Site icon Wanita Indonesia

Bolehkah Bunda Hamil Diet Intermittent Fasting?

wanitaindonesia.co – Tidak hanya teratur olahraga, diet jadi salah satu metode yang dapat dicoba buat menurunkan berat tubuh. Metodenya juga amat beraneka ragam, salah satunya merupakan diet intermittent fasting ataupun diet puasa.

Mom Junction mengutip, diet intermittent fasting menimbulkan kandungan glukosa menyusut serta oksidasi asam lemak bertambah dalam durasi pendek.

Biasanya, diet puasa dicoba dengan analogi 16: 8, yang terdiri dari 16 jam puasa serta 8 jam buat makan wajar. Terdapat pula yang melaksanakan dengan analogi 5: 2 hari, ialah 5 hari buat makan wajar, serta 2 hari puasa.

Nah, gimana apabila bunda berbadan dua mau melaksanakan diet intermittent fasting, bisa enggak, betul?

Uraian pertanyaan Diet Intermittent Fasting buat Bunda Hamil

Dikala berbadan dua, bunda butuh membenarkan berkecukupan nutrisi supaya diri sendiri serta bocah di dalam isi segar. Para pakar umunya tidak menganjurkan bunda berbadan dua buat melaksanakan diet tanpa persetujuan dokter, sebab dikhawatirkan nutrisi hariannya tidak tercukupi.

Salah satu riset yang mengaitkan 168 bunda berbadan dua pada 2006, membuktikan, intermittent fasting dapat tingkatkan resiko hipoglikemia ataupun kandungan gula darah kecil, sampai abortus. Betul Moms, kandungan gula darah kecil dapat membuat bunda berbadan dua lesu.

Sementara itu, jumlah konsumsi nutrisi yang butuh bunda berbadan dua mengkonsumsi tiap harinya merupakan minimun 2. 200 kilo kalori, yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, mineral, serta vit. Sedangkan apabila melaksanakan diet spesial, terdapat sebagian nutrisi yang jumlahnya butuh dibatasi.

Oleh sebab itu, selaku gantinya bunda berbadan dua dianjurkan buat mempraktikkan pola makan ataupun style hidup segar. Yang nyata, saat sebelum memutuskan buat menurunkan berat tubuh dikala berbadan dua ataupun melaksanakan diet, hendaknya konsultasikan dengan dokter terlebih dulu buat mengestimasi terbentuknya kendala kemajuan bakal anak serta kesehatan bunda berbadan dua.

Exit mobile version