WanitaIndonesia.co, Jakarta – FoodCourt menjadi etalase kuliner keberadaan sebuah Mal.
Kemasyuhran Mal sangat ditunjang dengan citra FoodCourt yang menawarkan pelayanan paripurna dari semua aspek kuliner yang dibutuhkan pengunjung.
Kian bernilai saat Millennium Mall memperkenalkan Millennium FoodCourt yang berlokasi di lantai 4. Masyarakat, serta wisatawan seolah menemukan oase ragam kuliner lezat berserak yang mendunia.
Sebanyak 15 gerai akan memanjakan pengunjung dengan selera kekinian, serta klangenan, sarat dengan kenikmatan esensial. Bagi penikmat kuliner street food Nonya (Peranakan Melayu-Cina) dapat menyambangi gerai PappaJack yang hips dikalangan keluarga muda, serta anak-anak muda.
“Tahu dong ya, Signature dish Nasi Lemak yang gurih sedap dengan pelengkap Ayam Kari lezat. Sajian ini menjadi favorit pengunjung. Selain lauk utama, nasi lemak tersaji bersama teri, dan kacang goreng, telur rebus, serta sambal goreng khas Nonya.
WanitaIndonesia.co memberi opsi lain berupa sajian Nasi Briyani Ayam dari gerai Kopitiam Malaysia.
Nasi menggunakan beras basmati berbumbu kari kuning, dengan tambahan kismis. Basmati beras dari jenis padi yang tumbuh di India, dan Pakistan memiliki tampilan pipih panjang, bewarna putih. Merupakan varian beras sehat dari jenis beras lainnya. Kaya serat, vitamin, dan mineral.
Nasi tersaji khas dengan tambahan kismis.
Pelengkap utama adalah Ayam Kari dan sambal khas Nonya. Walau rasa bumbunya tak segarang kari Indonesia, tapi citarasanya tetap lezat dengan tambahan sambal yang didominasi rasa manis, gurih.
Sambal Nonya ini lebih tepat disebut saus karena tak menonjolkan citarasa pedas layaknya sambal Indonesia. Tapi keduanya merupakan sajian yang klop.
Sajian penyerta lainnya telur rebus, tumis sayuran campur (frozen mix vegetables), serta timun. Seporsi Nasi Briyani Ayam dijual Rp. 55 ribu.
Gerai lain yang tak kalah menarik D’Penyetz. Sebelum melipir ke Indonesia, booming di negara jiran Singapura, Malaysia, serta Australia, dan negara lainnya.
Kehadirannya di Indonesia selain untuk mengakomodir selera warga Asia yang banyak bermukim, serta melancong, membawa diferensiasi bagi hidangan sejenis yang populer.
Khas dari sajian ayam penyet, tekstur ayam presto nan lembut dengan bumbu minimalis. Alasan pemilik ingin memberikan pembelajaran cara makan ‘berbudaya’ dengan mengutamakan rasa asli ayam dari juicy yang masih tersisa.
Tersaji bersama pelengkap kremes (adonan tepung beras berbumbu yang digoreng) menghadirkan rasa gurih yang pas. Selain rasa sambal yang tak membara membuat sajian khas Indonesia ini direkomendasikan sebagai sajian gaul pada tataran global. Semuanya dibuat dengan standar dan lidah internasional dengan rasa gurih serta pedas yang tak berlebihan.
Sebagai diaspora yang kuliah, dan berusaha di Singapura, Edy Ongkowijaya sang pemilik sekaligus kreator menu D’Penyetz sukses mempromosikan kuliner Indonesia ke tataran global!
Masih ada belasan kuliner lintas genre yang juara, menunggu untuk dieksplorasi seperti Kuetiau Aho, Soto H Mamat,
Gado-gado Boplo, Avocado Lovers Potata.
FoodCourt mengusung konsep industrial modern, namun terasa cozy, nyaman, dan menyenangkan. Dominasi warna hangat, cerah dari elemen kayu pada meja, serta elemen dekoratif.