wanitaindonesia.co – Berhubungan Seks dikala bulan Ramadhan boleh- boleh saja sesungguhnya sepanjang tidak dicoba dikala durasi berpantang. Karena, dicoba bukan cuma buat menahan lapar serta dahaga, namun pula menahan hawa hasrat tercantum seks.
Baca Juga : Pelecehan Seksual Dibawah Umur
Betul Moms, bercinta selaku pendamping suami istri memanglah bukan cuma melampiaskan hawa hasrat saja, melainkan pula buat tingkatkan mutu ikatan rumah tangga. Ikatan akrab juga senantiasa dapat dicoba, andaikan di luar durasi, ialah dalam bentang sehabis bang maghrib sampai saat sebelum bang dinihari.
Namun, bila Kamu berupaya mengirim catatan seks ke suami dikala berpantang, apakah puasa Kamu dianggap legal? Gimana ketetapannya?
Tutur Pakar Pertanyaan Mengirim Catatan Seks ke Suami Dikala Berpuasa
Badan Badan Syariah Nasional, Rizka Maulan, Lc., Meter. Ag. berkata, kalau melaksanakan ikatan akrab dikala berpantang merupakan pelanggaran berat, walaupun dicoba oleh pendamping legal suami- istri.
“ Melaksanakan ikatan seks dikala puasa tabu ketetapannya. Apalagi, dapat menghapuskan puasanya serta wajib melunasi kafarat berbentuk berpantang 2 bulan beruntun selaku gantinya,” nyata Ajengan Rizka
Ganjaran itu pula legal bila Kamu mengirim catatan seks pada suami dikala berpantang serta mengakibatkan terbentuknya hawa hasrat.
Betul Moms, Kamu sedang diperbolehkan puasa bila mengesun, merangkul, hingga membagikan catatan seks ke suami dikala berpantang sepanjang tidak tingkatkan rasa antusiasme serta hawa hasrat.
“ Jika mengirim catatan seks ke suami, serta ia juga tidak goyah, hingga keduanya sedang bisa senantiasa meneruskan puasanya. Tetapi, wajib memohon maaf pada Allah SWT serta tidak mengulanginya kembali,” tutur Ajengan Rizka.
Jadi, dapat disimpulkan kalau mengirim catatan seks ke suami tidak menghapuskan puasa sepanjang tidak mengakibatkan hawa hasrat serta tingkatkan antusiasme berkaitan seks, betul Moms. Tetapi kebalikannya, bila mengakibatkan hawa hasrat berarti menghapuskan puasa.