
wanitaindonesia.co – Seluruh orang tentu sempat hadapi tekanan pikiran apalagi tekanan mental. Tetapi, sebagian orang melampiaskannya dengan metode makan( ngemil). Apa kamu salah satu dari banyak orang itu? Bila itu betul, apakah itu ialah metode yang bagus buat menanggulangi tekanan pikiran betul? Kita ikuti datanya di dasar ini, ayo!
Makan buat Kurangi Tekanan pikiran?
Aksi ini diucap selaku emotional eating yang dalam bahasa Indonesia diucap pula dengan lapar penuh emosi. Emotional eating merupakan aksi yang dicoba buat merespons marah yang diisyarati dengan wujud koping disfungsional( D’ Arrigo, 2007). Sebagian orang dengan anxiety disorder pula melaksanakan sikap ini buat kurangi rasa takut yang mereka hadapi.
Tahap- tahap Emotional Eating
Nah, Emotional eating sendiri mempunyai 4 tahap, ialah the trigger, the cover up, the false bliss, serta the hang- over( Junger, 2014). Mari kita kenali sepanjang apa langkah dari emotional eating yang sudah kamu jalani.
1. The Trigger
Peristiwa ataupun suasana pengalaman individu bisa menimbulkan respon penuh emosi kepada tekanan pikiran ataupun rasa sakit, semacam kekesalan, namun tidak akan melampiaskannya dengan cara langsung. Mereka yang terletak di langkah ini cuma akan menutup rasa sakitnya. Tipe jawaban penuh emosi yang membidik pada perihal ini bermacam- macam dari orang ke orang serta terkait pada tingkatan kekhawatiran serta keresahan tiap orang. Misalnya, kamu putus dari kekasih kamu, kamu memilah buat mengurung diri serta menghindar dari sahabat.
2. The Cover Up
Dikala seorang mulai merasa tidak aman dengan perasaan penuh emosi mereka, mereka menghindarinya dengan mencari kebahagiaan sedangkan buat memencet perasaan mereka. Misalnya, sehabis 2 pekan kamu putus dari kekasih kamu, kamu mulai merasa sudah tidak sanggup lagi menahan rasa sakit batin, alhasil kamu memilah buat ngemil donat.
3. The False Bliss
Pergi dari langkah tadinya, orang itu merasakan kenyamanan. Santapan itu nyatanya membagikan kehebohan kalau segalanya akan serius saja. Misalnya, dari ilustrasi narasi tadinya, kamu mulai merasa hening dengan ngemil donat. Kamu mulai memperhitungkan donat bisa kurangi rasa sakit batin serta menolong kamu buat melalaikan mantan kekasih.
4. The Hang- over
Kenyamanan yang dialami pada tahap the false bliss bertabiat temporal. Kala seorang sudah merambah langkah ini, orang itu akan merasa bersalah serta menyesal sebab makan berlebihan( jawaban penuh emosi) ataupun sebab makan sangat banyak membuat orang itu akan merasa mual serta sakit pada perutnya. Misalnya, kenyamanan yang kamu miliki dari makan donat, membuat kamu mengonsumsi donat sangat banyak, namun kamu kesimpulannya siuman serta lekas menyesal sebab sudah mengonsumsi donat sangat banyak. Kamu mulai merasa mau muntah serta khawatir bila sesuatu dikala badan kamu akan gendut.
Aspek Pemicu Emotional Eating
Ada pula aspek pemicu orang melaksanakan aksi maladaptif ini. Yang awal merupakan marah minus mendesak seorang buat makan, bukan sebab lapar. Orang akan alihkan dirinya dari benak ataupun marah minus dengan makan. Kedua, merupakan buat kurangi marah minus( Bruch, 1973; Slochower, 1983). Bagi Lehman& Rodin( 1989), orang yang melaksanakan emotional eating ini akan mendapatkan kebahagiaan dari mengkonsumsi santapan sebab kualitasnya bagus itu rasa ataupun bau dari santapan itu, alhasil pelakon lapar penuh emosi ini mengarah mengutamakan santapan yang enak tanpa memikirkan angka vitamin yang tercantum dalam santapan itu. Ketiga, akibat sosial. Sering- kali, dikala kita lagi tekanan pikiran, kita memilah buat terkumpul bersama keluarga ataupun sahabat. Perihal ini terus menjadi pengaruhi kita buat makan dalam jatah yang besar kala santapan ada ataupun dikala orang lain makan.
Akibat Emotional Eating
Untuk sebagian orang, emotional eating memanglah bertabiat ampuh buat melenyapkan marah minus mereka. Tetapi, amat disayangkan kalau sikap maladaptif ini nyatanya bawa akibat kurang baik untuk kesehatan psikologis kita.
1. Bisa mengakibatkan terbentuknya Bulimia Nervosa serta BED( Binge Eating Disorder).
2. Adiktif! Kenapa? Sebab, mengkonsumsi santapan enak yang berlebihan akan menurunkan kemampuan otak buat mengaktivasi dopamin. Orang yang kekurangan dopamin akan menutupi perihal ini dengan cara eksternal buat merasakan keceriaan dengan metode mengulang perihal yang serupa nama lain ketergantungan.
3. Orang dengan sikap lapar penuh emosi ini mengonsumsi mengarah buat mengonsumsi santapan manis serta nikmat yang biasanya memiliki lemak, gula, serta kalori yang besar. Perihal ini akan berikan resiko lebih besar buat terserang penyakit diabet serta penyakit jantung.
4. Jumlah santapan yang disantap banyak, alhasil mengakibatkan ekskalasi berat tubuh, apalagi tidak sedikit orang dengan sikap lapar penuh emosi hadapi kegemukan, loh!
Lalu gimana metode yang bagus yang dapat kita jalani buat menghindari serta menanggulangi lapar penuh emosi?
Metode Menghindari serta Menanggulangi Emotional Eating
Terdapat sebagian metode yang dapat kita jalani buat menghindari serta menanggulangi emotional eating.
1. Kala lagi merasa amat marah, tekanan mental, ataupun psikologis down, jalani metode respirasi 4- 7- 8 merupakan metode bernapas yang dicoba dengan metode menarik nafas sepanjang 4 detik, setelah itu menahannya sepanjang 7 detik, lalu menghembuskannya sepanjang 8 detik. Metode respirasi yang menolong kita kurangi rasa takut, khawatir, serta menata debar jantung kita jadi lebih bagus.
2. Cobalah buat menjauhi sikap emotional eating dengan melaksanakan khalwat. Khalwat akan menolong meredakan benak dikala lagi rancu
3. Bila aktivitas makan memanglah bisa menolong kita kurangi kekesalan ataupun tekanan pikiran, makanlah santapan yang bergizi serta memiliki serat, semacam sayur serta buah- buahan. Ini akan meminimalisir resiko yang beresiko untuk kesehatan badan.
4. Carilah dorongan handal buat menanggulangi permasalahan ini, semacam diskusi dengan seseorang psikolog ataupun psikiater.
Oleh sebab itu, upayakan buat menjauhi aksi lapar penuh emosi ini betul. Bila memanglah lagi tekanan pikiran ataupun tekanan mental, kita dapat melaksanakan banyak perihal positif lain, semacam yang sudah dituturkan di atas. Stay healthy and keep the positive vibes!<3
Dapat kasih sudah membaca postingan ini, betul. Semoga isi dari postingan ini bisa menolong kamu serta menaikkan wawasan terkini!
