BisnisBekasi.id, Membangun Ekosistem Digital untuk UMKM Lokal, Langkah Nyata Menuju Kemandirian Usaha

BisnisBekasi.id wujudkan Ekosistem Digital untuk UMKM Lokal.

WanitaIndonesia.co, Jakarta – Di tengah gelombang tantangan ekonomi dan transformasi digital yang terus bergerak cepat, pelaku UMKM lokal dituntut untuk mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Banyak dari mereka mengalami kebingungan, stagnasi, bahkan ketakutan untuk melangkah lebih jauh dalam berbisnis di era digital. Namun di tengah keresahan itu, muncullah secercah harapan lewat kehadiran BisnisBekasi.id, sebuah inisiatif lokal yang kini menjadi motor penggerak dan pendamping UMKM menuju transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan.

BisnisBekasi.id bukan hanya sekadar komunitas, tapi sebuah ekosistem yang mendampingi setiap langkah pelaku usaha lokal—mulai dari pelatihan digital, layanan terpadu, platform promosi, hingga kolaborasi strategis berbasis teknologi.

Annas Juhari, CEO & CO FOUNDER BISNISBEKASI.ID

Kami mewawancarai Annas Juharis, CEO dan Co-Founder BisnisBekasi.id, yang bercerita banyak mengenai perjalanan dan semangat di balik terbentuknya portal ini “Bisnis Bekasi ini lahir dari semangat belajar dan kebersamaan,” ungkap Annas membuka percakapan.

Ia menjelaskan bahwa embrio dari BisnisBekasi.id dimulai pada Oktober 2024, berawal dari sekelompok orang yang rutin belajar digital marketing setiap pagi melalui Zoom.

“Kami belajar digital dari komunitas. Setiap pagi, kami ikut Zoom, belajar bareng. Dari situlah terbentuk komunitas pelajar digital yang tersebar di sekitar 70 kota di Indonesia. Bekasi salah satunya,” jelasnya.

Melihat antusiasme dan potensi besar dari komunitas ini, para inisiator kemudian mengukuhkan diri sebagai entitas legal bernama BisnisBekasi.id. Tak butuh waktu lama, mereka segera melengkapi legalitas usaha dan membangun sistem untuk menjadi wadah dan pendamping bisnis digital khususnya bagi UMKM.

Kini, BisnisBekasi.id hadir sebagai mitra strategis pelaku UMKM lokal. Fokus utama mereka adalah memberikan pendampingan digital, khususnya dalam ranah digital marketing, pengembangan website, promosi daring, hingga konsultasi bisnis yang praktis dan aplikatif.

“Kami melayani semua aspek yang berkaitan dengan digital marketing. Mulai dari bikin website, mendampingi UMKM memasarkan produk secara online, sampai membantu menjalin kerja sama digital dan bisnis antar pelaku usaha,” jelas Annas.

Lebih dari itu, BisnisBekasi.id juga membuka peluang kemitraan strategis, membangun komunitas kolaboratif, serta menyediakan platform promosi produk untuk membantu UMKM meningkatkan visibilitas dan daya saing di tengah persaingan yang semakin kompetitif.

Meskipun banyak pelaku UMKM memiliki produk yang berkualitas dan inovatif, kenyataan di lapangan tidak selalu sesuai harapan. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah menurunnya daya beli masyarakat.

“Kalau kita bicara soal produk, saya rasa produk-produk lokal itu bagus-bagus, tidak kalah dari produk-produk besar. Tapi masalahnya sekarang ini daya beli masyarakat sedang menurun,” tutur Annas.

Annas menilai, tantangan ini tidak hanya dialami oleh satu dua pelaku usaha saja, melainkan hampir merata. Situasi ini mendorong pentingnya inovasi dan diversifikasi usaha, termasuk dengan membuka peluang usaha melalui digitalisasi.

Menurut Annas, era sekarang bukan lagi waktunya untuk bermain sendiri. Justru, inisiatif kolaboratif seperti komunitas digital menjadi jalan keluar di tengah tekanan ekonomi. Ia menyebutkan filosofi lama tentang “tumpang sari” sebagai analogi yang relevan dengan dunia digital saat ini.

“Dulu ada istilah ‘tumpang sari’ di sawah—menanam berbagai tanaman dalam satu lahan agar semuanya bisa tumbuh. Nah, di dunia digital juga seperti itu. Apa pun yang ada di sekitar kita bisa dijadikan peluang bisnis, asal kita mau belajar dan bergerak,” katanya penuh semangat.

Konsep seperti ini sejalan dengan Marketing 6.0 yang mengedepankan kekuatan komunitas. Kolaborasi menjadi kunci agar UMKM tetap relevan dan mampu bertahan.
Terkait dukungan pemerintah terhadap UMKM, Annas mengakui bahwa pemerintah sudah menyediakan berbagai program bantuan. Namun, masih banyak pelaku usaha yang tidak mendapat informasi memadai atau tidak tahu bagaimana cara mengaksesnya.

“Saya pribadi belum pernah dapat bantuan UMKM, seperti bantuan Rp600.000 yang sempat ramai dulu. Tapi saya tahu, banyak yang dapat—meski mereka sendiri gak tahu kalau mereka sebenarnya penerima,” kata Annas.

Menurut Annas, selain akses informasi, tantangan lainnya adalah minimnya niat belajar dari sebagian pelaku UMKM. Banyak yang masih nyaman berada di zona aman, hanya mengandalkan bantuan tanpa semangat untuk berkembang.

“Yang benar-benar niat belajar itu hanya sedikit. Padahal peluang belajar itu banyak, komunitas juga tersedia, pelatihan online gratis juga banyak,” ungkapnya.

Ia menekankan bahwa UMKM bisa terus hidup karena disuplai dan dijamin oleh pemerintah. Namun tanpa kemauan untuk berkembang, potensi mereka akan stagnan. “Pemerintah bisa bantu dari sisi regulasi dan subsidi, tapi dorongan untuk berkembang harus datang dari diri sendiri,” ujarnya.

Di akhir wawancara, Annas memberikan pesan inspiratif yang menjadi semangat dasar dari BisnisBekasi.id: “Jangan takut untuk memulai bisnis. Segala sesuatu yang kelihatannya tidak mungkin, bisa jadi kenyataan kalau kita mau berusaha dan bekerja keras.”

Baginya, keberhasilan bukan hanya soal modal besar, tapi soal kemauan untuk belajar, kolaborasi, dan konsistensi. Ia pun mengajak pelaku UMKM, khususnya di Bekasi dan sekitarnya, untuk tidak ragu bergabung dalam ekosistem digital yang mereka bangun bersama-sama.

BisnisBekasi.id adalah bukti bahwa perubahan besar bisa dimulai dari komunitas kecil. Dengan pendekatan kolaboratif, edukatif, dan berbasis teknologi, mereka membuktikan bahwa UMKM bisa naik kelas dan bersaing secara sehat di era digital. Dari Bekasi, inisiatif ini memberi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia, bahwa digitalisasi bukan hanya milik perusahaan besar, melainkan juga senjata baru UMKM lokal untuk bertahan, berkembang, dan berdaya.

Jika Anda pelaku UMKM dan ingin mendapat pendampingan, pelatihan, atau ingin menjadi bagian dari komunitas digital yang suportif, kunjungi www.bisnisbekasi.id dan bergabunglah bersama ratusan pelaku usaha lainnya yang siap tumbuh bersama. (SRV)