Site icon Wanita Indonesia

Bakti Untuk Negeri L’Oréal Indonesia Hadirkan Ekosistem Perempuan Ekosistem Mumpuni

Melanie Masriel, 20 Tahun L'Oréal menginisiasi ekosistem perempuan peneliti Indonesia.

 

WanitaIndonesia.co, Jakarta – Pendidikan, dan Perkembangan sains merupakan wujud keberadaan sebuah bangsa. (Prof.Dr. Herawati Sudoyo).

Ekosistem perempuan peneliti di Indonesia merupakan terbesar di kancah global.
Agar mumpuni, berdampak bagi Pemerintah, serta masyarakat butuh perhatian, support system, serta kolaborasi oleh semua pemangku kepentingan.

Peran berkelanjutan dalam menghadirkan ekosistem perempuan peneliti yang inspiratif, serta produktif menjadi konsen
L’Oréal Indonesia. Dukungan sepenuh hati bagi kiprah Kartini-kartini masa kini dihadirkan lewat Program L’Oréal – UNESCO For Women in Science yang keberadaannya di Indonesia telah memasuki penyelenggaraan tahun ke – 20.!

Sains, dan perempuan itu adalah dua hal yang tak terpisahkan. Hanya lewat pendidikan, dan penelitian menjadi upaya untuk mewujudkan kualitas bangsa. Percaya,
kekuatan transformasi kecantikan yang kelak akan menggerakkan dunia, dan Indonesia maju.

Lewat Program L’Oréal – UNESCO For Women in Science, secara global telah hadir 4.000 peneliti. Mereka berhasil mematenkan 610 karya di tahun 2023. Dan yang membanggakan, lebih dari setengah hak paten tersebut dihasilkan perempuan peneliti.

Tak kalah membanggakan L’Oréal Indonesia telah menghadirkan ekosistem perempuan peneliti yang solid, serta produktif. Lewat program dihasilkan 71 peneliti, yang mana 5 perempuan peneliti Indonesia mampu berbicara di panggung global.

Prof.Dr.Herawati Sudoyo, Board of Jury L’Oréal – UNESCO For Women in Science menyampaikan, “Wanita, dan sains merupakan tiang peradaban, dan pembangunan bangsa karena berani menantang norma, penerus tongkat estafet ilmiah, serta berperan untuk memberdayakan sesama kaumnya.”

“Lewat kiprah perempuan peneliti tentunya akan memperkuat kesetaraan gender dalam penelitian, dan teknologi. Ini merupakan perayaan bagi pendidikan lewat perkembangan sains sebagai wajah sebuah bangsa, “imbuh Prof. Herawati.

Prof. Herawati melanjutkan, “Program tak sekedar menyediakan pendanaan demi keberlanjutan penelitian, namun
menjadi bingkai yang menaungi kiprah para perempuan peneliti untuk terus berkarya di bidang life science, dan non life-science.”

“Kami memberikan akses ke berbagai sumberdaya yang diperlukan untuk menghasilkan riset yang lebih efektif, dan produktif, serta mengatasi hambatan finansial. Selain memungkinkan mereka untuk mengejar proyek ambisius yang berpotensi signifikan, dalam memberikan dampak bagi pembangunan bangsa. Ekosistem perempuan peneliti di Indonesia mencapai 45%, lebih tinggi dari cakupan global yang hanya berkisar 33%, “terang Prof. Herawati.

Prof.Dr.Herawati Sudoyo, sains, dan perempuan dua hal tak terpisahkan (Foto : Istimewa.)

Lewat Perempuan Peneliti Wujudkan Indonesia Digdaya

Melanie Masriel, Chief of Corporate Affairs, Engagement and Sustainability L’Oréal Indonesia mengatakan,” Kami
memiliki komitmen penuh dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya perempuan lewat beragam inovasi di bidang pendidikan, dan penelitian. Secara rutin kami mengangkat tema berbeda-beda.”

“Tahun ini Women In Science yang lekat dengan program berkelanjutan, berkolaborasi dengan UNESCO. Dalam perjalanan yang menapak ke angka -20 tahun, di Indonesia telah berhasil menghadirkan 71 peneliti mumpuni dengan berlatar belakang keilmuan berbeda, serta menghadirkan ekosistem perempuan ilmuwan yang solid, yang terus berkiprah di bawah naungan L’Oréal Indonesia, “terang Melanie.

Dengan bergabung bersama komunitas, beragam peluang emas yang mendukung karir, serta upaya mensejahterakan masyarakat selangkah akan terwujud.
Survei terbaru 67,5% segregasi peran perempuan di ranah domestik, dan publik merupakan tantangan utama yang sering dihadapi perempuan peneliti.

“Kami mengakomodirnya lewat ruang diskusi dalam aktualisasi diri di ranah publik, sehingga secara bersama-sama mereka dapat menembus batasan yang ada, “kata Melanie.

Sebanyak 55% alumni menyampaikan partner networking sangat penting. Alumni memiliki kecenderungan memberikan mentorship ke peneliti lainnya. Alumni program telah melibatkan partisipasi 1.417 peneliti,
yang 65% nya merupakan perempuan peneliti dalam proses penelitian yang mereka lakukan. Alumni juga telah membimbing lebih dari 1.441 peneliti muda dengan melahirkan 2.511 publikasi ilmiah.

Fikri Alhabsi walau mumpuni perempuan peneliti masih terkendala oleh banyak hal (Foto : Istimewa)

Fikri Alhabsi Director of Corporate Responsibility L’Oréal Indonesia turut berbagi pendapat. “Secara global Ilmuwan perempuan masih banyak terkendala seperti sistem, budaya, personal isu,
lingkungan, serta pendanaan. Bergabungnya mereka di ekosistem peneliti L’Oréal diharapkan ragam kendala tersebut bisa terurai.”

Fikri menambahkan, “Para peneliti dapat membaktikan kemampuannya lewat karya gemilang yang dapat dipraktikkan, serta berdampak bagi masyarakat.
Satu konsen penting kami, soal keikutsertaan peneliti perempuan yang belum merata dari beberapa daerah di Indonesia, “ujar pria yang rutin mensosialisasikan Program L’Oréal – UNESCO ke sejumlah kampus di Indonesia.”

“Mengingat animo peneliti perempuan terhadap program, kami akan terus memperluas cakupan peserta di seluruh Provinsi, serta menjangkau lebih banyak para penerima manfaat, dengan misi besar menghadirkan harapan, serta akses ke pendidikan, dan ilmu pengetahuan, “pungkas Fikri.

Exit mobile version