerima manfaat serta migrasi teknologi, kami hadirkan pula secara online, lewat kolaborasi dengan platform digital. ”

Bertujuan agar perempuan yang ada di rumah dapat memanfaatkan waktu secara maksimal untuk meng up-grade pengetahuan serta skills, juga menarget perempuan muda yang belum mendapatkan pekerjaan. Perempuan yang terkena PHK, juga tak menutup kemungkinan bagi yang telah pensiun dari dunia kerja.

“Mereka tetap dapat berkontribusi dalam digital ekonomi lewat produk-produk terbaik Mustika Ratu. Training diberikan agar kelak peserta program dapat menjadi affiliator yang handal. Terbukti, dari pelatihan banyak peserta yang sukses dengan penghasilan perbulan mulai dari Rp. 10 juta hingga Rp. 20 juta. Saya yakin pencapaian ini tentunya sangat signifikan, “jelasnya.

“Hal ini tentu bisa dijadikan acuan bagi perempuan lainnya agar dapat berdaya secara finansial lewat ilmu berjualan secara online. Tentunya pada sejumlah kesempatan tertentu kelas dihadirkan pula secara offline, “imbuh Anjani.

Selain tata rias, skill therapis tak akan tergantikan oleh teknologi canggih. Mustika Ratu sigap memberikan pelatihan kepada para perempuan di seluruh Indonesia.
Foto : Istimewa.

“Ke depan akan ada kolaborasi lintas kementerian guna memperluas cakupan program ke Provinsi lainnya, “terangnya.

“Kedua program vokasi. Saya setuju dengan Deputi Kesetaraan Gender KemenPPPA, Ibu Amurwani, bahwa kita harus kreatif dengan mengeksplorasi skill, yang tak akan bisa digantikan oleh robot. Terdepan, Mustika Ratu menginisiasi tata rias wajah yang mengandalkan ketrampilan tangan yang tak akan mampu ditandingi oleh robot, “tegasnya.

Anjani menjabarkan, Seni tata rias yang telah dikembangkan oleh BRA Mooryati Soedibyo sejak 53 tahun lalu, tetap kami lestarikan dengan serangkaian inovasi yang menarget para perempuan Indonesia. Baru-baru ini kami juga memperluas target penerima manfaat dengan menyasar ke komunitas perempuan disabilitas, para narapidana perempuan yang akan keluar sebagai warga binaan.

Selain tata rias juga ada pelatihan terapis massage yang ditujukan untuk perawatan kecantikan serta kesehatan seperti urut, teknik memijat selesai massage.

Saat ini industri wellness sedang booming dampak dari pandemi lalu. Ini merupakan salah satu prioritas skill vokasi yang sedang kami kembangkan,
dikarenakan permintaannya ada.

Selain berfokus di pusat, beberapa tahun lalu kami turut berpartisipasi di Jawa Tengah dengan memberikan kurikulum pelayanan terapis untuk kecantikan, dan kesehatan. Kurikulum ditujukan untuk pelajar SMA.

“Berharap ketika lulus mereka siap memasuki industri kerja, tentunya tetap akan kami dorong mereka untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Program merupakan hasil kolaborasi kami dengan lembaga non profit serta Kementerian Pendidikan, “pungkasnya.

Puteri Indonesia Pendidikan & Kebudayaan 2025, Melati Tedja, Lewat Yayasan Puteri Indonesia pentingnya Perempuan Indonesia memiliki Survival Skill. “Ayo hadir di WEC 2025.
Foto : WanitaIndonesia.co

Melati Tedja, Puteri Indonesia Pendidikan dan Kebudayaan 2025 :

Melati menceritakan, Untuk memperluas cakupan program serta memberikan dampak yang masif, kami melakukan banyak edukasi khususnya di sejumlah Provinsi tempat kami melakukan kolaborasi. Namun demikian kami tetap berupaya program inspiratif ini bisa merata ke seluruh Provinsi.

“Tahun lalu hadir kolaborasi dengan Pemerintah Jawa Barat. Kami berkeliling ke sejumlah daerah. Di sana kami memberikan pendidikan vokasi Tata Rias, Therapy Spa, dan sebagainya,” tambah Melati.

Menurut saya, hal ini menjadi survival skill yang tangguh membaca zaman dengan beragam tantangannya. Skill yang dibutuhkan semua gender, tak lagi berfokus kepada kaum perempuan. Saya memahami saat ini sektor formal maupun informal banyak terdampak oleh tekanan krisis global. Ekonomi sedang dalam keadaan tidak baik. Banyak pekerja perempuan yang terdampak PHK.
Permasalahan ekonomi menjadi hal yang paling krusial yang akan memengaruhi aspek kehidupan lainnya.

“Namun demikian jika seseorang itu memiliki survival skill, mau meng up-grade keahlian sembari melihat segala permasalahan yang ada, dengan mengedepankan solusi yang komprehensif. Ini akan menjadi modal bagi kaum perempuan untuk tetap berdaya, apapun tantangannya. Khususnya dalam menjawab tantangan ekonomi di masa sekarang, “pesannya.

“Skill-skill ini tentunya tak hanya dipandang sebagai skill semata, tapi kami di Mustika Ratu, dan Yayasan Puteri Indonesia peduli dengan memberikan kesempatan kerja secara langsung. Beberapa Therapis, dan Penata Rias yang memiliki potensi besar untuk bersaing di kancah global, kami berikan kesempatan karir di sejumlah cabang perusahaan seperti di Taman Sari Royal Heritage Spa dalam serta luar negeri, “terang Melati.

Industri tata rias, dan Wellness itu lintas gender. Taktik jitu rakyat Indonesia berdaya secara finansial.
Foto : Istimewa.

Melati melanjutkan, “Pintu kolaborasi juga akan terus terbuka. Lewat Yayasan Puteri Indonesia, kami berkolaborasi dengan pemerintah, dengan mengajarkan digital marketing ke para pelaku UMKM di berbagai daerah. Modul pembelajaran disesuaikan dengan pemahaman mereka, sehingga terlihat menarik, praktis serta mudah dipraktikkan.”

“Adapun materinya pembelajarannya seperti mengesekusi ide bisnis, produksi, promosi, marketing hingga literasi keuangan yang menyelaraskan dengan kebutuhan para pelaku UMKM. Yang mana sektor UMKM di Indonesia mayoritas digerakkan oleh kaum perempuan, “ucap Melati.

“Saya tahu generasi muda menjadi salah satu motor penggerak. Mereka sangat familiar dengan teknologi. Tentu peluang ini harus disatukan lewat kolaborasi. Lewat kelebihan masing-masing tentunya dapat saling melengkapi serta memberdayakan,” ujarnya.

“Waktu menjalankan program di Pasuruan, dan Probolinggo saya bertemu dengan pelaku UMKM Perempuan. Pada momen ini saya berikan edukasi digital marketing. Salah satunya dengan memanfaatkan beragam platform media sosial untuk promosi serta berjualan. Skill ini akhirnya bisa diterima, dan bisa berjalan dengan baik seiring dengan perkembangan ekonomi mereka, “terang Melati.

“Saya tekankan ke mereka soal pentingnya untuk merubah mindset. Percuma hanya bisa mengerti digitalisasi, tapi tak mau merubah mindset dengan hanya menerima keadaan, menjadi penonton serta berkeluh-kesah tanpa berupaya untuk mendobrak sekat tersebut, “tutup Melati.