wanitaindonesia.co – PT Brantas Abipraya (Persero) yang dikenal sebagai salah satu perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) di bidang konstruksi ini tengah merampungkan pengerjaan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Pantai Marina Bukit Pramuka di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Dengan mengedepankan mutu dan kualitas dalam konstruksinya, proyek yang mulai dikerjakan pada akhir September 2020 lalu ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2021.
“Bersama Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), proyek ini menunjukkan peran aktif Brantas Abipraya dalam berkontribusi mempercantik Kawasan Labuan Bajo dan nantinya, lokasi ini digadang akan menyokong Labuan Bajo menjadi kota tepian air atau waterfront city berkelas dunia,” ujar Miftakhul Anas selaku Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya.
Ditambahkannya, Brantas Abipraya akan melakukan konstruksi pada Zona 3 dan Zona 5. Pengerjaan pada Zona 3 meliputi pusat informasi wisata, food court / station untuk wisatawan, Kantor Kesyahbandaran, ruang serba guna, ruang tunggu, ruang terminal penumpang, monumen berbentuk penjuru mata angin, hard scape batu alam serta land scape berupa rumput budidaya lokal. Bentuk gedung yang dibangun juga sangatlah unik karena berbentuk tribun tangga yang berfungsi sebagai tempat wisatawan menikmati pemandangan serta spot foto. Keseruan suasana di zona ini juga nantinya akan semakin menyenangkan bila sudah rampung.
Hal ini dikarenakan Brantas Abipraya juga akan membangun amphitheater atau gelanggang terbuka. Sehingga nantinya di sini para wisatawan dapat menikmati berbagai hiburan dan pagelaran. Ditambah lagi, pada Zona 5, Brantas Abipraya akan mempersiapkan lokasi untuk kios-kios terbuka untuk menjamin kenyamanan pengunjung saat berada di sini, pasalnya mereka dapat berwisata kuliner sambil menikmati pemandangan laut dan bukit – bukit Labuan Bajo.
Wajah baru kota tepian air ini bakal ditujukan sebagai destinasi wisata premium, tak heran KSPN yang sedang digarap Brantas Abipraya ini adalah KSPN Super Prioritas. Anas berujar dalam penyelesaiannya, BUMN terhandal dalam pembangunan bendungan ini akan menonjolkan sisi artistik. Hal tersebut sejalan dengan arahan pemerintah, yakni agar penataan Labuan Bajo turut mempertimbangkan unsur seni dan keindahan. Menurutnya, kecantikan Labuan Bajo harus tetap dijaga karena daerah wisata ini akan berpotensi menjadi waterfront terbaik di dunia.
Tak hanya memperelok Pantai Marina Bukit Pramuka menjadi kota tepian air atau waterfront city, awal tahun ini Brantas Abipraya juga telah merampungkan pembangunan Terminal Multifungsi Wae Kelambu, Pelabuhan Labuan Bajo. Uji sandarpun telah dilakukan perdana pada Maret 2021 dengan disaksikan langsung Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. Selesai tepat waktu, terminal ini memberikan wajah baru bagi Pelabuhan Labuan Bajo. Pasalnya, selain menjadi lalu lintas logistik, Terminal Multifungsu Wae Kelambu ini juga dapat menjadi bongkar muat kontainer dan kargo sehingga akan memisahkan aktivitas pariwisata dan bongkar muat peti kemas di lokasi.
“Kami sangat serius dalam mendorong program pengembangan Labuan Bajo menjadi destinasi wisata premium, ini adalah bukti nyata Brantas Abipraya hadir untuk Indonesia sebagai agen pembangunan yang selalu utamakan karya konstruksi terbaiknya untuk negeri. Semoga nantinya Labuan Bajo akan semakin ramai didatangi oleh wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegera,” tutup Anas. (vay)