Semua perusahaan menginginkan karyawan yang bisa berpikir kreatif, mampu membawa perspektif baru ke tempat kerja. Karena, kreativitas tersebut dibutuhkan sebagai landasan untuk meraih kesuksesan perusahaan. Selain, Anda juga harus mampu menyampaikan ide di depan atas ata rekan kerja.
Ini 3 hal yang bisa dilakukan perusahaan dan para leader untuk membangun kemampuan creative thinking:
1. Beri ruang untuk tidak takut ambil risiko
Suatu keputusan baru biasanya mengandung risiko tertentu. Asal risko itu terukur dan bisa diantisipasi, biarkan anggota tim mengambil keputusan yang berisiko. Tak jarang tim takut mengusulkan solusi yang tak biasa karena takut salah.
Karena itu, sebagai leader Anda perlu memberi kesempatan kepada mereka untuk mengambil keputusan yang di luar kebiasaan, namun tetap menganalisis berbagai kemungkinan yang akan terjadi, jika keputusan itu salah. Selain itu, Anda juga perlu memberi dukungan penuh dengan cara memberi bimbingan, misalnya membuatnya membuka diri terhadap gagasan rekan kerja dan terhadap feedback. Jika ternyata keputusannya memang salah, jangan buang body, ya. Dengan begitu, ia tidak kapok untuk melontarkan dan mengeksekusi ide-ide segar.
2. Sediakan fleksibilitas dalam bekerja
Di masa pandemi ini kita memang jadi lebih fleksibel dalam hal tempat dan jam kerja. Namun, jika nanti sudah berkantor secara penuh, Anda perlu memikirkan pengaturan tempat duduk anggota tim. Studi menunjukkan, hal sepele seperti pindah tempat duduk saat di kantor bisa memacu kreativitas dan inovasi. Sering kali, yang Anda butuhkan untuk menciptakan inovasi adalah sedikit mengubah perspektif. Termasuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman untuk karyawan.
Rutinitas bisa membunuh kreativitas. Karena itu, jangan ragu meminta feedback anggota tim tentang cara menyelesaikan pekerjaan yang menuruf mereka paling efektif. Karena, setiap orang bisa jadi punya cara berbeda. Jika memang cara tersebut dinilai bisa meningkatkan produktivitas mereka, kenapa tidak dicoba?
3. Abaikan logika saat brainstorming
Anda dan jajaran eksekutif perlu berpikiran terbuka terhadap gagasan baru yang disampaikan oleh tim. Ide-ide mereka bisa sangat cemerlang, dan belum tentu terpikir oleh jajaran atas. Kalaupun nanti ide yang mereka sampaikan ternyata tidak mungkin dieksekusi karena beragam keterbatasan, yang penting anggota tim Anda sudah berhasil menelurkan gagasan yang bagus. Hal ini tidak hanya berlaku pada urusan mencari solusi baru, tapi juga menggali kemungkinan terbentuknya solusi yang inovatif. Entah solusi masalah, entah solusi produk.
Salah satu cara untuk mendorong kreativitas berpikir adalah mengabaikan logika saat sesi brainstorming. Mulailah dari Anda dan lontarkan pertanyaan terbuka, “Bagaimana kalau kita coba jalan A?” Harapannya, mereka ikut terpancing untuk melakukan hal yang sama. Dari brainstorming semacam itu bisa muncul solusi yang unik untuk masalah yang kompleks. Bebaskan mereka untuk menyampaikan ide, tanpa takut dinilai idenya tidak bagus atau tidak mungkin. (f)