Chef Freddy Berbagi Tips Buat Pebisnis Kuliner

Chef Freddy Demianus, kreativitas, inovasi dan SOP kunci penting bagi pebisnis kuliner

wanitaindonesia.co -Tahun 2022 menjadi tahunnya generasi milenial, yang jumlah populasinya terbesar di Indonesia. Target market potensial buat pelaku usaha kuliner.

Para pelaku usaha kuliner skala UMKM hingga Hotel berbintang berlomba menghadirkan strategi merayu lidah generasi milenial yang lekat dengan sajian Indonesia dan luar negeri. Diantaranya mengangkat tren kuliner 2022 dengan mengadopsi kuliner lokal yang terdifusi dengan kuliner luar.

Freddy Demianus, Corporate Executive Chef Hotel, salah satu pembicara di acara Webinar ‘Tren Pangan 2022 Bersama MNG’ , yang terselenggara berkat kerja sama WanitaIndonesia dengan P2MI, memaparkan sejumlah kiat berbisnis kepada pelaku UMKM Kuliner dan kaum ibu yang hadir secara virtual.

Freddy menyampaikan, “Selain menghimpun kuliner lokal dan luar yang tersaji dalam konsep street food, pelaku usaha kuliner harus trampil menghadirkan food plating yang menarik. Utamanya presentasi sajian moderen minimalis, keluar dari pakem penataan konvensional.

Skill food stylish bisa dipelajari dengan mudah. Kuncinya ATML, amati, tiru, modifikasi dan latihan. Diantaranya memilih peranti saji moderen asimetris, dengan warna-warna aman seperti putih, broken white, cokelat muda untuk menghasilkan warna kontras dari makanan.”

Merayu milenial dengan kuliner sedap berselera bersama MNG.

” Jika menggunakan piring bewarna gelap, pastikan untuk memberi layer warna terang yang berasal dari pelengkap sajian seperti nasi, mash potato, pasta, irisan roti. Kemudian baru diletakkan menu utamanya.

Intinya, warna gelap piring tidak boleh tertutup dengan warna gelap yang berasal dari makanan. Bisa juga menggunakan tehnik layering peranti. Seperti rawon yang sudah dimasukkan ke dalam mangkuk kecil bewarna putih, atau warna terang, kemudian diletakkan di piring saji bewarna gelap.

Butuh latihan yang terus menerus, kreativitas, serta tidak takut untuk mencoba atau merasa cepat bosan. Lama kelamaan hasilnya pasti memuaskan, “ujar Chef yang memiliki jam terbang tinggi di industri kuliner.

Lebih lanjut Freddy mengatakan, “Penting menghadirkan nama-nama makanan yang mengundang rasa penasaran konsumen (magic word). Perlu diingat untuk berpedoman pada penamaan yang menyesuaikan dengan budaya timur. Tidak sara, jorok, porno dan lain sebagainya. Jangan pula meniru nama yang sudah ada sebelumnya. ”

Kuliner Favorit dari Persaingan Bisnis yang Ketat

Ketika ada pertanyaan dari peserta, ‘kuliner yang booming di tahun depan?, Freddy menegaskan, “Kuliner berkuah dari genre one dish meals (hidangan sepinggan) bercitarasa pedas dan gurih, yang menjadi favorit milenial. Variannya sangat beragam diantaranya sup daging, soto, bakso yang tidak pernah sepi pembeli. Selain beberapa items kuliner Korea.

Rasa gurih menduduki tempat terhormat, mencirikan kuliner lezat. Selain menghadirkan efek ketagihan. Milenial merasa nyaman dan puas usai bersantap.

Tentu saja faktor penggunaan bumbu dalam jumlah lebih banyak dari pedoman di resep, menjadi rahasia lain untuk menghasilkan hidangan yang lezat.

Masalahnya, pelaku usaha kuliner berani tidak melakukannya, mengingat harga sebagian komoditi sering melambung tinggi.
Penting dipertimbangkan, serta dicarikan solusinya. ”

“Sebagian pelaku masih menggunakan cara konvensional untuk menghasilkan kaldu sup bercitarasa gurih. Tulang sapi akan direbus lama, menggunakan api kecil untuk mengeluarkan kandungan sum-sum dalam tulang.

Untuk mendapatkan rasa gurih yang sempurna, penting menambahkan MNG dalam jumlah sedikit.

Namun jika Anda menginginkan cara praktis, tapi hasilnya selezat pada proses perebusan kaldu konvensional, gunakan saja MNG sebagai penyempurna rasa. Gunakan secukupnya, jangan berlebihan agar rasa kaldu tidak rusak.
Cara ini menghemat pemakaian gas.

Perlu diingat, selama berjualan, kaldu harus dalam kondisi panas. Penting untuk menghitung biaya penggunaan gas, “kata Freddy.

“Faktor penting lainnya, pelaku UMKM kuliner harus meningkatkan ketrampilan, terutama menjalankan SOP (Standar Operasinal Prosedur) pada saat berbisnis.

Ada banyak tahapan yang harus dikuasai dan dilaksanakan. Intinya makanan yang dijual tidak mengancam kesehatan, karena mengabaikan aspek keamanan pangan.

Bakso fusion dari penggunaan singkong, kuah tom yam dan daun kelor.

Pedagang harus mengedepankan aspek kebersihan. Bersih diri, pakaian, peralatan penunjang, peranti saji dan tempat berjualan.
Lokasi berjualan harus steril dari tempat pembuangan sampah.

Tidak berjualan di atas atau di pinggir got. Tersedia air mengalir dari kran untuk membersihkan peranti saji. Tidak ada serangga, lalat, kecoa atau hewan seperti tikus dan kucing yang berkeliaran, “ujar Freddy.

“Jika kesemua tahapan tersebut telah dilaksanakan dengan baik dan sempurna, yakinlah Anda mampu bersaing di bisnis kuliner. Perlu diingat, pelaku usaha kuliner sekarang lebih beragam lho. Salah satunya pelaku baru, para chef profesional, yang banyak beralih menjadi pebisnis kuliner street food.

Yakin, Anda berani berani bersaing jika mengabaikan SOP tersebut?, “kata Freddy memberikan semangat kepada peserta. (RP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini