wanitaindonesia.co – Kabar gembira, COVID-19 pada akhirnya diprediksi akan melemah dan menjadi seperti virus lainnya yang menyebabkan flu biasa. Hal ini diungkapkan oleh penemu vaksin AstraZeneca, Profesor Sarah Gilbert dalam webinar Royal Society of Medicine. “Kita sudah hidup melewati fase empat virus corona yang berbeda, pada akhirnya virus Sars-CoV-2 akan menjadi salah satunya,” kata Sarah.
Menurut Profesor Sarah Gilbert, virus COVID-19 tidak mungkin bermutasi menjadi varian yang dapat luput vaksin karena tak banyak tempat bagi virus untuk bermutasi. Keganasan virus biasanya berkurang karena lebih mudah beredar dan kemungkinan besar tidak akan ada lagi versi Sars-CoV-2 yang lebih ganas. Adanya pergeseran genetik virus yang lambat dan akan adanya kekebalan kelompok secara bertahap yang berkembang dalam populasi juga akan sangat membantu.
Pertanyaannya kini hanya berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke sana dan langkah-langkah apa yang harus kita ambil untuk mengelolanya sementara itu. Selama webinar, Profesor Sarah Gilbert juga memperingatkan bahwa yang harus dilakukan kini adalah untuk mempersiapkan pandemi di masa depan dan menambahkan bahwa sejumlah kecil investasi sekarang berpotensi menghemat dalam jangka panjang. Saat ini, ia sedang berjuang mendapatkan dana untuk membantu mencegah pandemi di masa depan. Dana itu akan digunakan untuk mendanai vaksin penyakit menular lainnya.
Profesor Kedokteran Universitas Oxford, Sir John Bell pun menyatakan hal yang sama. Ia bahkan memprediksi virus COVID-19 akan seperti virus flu biasa pada musim semi tahun depan. Alasannya karena orang-orang telah memiliki kekebalan terhadap virus tersebut yang didorong oleh vaksin dan paparan.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Moderna Stephane Bancel juga mengatakan bahwa pandemi virus COVID-19 bisa berakhir dalam setahun karena peningkatan produksi vaksin memastikan pasokan global.