Semangat Belajar di Rumbih Harapan Baru dari Desa untuk Masa Depan Indonesia

Penyerahan Simbolis Donasi Kursi dan Meja.

WanitaIndonesia.co – Di tengah riuh tawa anak-anak dan suara kursi yang bergoyang, SDN 24 Rumbih merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-80 dengan cara yang sederhana namun penuh makna. Meski bangunan sekolah belum pernah direnovasi sejak 1998, semangat belajar tak pernah surut. Anak-anak tetap datang, menulis, menyimak, dan bermimpi—di ruangkelas yang mungkin tak nyaman, tapi penuh harapan.

Kegiatan lomba 17-an yang digelar oleh Toko Kopi Tuku (TUKU) dan Bumi terra menjadi momen istimewa. Tak hanya menghadirkan keceriaan, tetapi juga membawa donasi kursi dan meja belajar hasil daur ulang plastik dari Watsgood, sebagai simbol komitmen terhadappendidikan dan keberlanjutan. Anak-anak menyambutnya dengan antusias: “Kalau nanti adakursi baru, aku mau duduk di depan,” kata Felix Sebastian, siswa kelas 3 yang bercita-cita menjadi polisi.

Baca Juga :  Tuku Hadir Dalam Acara Pelatihan & Lomba Jurnalistik yang di Gelar Wanitaindonesia.co bersama Indonesia Science Center

“Kami sangat senang sekali. Jarang ada tim dari luar yang mau datang ke sekolah kami, apalagimembawa bantuan seperti kursi, meja, dan alat belajar lainnya. Harapan kami, semoga kerjasama seperti ini bisa terus berlanjut dan membawa perubahan nyata bagi anak-anak di sini,” ujar Rafael Rino, S.Pd, Kepala Sekolah SDN 24 Rumbih.

Di Desa Rumbih, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, keterbatasan bukan penghalang. Guru-guru mengajar dengan dedikasi, meski fasilitas minim. Anak-anak belajar dengan semangat, meski akses pendidikan tidak mudah. Total 52 murid dan 7 guru terus menjaga nyala api pendidikan, berharap suatu hari ruang kelas mereka tak lagi bergoyang saat lomba diumumkan.

Baca Juga :  Kopi tuku mendukung kelancaran terselenggaranya acara lomba mewarnai yang diikuti oleh anak-anak yang berlangsung di Hotel Lorin Sentul pada 15 Desember 2024.

Bumiterra, melalui program Sekolah Bumiterra, berkomitmen memperbaiki kondisi sekolah dan menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini. Kolaborasi dengan TUKU dan mitra lainnya menjadi langkah awal menuju perubahan yang lebih besar. “Kami percaya semangat belajarhanya bisa tumbuh jika fasilitasnya mendukung. Lewat program Sekolah Bumiterra, kami ingin memperbaiki kondisi sekolah dan menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini. Bantuan dariTUKU adalah awal yang menguatkan harapan kami,” kata Kita Pritasari, Operations Manager Bumiterra.

Kita Pritasari Operations Manager Bumiterra.

Di usia kemerdekaan yang ke-80, TUKU dan Bumiterra rayakan bukan hanya pencapaian, tapijuga perjuangan. Bukan hanya mereka yang tersorot kamera, tapi juga mereka yang diam-diam membangun masa depan bangsa—dari ruang kelas sederhana di ujung desa.

Baca Juga :  Kopi Susu Gula Aren: Simbol Transformasi Industri Kopi Indonesia

Menutup kegiatan ini, Kevin Ivandra, Sr. Community Development Officer MAKA (perusahaaninduk yang menaungi Toko Kopi Tuku), menyampaikan, “Kolaborasi dengan Bumiterra di Kalimantan Barat bukan hanya tentang mengembalikan fungsi hutan, tapi tentang menumbuhkanharapan. Kami percaya bahwa pelestarian alam dan peningkatan kesejahteraan komunitas lokalharus berjalan beriringan. Lewat inisiatif ini, kami mengajak semua pihak untuk bergandengantangan—karena menjaga bumi adalah tanggung jawab bersama, dan masa depan yang lestari hanya bisa tercipta jika kita melangkah bersama”. (srv)