WANITAINDONESIA.CO – Syariah Hotel Sentul merayakan hari jadinya yang ke-2 dengan mengusung tema “Beauty of Milad”. Perayaan kali ini dilaksanakan dengan sederhana namun penuh makna, ditandai dengan acara tumpengan dan berbagi kebahagiaan bersama 30 anak yatim.
Adinda Jasin, Executive Assistant Manager Lorin & Syariah Hotel Sentul, menyampaikan rasa syukurnya atas dua tahun perjalanan hotel yang telah mengantongi sertifikat syariah dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). “Alhamdulillah Syariah Hotel Sentul sudah dua tahun beroperasi. Kami satu-satunya hotel di wilayah Bogor yang sudah bersertifikat syariah. Ada banyak syarat yang harus dipenuhi, mulai dari ketersediaan musala hingga perlengkapan ibadah di setiap kamar,” jelasnya.
Saat ini, Syariah Hotel Sentul memiliki dua musala, serta menyediakan alat ibadah di seluruh kamar untuk mendukung kenyamanan tamu. Lebih dari sekadar fasilitas, pihak hotel juga aktif menghadirkan kegiatan rohani. Melalui organisasi internal rohis, beragam agenda rutin digelar setiap tahun, seperti program Jumat Berkah, salat berjamaah, pawai obor menyambut Tahun Baru Islam, hingga kompetisi Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ).
“Untuk milad kali ini, kami merayakan dengan sederhana. Yang penting adalah maknanya, yaitu bersyukur dan berbagi. Kami ingin kebahagiaan ini juga dirasakan oleh anak-anak yang membutuhkan, dengan memberikan makanan serta bingkisan berupa perlengkapan sekolah,” tambah Adinda.
Meski membawa nama “syariah”, Adinda menegaskan bahwa Syariah Hotel Sentul tidak membatasi diri hanya pada segmen tertentu. “Kami ingin masyarakat tidak melihat syariah sebagai pembatas. Pada dasarnya kami tetap hotel pada umumnya, hanya saja fasilitas dan perlengkapannya mengacu pada prinsip syariah. Segmen kami tetap terbuka untuk keluarga, Corporate, hingga Government meeting,” ujarnya.
Pihak hotel juga berkomitmen untuk terus berinovasi agar dapat bersaing dengan hotel lain. Salah satunya dengan menghadirkan cake shop di area lobby yang baru saja direlokasi. “Banyak tamu yang sering datang di malam hari mencari makanan ringan. Daripada mereka harus memesan lewat ojek online, kami sediakan langsung di hotel. Ini juga menjadi tambahan pemasukan bagi kami,” kata Adinda.
Dalam dua tahun perjalanannya, Syariah Hotel Sentul menghadapi pasang surut okupansi. Menurut Adinda, kondisi ekonomi nasional, termasuk efisiensi anggaran pemerintah turut berpengaruh pada tingkat pemesanan kamar. “Kalau tahun lalu okupansi bisa mencapai di atas 80 persen, tahun ini turun ke angka 50 persen. Meski begitu, kami tetap bersyukur. Kami tidak bisa hanya bergantung pada market pemerintah, tapi juga harus merambah corporate, keluarga, hingga acara sosial,” jelasnya.
Hal senada disampaikan oleh Aldo Firmansyah, Director of Sales and Marketing Lorin & Syariah hotel sentul. Ia menyebut strategi penjualan yang dijalankan tetap fokus pada dua lini utama, yaitu kamar dan makanan. “Kami tidak hanya menjual kamar, tapi juga makanan. Dengan adanya cake shop baru, kami ingin memenuhi kebutuhan tamu sekaligus mendukung penjualan hotel. Target kami, hingga akhir tahun ini okupansi bisa stabil di angka 50–60 persen, dan mudah-mudahan tahun depan meningkat hingga 70 persen,” ujarnya optimis.

Dalam rangka ulang tahun yang ke-2, Syariah Hotel Sentul juga memberikan promo spesial bagi para tamu. “Kami ada promo buy one get one untuk kamar. Jadi, setiap pemesanan satu kamar dengan harga Rp500 ribu, tamu akan mendapatkan satu kamar tambahan secara gratis. Promo ini khusus untuk lima pemesanan pertama,” ungkap Adinda.
Menutup perayaan milad, Adinda menyampaikan harapannya agar Syariah Hotel Sentul semakin berkembang dan membawa manfaat tidak hanya bagi tamu, tetapi juga karyawan. “Kami berharap hotel ini selalu ramai, okupansinya tinggi, sehingga bisa memberikan kesejahteraan lebih baik bagi seluruh karyawan. Karena pada akhirnya, yang menikmati hasil dari kesuksesan hotel ini bukan hanya tamu, tetapi juga keluarga besar kami yang bekerja di sini,” tutupnya.
Sementara itu, Aldo menegaskan bahwa pihaknya akan terus beradaptasi dengan tren dan kebutuhan pasar. “Kami harus terus mengembangkan strategi baru agar tidak terpaku pada satu segmen saja. Dengan begitu, Syariah Hotel Sentul bisa terus tumbuh dan dikenal lebih luas sebagai hotel yang ramah keluarga dengan konsep syariah yang nyaman,” ujarnya.
Dua tahun perjalanan Syariah Hotel Sentul menjadi bukti komitmen untuk menghadirkan pelayanan yang tidak hanya memenuhi standar perhotelan, tetapi juga membawa nilai-nilai islami yang inklusif. Dengan semangat berbagi dan bersyukur, hotel ini optimis menatap masa depan yang lebih cerah.
(AM)





