WanitaIndonesia.co, Jakarta – Kanker sejatinya bukan penyakit mematikan!.
“Perkembangan inovasi, obat, dan teknologi untuk deteksi kanker dapat membuat harapan hidup penderita meningkat. Asalkan skrining dilakukan sejak dini, serta rutin. Jika terdeteksi di stadium awal, tingkat kesembuhan menjadi lebih tinggi, dibandingkan dengan stadium lanjut, “kata Maxi Rein Rondonuwu Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI pada acara peringatan Hari Kanker Sedunia.
5K Amazing Run, Ambil Kendali dan Lakukan Skrining Kanker merupakan acara, yang didedikasikan untuk memperingati Hari Kanker Sedunia. Acara diinisiasi oleh Kemenkes RI, bekerja sama dengan AstraZeneca, serta didukung oleh 4 Organisasi Pasien Kanker berlangsung sukses di momen Car free Day, di Jalan Sudirman.
Mengapa kanker masih dianggap momok nomor satu di Indonesia? Utamanya masyarakat masih memiliki mindset yang keliru ikhwal kanker. Kanker identik dengan penyakit yang susah disembuhkan, padahal bisa sembuh jika terdeteksi sejak awal, dan segera melakukan pengobatan secara medis.
Hal inilah yang kemudian membuat penderita, serta keluarganya untuk melakukan beragam tindakan yang tak terarah, terukur dalam proses pengobatan.
Selain masih minimnya kesadaran untuk melakukan pemeriksaan mandiri secara rutin akan kondisi kesehatannya, seperti kanker payudara yang bisa dideteksi secara mandiri.
Jika seseorang menemukan, serta merasakan kondisi yang tak biasa pada anggota tubuh berdasarkan ciri khas setiap jenis kanker, maupun ada hal yang tak wajar lakukan tindakan preventif segera. Periksa ke medis, jangan berobat ke alternatif.
Sebagian lagi masyarakat merasa takut akan perlakuan keluarga, serta lingkungan manakala ia menceritakan kondisi penyakitnya. Takut dicemoh, dijauhi, serta muncul alasan lainnya, takut periksa, dan berobat secara medis dikarenakan biayanya mahal.
Mereka mengedepankan opsi berobat ke alternatif karena tergiur iming-iming murah, tak sakit, serta bisa sembuh.
Maxi menambahkan, “Kurangnya mindset masyarakat ikhwal kanker menjadikan prevelansinya kian meningkat. Diperkirakan 2040 akan ada 29,5 juta kasus baru, dan 16,3 juta kematian akibat kanker.
Di Indonesia sebagian besar pasien baru mencari pertolongan medis ketika sudah memasuki stadium lanjut. Akibatnya 90% pasien kanker tidak mendapatkan pengobatan optimal yang berdampak pada kematian. ”
“Skrining penting lakukan sejak dini, rutin! Jika terdeteksi pada stadium awal, harapan sembuh pastinya lebih tinggi dibandingkan dengan stadium lanjut, “terang Maxi.
Skrining Gratis di Puskesmas!
“Pemerintah berupaya dalam meningkatkan program skrining kanker. Masyarakat dapat pergi ke Puskesmas untuk melakukan skrining kanker payudara dan serviks secara cuma-cuma. Baru-baru ini Kemenkes menambahkan skrining kanker paru-paru secara gratis. Jika berisiko tinggi, Pemerintah akan menanggung biayanya untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh dengan CT scan Dosis Rendah di Rumah Sakit, “pungkas Maxi.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI Eva Susanti menambahkan, Pemerintah bersama AstraZeneca, serta organisasi, dan juga elemen masyarakat peduli kanker mengajak masyarakat, untuk memiliki kesadaran mendeteksi kanker sejak dini. Tahun ini kami menarget 90% masyarakat Indonesia melakukan skrining kanker.
Saj Molaee Presiden Direktur Interim AstraZeneca Indonesia menyampaikan, “Kami berkomitmen untuk memajukan kesetaraan kesehatan dalam pelayanan kesehatan dalam perawatan kanker.”
“Penting mendefinisikan kanker, serta menekan penyakit ini.
Kegiatan 5K Amazing Run, Ambil Kendali dan Lakukan Skrining Kanker
menjadi bukti, pentingnya kemitraan Pemerintah dan swasta guna mencari solusi untuk mengatasi kesenjangan, dan kebutuhan yang belum terpenuhi dalam akses terhadap skrining, diagnosis, serta pengobatan inovatif, “pungkas Saj.
Sebelum sesi edukasi, survivor dan masyarakat melakukan kegiatan lari 5K, kemudian berlanjut edukasi oleh para ahli ikhwal kanker Payudara, Paru-paru, serta Prostat yang prevelansinya kian mengkhawatirkan. Sembari melakukan olahraga ringan, masyarakat juga dapat melakukan skrining Payudara, Paru-paru, dan Prostat secara cuma-cuma. (RP).