WanitaIndonesia.co – Unilever Indonesia melalui brand Pepsodent bersama Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) menggelar acara “Bincang Tokoh Inspiratif: Gigi & Mulut Sehat Kunci Hidup Berkualitas” di atrium Senayan Park, Jakarta. Menghadirkan dua tokoh senior yang tetap produktif dan memiliki senyuman sehat yaitu dr. Nafsiah Mboi, Sp.A., M.P.H. serta Prof. Dr. dr. Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek, Sp.M(K). Acara dikemas dengan konsep edutainment, banyak pengunjung Senayan Park yang antusias mengikuti kegiatan diskusi ini sambil menanti penampilan memukau dari Afgan.
”Kami percaya, bahwa ‘Setiap Senyuman Begitu Berarti’, Karena itu Pepsodent senantiasa mengedepankan edukasi perawatan gigi dan mulut ke seluruh lapisan masyarakat. Sejalan dengan pesan yang kami angkat di peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia 2022 pada Maret lalu, Unilever melalui brand Pepsodent bersama PDGI terus menggaungkan pentingnya merawat gigi dan mulut dengan tepat serta rutin berkonsultasi ke dokter gigi melalui kampanye ‘Jangan Tunggu Sampai Sakit Gigi, #KonsultasiGigiSekarang’, tutur drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia.
Beliau menjelaskan, bahwa kesehatan gigi dan mulut berkaitan erat dengan kesehatan tubuh secara menyeluruh dan kualitas hidup hingga lanjut usia. Namun faktanya, perilaku merawat kesehatan gigi dan mulut yang kurang baik menyebabkan rata-rata di usia 65 tahun masyarakat Indonesia sudah kehilangan 11 giginya. Karena itu, Unilever mengajak dua tokoh inspiratif untuk berbagi pengalaman menjalankan perilaku hidup sehat, termasuk kesehatan gigi dan mulutnya, sehingga mereka tetap memiliki senyum yang sehat dan hidup produktif.
Sejalan dengan hal itu, drg. Usman Sumantri, MSc, Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) pun memaparkan studi penelitian tentang kesehatan gigi dan mulut terkini. “Kondisi kesehatan mulut berhubungan dengan kejadian sejumlah penyakit sistemik seperti jantung, ginjal, stroke dan diabetes – serta berkaitan pula dengan kualitas hidup seseorang karena dapat memengaruhi kenyamanan ketika makan, tidur, berinteraksi sosial, serta rasa percaya diri,, terutama bagi lansia yang telah kehilangan banyak gigi. Studi menemukan bahwa mereka cenderung lebih berisiko 48% lebih besar untuk memiliki gangguan fungsi kognitif otak. Selain itu, para lansia yang memiliki 10-19 gigi berpotensi mengalami malnutrisi,” tuturnya.
Beliau melanjutkan bahwa sebagai langkah preventif, menyikat gigi dua kali sehari setiap pagi setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur, serta berkunjung ke dokter gigi setidaknya 6 bulan sekali merupakan dua rutinitas sederhana yang menjadi kunci untuk mendapatkan hidup yang lebih sehat dan berkualitas hingga lanjut usia.
Hal ini disetujui oleh dr. Nafsiah Mboi, Sp.A., M.P.H., Menteri Kesehatan RI 2012-2014. Ibu Naf mengungkapkan, “Saya setuju sekali dengan drg. Usman, bahwa kesehatan gigi dan mulut memang mempengaruhi kesehatan tubuh secara umum, begitupun sebaliknya. Untuk itu, kebiasaan sikat gigi sebelum tidur dan setelah sarapan selalu saya lakukan. Bagi saya, kunci hidup sehat salah satunya terletak pada perilaku yang ditanamkan sejak kecil oleh lingkungan keluarga, yang juga diperkuat oleh pendidikan yang didapatkan dari sekolah.”
“Untuk menciptakan masyarakat yang hidup sehat dan berkualitas, saya percaya bahwa semua pihak punya peranan. Sebagai orang tua – melalui penanaman perilaku bersih dan sehat kepada anak, sebagai pendidik – dengan memastikan setiap anak bisa mendapatkan edukasi mengenai kesehatan, hingga sebagai seorang Menteri – langkah-langkah apa yang bisa dilakukan sesuai dengan peraturan,” ujar Ibu Naf optimis.
Dalam kesempatan yang sama, Prof. Dr. dr. Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek, Sp.M(K) yang pernah menjabat sebagai Menteri Kesehatan RI 2014-2019. Beliau berbagi kisah, “Buat saya, kesehatan gigi dan mulut sangat penting, terutama untuk estetika. Tentunya jika gigi kita kurang bagus, kita juga akan segan untuk berbicara dengan orang lain, tidak percaya diri, dan akhirnya mempengaruhi produktivitas kita.”
“Sebagai perusahaan yang produknya kita gunakan setiap hari, barangkali sejak lahir samapai kita meninggal, saya sangat mengapresiasi inisiatif edukasi yang konsisten dilakukan Unilever Indonesia. Kini dengan terobosan teledentistry tentu dapat membantu masyarakat dalam berkonsultasi langsung dengan dokter gigi. Saya harap ke depannya private sector seperti Unilever Indonesia bersama PDGI bisa membuat lebih banyak terobosan yang bisa menangani permasalahan kesehatan gigi dan mulut. Mari kita bekerja sama-sama untuk membangun bangsa yang kuat!” seru Prof. Nila.
Untuk bisa mengakses layanan teledentistry gratis “Tanya Dokter Gigi by Pepsodent”, bisa langsung menghubungi ke nomor WhatsApp 0878-8876-8880. Sejak kampanye ‘Jangan Tunggu Sampai Sakit Gigi, Konsultasi Gigi Sekarang’ dimulai, layanan teledentistry ini telah memberikan manfaat kepada lebih dari 10.000 masyarakat, dengan dukungan lebih dari 6.000 dokter gigi dari 125 PDGI cabang.
“Jangan tunda konsultasi ke dokter gigi, mari manfaatkan layanan teledentistry gratis ini agar bersama-sama kita dapat wujudkan ‘Senyum Indonesia, Senyum Pepsodent’,” tutup drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc..
Informasi lebih lanjut mengenai layanan teledentistry “Tanya Dokter Gigi by Pepsodent”: https://www.tanyapepsodent.com/pepsodent-wohd-consumer-terms-conditions.html.