WANITAINDONESIA.CO – Menjawab tantangan ketiadaan jalur evakuasi di lingkungan sekolah yang padat, SMPN 1 Minggir berkolaborasi dengan Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa DIY menyelenggarakan kegiatan edukasi dan simulasi kebencanaan yang berfokus pada pembentukan tim siaga internal sekolah.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu (26/11) ini diikuti oleh 40 perwakilan yang terdiri dari guru, staf, dan siswa terpilih. Mereka dipersiapkan untuk menjadi Tim Siaga Bencana Sekolah (TSBS) yang nantinya akan menggerakkan 665 murid lainnya dalam upaya kesiapsiagaan darurat.
Materi yang disampaikan oleh tim DMC Dompet Dhuafa DIY mencakup Sistem Pendidikan Aman Bencana (SPAB), kesiapsiagaan dasar, manajemen evakuasi diri, dan penyusunan jalur evakuasi sementara di area sekolah. Sesi dilanjutkan dengan praktik intensif, di mana 40 peserta inti mempraktikkan simulasi perlindungan diri dan evakuasi cepat dari aula lantai 2 menuju titik kumpul aman di halaman sekolah.
Yani, salah satu perwakilan guru sekaligus anggota TSBS, mengapresiasi inisiatif ini. “Kegiatan ini sangat terstruktur dan fokus pada pembentukan tim inti yang solid. Sebelumnya kami menyadari adanya kerentanan, namun kini kami memiliki panduan dan tim yang jelas untuk mengkoordinasikan respons darurat di sekolah,” ujarnya.
Pelatihan kemudian diperkaya dengan sesi praktis pemadaman api sederhana menggunakan kain basah dan penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Antusiasme juga datang dari perwakilan siswa. Arif, anggota TSBS dari unsur siswa, menuturkan pengalamannya, “Simulasinya bukan cuma seru, tapi terasa penting banget. Kami sebagai tim inti sekarang tahu persis tugas kami saat bencana terjadi, dan siap membantu teman-teman lain untuk tetap tenang dan selamat.”
Kegiatan ditutup dengan dokumentasi bersama, mengukuhkan komitmen SMPN 1 Minggir dan DMC Dompet Dhuafa DIY dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman dan tangguh terhadap bencana. (Adv)