wanitaindonesia.co – Berasumsi positif bisa membuat seorang fokus pada keadaan bagus. Tidak tidak sering pula benak positif membuat hidup jadi lebih hening. Tetapi, berasumsi positif tidak kontan membuat Kamu bisa melalaikan marah yang lain.
Senantiasa berasumsi positif sampai melalaikan marah minus yang lain nyatanya bisa mempengaruhi kurang baik kepada kesehatan psikologis. Sikap itu diketahui dengan sebutan toxic positivity. Toxic positivity merupakan sikap yang menuntut diri sendiri ataupun orang lain buat senantiasa mempunyai benak serta marah positif meski lagi dalam kondisi kurang baik.
Baca Juga: 5 Hal yang Dibutuhkan Anak Perempuan dari Ibunya
Toxic positivity yang dicoba dengan cara selalu serta dalam waktu durasi jauh beresiko menimbulkan tekanan pikiran, tekanan mental, kendala takut( anxiety disorder), serta kendala psikologis yang lain.
Data hal toxic positivity sepenuhnya bisa Kamu ikuti lewat postingan di dasar ini.
Apa itu Toxic Positivity?
Toxic positivity merupakan sesuatu antusiasme buat senantiasa mempunyai benak positif serta melepaskan marah minus, semacam pilu, kecewa, serta khawatir, meski dalam kondisi kurang baik. Seorang yang terperangkap di dalam toxic positivity hendak mempunyai pandangan kalau berasumsi positif cumalah salah satunya pemecahan buat menanggulangi seluruh permasalahan yang terdapat. Sikap itu dapat dipengaruhi oleh pandangan sendiri atau titik berat dari orang lain.
Sebagian ilustrasi pandangan yang bisa bersinambung jadi toxic positivity merupakan selaku selanjutnya:
- Menasihati seorang yang terkini saja kehabisan orang terkasihnya kalau seluruh perihal yang terjalin mempunyai alibi khusus.
- Menyamakan kondisi kurang baik seorang dengan kondisi diri sendiri yang dikira lebih kurang baik.
- Menuntut diri sendiri buat lalu memperoleh pendapatan terkini tanpa mempertimbangkan kesusahan yang bisa jadi hendak dialami.
- Menancapkan benak“ amati bagian positifnya” ke diri sendiri tiap hadapi kondisi kurang baik.
Identitas Toxic Positivity
Sikap toxic positivity kerapkali tidak diketahui oleh banyak orang yang terperangkap dalam perihal itu. Oleh karena itu, berarti buat memahami identitas toxic positivity supaya Kamu bisa menjauhi sikap kurang baik ini. Ada pula identitas seorang yang terperangkap dalam sikap toxic positivity merupakan selaku selanjutnya:
- Merahasiakan marah yang sesungguhnya lagi dialami.
- Memeriksa orang lain yang meluapkan marah minus.
- Membakar orang lain tetapi diiringi dengan statment yang menyepelehkan.
- Menjauhi permasalahan berat yang lagi dirasakan.
- Merasa bersalah pada diri sendiri tiap kali meluapkan marah minus.
Akibat Toxic Positivity
Seluruh suatu yang kelewatan pasti mempunyai akibat yang tidak bagus. Sedemikian itu pula dengan berlagak positif. Akibat kurang baik dari toxic positivity merupakan selaku selanjutnya:
- Kesusahan buat mengatakan marah. Toxic positivity bisa menyebabkan seorang jadi susah buat mengatakan marah yang sesungguhnya lagi dialami.
- Marah yang tidak diluapkan serta menumpuk sebab sikap toxic positivity hendak mengakibatkan terbentuknya kendala psikologis, semacam anxiety disorder, post traumatic disorder( PTSD), serta lain serupanya.
- Melalaikan kondisi kurang baik yang bisa mematikan diri sendiri. Misalnya, seorang yang telah terlanjur terperangkap dalam toxic positivity mengarah hendak melalaikan sikap agresif dari pendamping( abusive relationship) serta gampang mengampuni sikap agresif pendamping ditambah dengan pandangan optimis kalau pendamping hendak berganti.
- Kecil diri. Toxic positivity hendak membuat seorang gampang buat merasa kecil diri bila nampak lagi tidak serius saja kala berdekatan dengan orang lain.
Metode Menjauhi Toxic Positivity
Metode penting buat menjauhi toxic positivity merupakan dengan menyambut seluruh marah yang dialami oleh diri sendiri ataupun orang lain. Kamu butuh menguasai kalau marah positif ataupun minus ialah perihal asi serta realistis. Tidak hanya itu, metode lain yang dapat Kamu jalani buat menjauhi toxic positivity merupakan selaku selanjutnya:
1. Dapat serta Mengurus Marah Minus yang Dirasakan
Sangat berkepanjangan dalam marah minus memanglah tidak bagus. Tetapi, Kamu senantiasa butuh menyambut perasaan minus itu supaya tidak terperangkap dalam sikap toxic positivity. Kamu bisa mengatur serta meluapkan marah minus dengan menulis harian ataupun bertukar pikiran dengan sahabat serta keluarga.
2. Pahami Permasalahan Tanpa Menghakimi
Marah minus yang Kamu ataupun orang lain rasakan bisa berasal dari mana saja. Dapat timbul sebab tekanan pikiran profesi, keluarga, keuangan, ataupun kendala psikologis khusus. Sebab itu berarti buat menguasai serta menciptakan metode yang pas buat mengurusnya.
Kala sahabat lagi berkeluh kesah serta meluapkan marah yang lagi dialami, Kamu bisa mendengarkannya sebaik bisa jadi tanpa memeriksa. Kamu pula butuh menjauhi sikap menyamakan kondisi sahabat dengan kondisi diri sendiri yang dikira lebih kurang baik.
3. Maanfaatkan Alat Sosial dengan Bijak
Alat sosial yang dipakai dengan cara tidak bijaksana bisa mengakibatkan seorang terperangkap dalam toxic positivity. Perihal ini disebabkan pemakaian alat sosial dengan cara tidak bijaksana yang kelewatan membuat seorang mengarah mau senantiasa nampak sempurna serta positif di mata orang lain.
Ternyata main alat sosial dengan cara kelewatan, Kamu dapat menggunakan durasi senggang dengan terkumpul bersama sahabat, melaksanakan kegemaran, serta aktivitas positif yang lain.