wanitaindonesia.co – Belum lama ini Pfizer dan BioNTech mengumumkan kabar baik dari uji klinis fase II/III vaksin COVID-19 mereka pada anak usia 5 tahun hingga 11 tahun. Hasilnya, vaksin Pfizer, aman dan memberikan respons perlindungan. Dilansir dari Reuters, Senin (20/9/2021) lalu, Pfizer-BioNTech menyatakan bahwa vaksin dua dosis mereka menghasilkan respons kekebalan pada anak usia 5 tahun hingga 11 tahun. Respons imun yang terbentuk dari vaksin Pfizer pada anak usia tersebut juga sebelumnya tampak saat diujikan pada anak usia remaja, dari 16 tahun hingga 25 tahun. Setelah hasil keluar ini, Pfizer-BioNTech berencana mengajukan izin untuk penggunaan vaksin berbasis mRNA mereka pada anak-anak dengan rentang usia tersebut di Amerika Serikat, Eropa, dan tempat lain.
Hal ini tentunya melegakan bagi para orang tua, terutama ketika sekolah tatap muka telah dimulai. Lalu kapan vaksin ini dapat diberikan pada anak usia 5-11 tahun di Indonesia?
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa hingga saat ini pemerintah masih menunggu kajian World Health Organization (WHO) dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), serta selesainya publikasi ilmiah Pfizer mengenai keamanan pemberian vaksinasi COVID-19 untuk anak usia di bawah 12 tahun.
Sampai saat ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) baru memberikan izin penggunaan vaksin Pfizer untuk anak remaja usia 12-17 tahun di Indonesia. Kebijakan ini tertuang dalam surat regulasi SR 02.06/I/2152/2021 tentang penggunaan vaksin Covid-19 Comirnaty buatan Pfizer dan BioNTech, seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (24/8/2021) lalu.
Dalam surat tersebut, disebutkan juga dosis vaksin Pfizer yang diberikan dalam program vaksinasi anak remaja usia 12-17 tahun dengan pemberian dua dosis, tiap dosis sebanyak 0,3 ml yang disuntikkan secara intramaskular dengan interval atau jeda vaksinasi minimal 21 hari.
Data efikasi vaksin Pfizer menunjukkan bahwa dua dosis vaksin mRNA ini efektif memberikan perlindungan hingga 95 persen. Sedangkan pada anak remaja usia 12 tahun ke atas, efikasi vaksin Pfizer yang saat ini mulai digunakan di Indonesia, menunjukkan efektivitas vaksin mencapai 100 persen.
Sedangkan pada anak-anak yang lebih muda, Pfizer dan BioNTech telah melakukan uji klinis pada anak usia 5 hingga 11 tahun, yakni dengan pemberian dua suntikan vaksin COVID-19 mRNA dengan dosis 10 mikrogram. Dosis vaksin Pfizer yang diberikan pada kelompok anak usia lebih muda ini kurang lebih hanya sepertiga dari ukuran dosis vaksin yang diberikan pada orang usia 12 tahun ke atas. Selain itu, perusahaan mengatakan mereka mengharapkan data tentang seberapa baik vaksin Pfizer bekerja pada anak usia 2 hingga 5 tahun dan anak usia 6 bulan hingga 2 tahun segera pada kuartal keempat tahun ini.
Uji coba vaksin Pfizer pada anak usia 5 tahun dilakukan terhadap 2.268 peserta. Namun, berbeda dengan uji klinis yang lebih besar sebelumnya, uji coba pediatrik ini dirancang untuk mengukur kemanjuran atau efikasi vaksin mRNA ini dengan membandingkan jumlah kasus COVID-19 pada anak yang menerima vaksin dengan mereka yang menerima plasebo. Uji klinis vaksin COVID-19 pada anak yang lebih kecil ini membandingkan jumlah antibodi penetral yang diinduksi oleh vaksin pada anak-anak dengan respons penerima yang lebih tua dalam uji coba orang dewasa.