Apakah Boleh Saat Bulan Puasa Potong Bulu Kemaluan

wanitaindonesia.co – Sebagian perempuan bisa jadi merasa risih dengan Bulu Kemaluan yang telah berkembang jauh, alhasil berencana buat mencukurnya dalam durasi dekat. Walaupun sedemikian itu, mencukur bulu alat kelamin saat puasa ramadhan dapat jadi memunculkan kecurigaan. Sebagian perempuan, bisa jadi takut aksi itu dapat membuat puasa tidak legal. Apakah Kamu tercantum yang berasumsi begitu, Moms?

Baca Juga : 7 Arti Mimpi Potong Rambut

Dengan cara kedokteran, bulu alat kelamin perempuan sesungguhnya boleh- boleh saja dicukur tetapi janganlah hingga habis. Karena, bulu alat kelamin pula mempunyai kedudukan selaku perlindungan natural dalam melindungi kebersihan dan kurangi resiko terhampar virus serta kuman.

Tetapi, benarkah mencukurnya dapat membuat ibadah puasa jadi tidak legal?

Mencukur Bulu Alat kelamin dikala Puasa Ramadhan, Bisa Enggak Betul?

Diambil dari NU Online, durasi mencukur bulu alat kelamin tiap orang dapat berbeda- beda. Perihal ini disebabkan perkembangan bulu alat kelamin masing- masing orang tidak serupa, terdapat yang kilat jauh, serta pula terdapat yang lama. Dapat saja Kamu bisa jadi merasa risih bulu alat kelamin telah jauh kala lagi berpantang.

Bersumber pada hukum Islam, mencukur bulu alat kelamin berhubungan dengan bakat ataupun kondisi natural orang. Ketetapannya sendiri merupakan adat begitu juga dipaparkan dalam perkataan nabi yang diriwayatkan Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW berfirman:

” 5 perihal tercantum( sunnah) bakat, ialah mencukur rambut alat kelamin, sunat, mencukur berengos, mencabut bulu ketek serta memotong kuku.”( HR. Bukhari serta Mukmin).

Direkomendasikan pula pada pemeluk mukmin supaya mencukur bulu alat kelamin tidak lebih dari 40 hari betul, Moms, semacam perkataan nabi selanjutnya.

وَالتَّوْقِيتُفِيحَلْقِالْعَانَةِعَلَىمَاسَبَقَمِنِاعْتِبَارِطُولِهَا:وَاَنَّهُاِنْاَخَّرَهُفَلَايُجَاوِزُأَرْبَعِينَيَوْمًا

Maksudnya:“ Penentuan durasi mencukur bulu alat kelamin begitu juga yang sudah dipaparkan diamati dari bagian panjangnya. Bila didiamkan, hingga janganlah hingga melampaui 4 puluh hari,”( Amati An- Nawawi, Al- Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, bab I, laman 342).

Alhasil, dapat disimpulkan sesungguhnya mencukur bulu alat kelamin tidak hendak menghapuskan ibadah puasa. Jadi, bila Kamu merasa tidak aman serta risih sebab bulu alat kelamin telah jauh, hingga boleh- boleh saja mencukurnya di bulan Ramadhan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini