“Saat Rasa Manis” Bestienya Masyarakat”

Nancy Wangsa, Country Manager Kerry Ingredients Indonesia, Inspirasi pelaku usaha lewat DaVinci Gourmet, ajak masyarakat batasi konsumsi gula.(Foto : Istimewa.)

WanitaIndonesia.co, Serpong-Tangerang, Jawa Barat – Rasa manis berlebih menjadi konsen utama Pemerintah serta Pemangku Kepentingan.

Dapat memicu beragam hal negatif berupa permasalahan kesehatan seperti muncul obesitas serta mengundang beragam penyakit degeneratif seperti diabetes yang kekinian menjadi hal yang sangat ditakuti masyarakat.

Menyeruput secangkir es kopi menjadi lifestyle masyarakat Indonesia. Barometernya pelaku usahanya tumbuh subur, menyasar berbagai lini kehidupan. Dari level rumahan, street food, UMKM, Multi Nasional kesemuanya berlomba-lomba untuk mendapatkan cuan dari manis legit sedikit pahit khas es kopi.

Katyusha praktisi gaya hidup melihat, belakangan pelaku usaha lebih agresif dalam memasarkan produknya. Street food didominasi oleh pelaku usaha starling yang awalnya hanya mengandalkan termos, kopi sachet, gula pasir dan es batu. Lalu muncul turunan berupa gerobak motor yang terkesan lebih modern. Es kopi kekinian yang dikonsep On The Go mangkal di sejumlah wilayah Jakarta seperti bilangan Kemang dekat kampus, serta di kota penyangga Jakarta seperti Depok.

Lewat desain gerobak, seragam petugas yang catchy, didukung harga ekonomis dengan ragam varian pilihan, serta rasa es kopi mampu menjadi magnet pembeli.

Terlebih mereka bisa berkeliling menjangkau hingga ke pelosok wilayah pemukiman serta melting pot warga.

Sangat membantu konsumen yang tak ada waktu untuk menyambangi gerai kopi. Saat keinginan untuk meneguk es kopi yang menawarkan aroma paduan kopi susu nikmat, serta sensasi rasa segar yang nikmat, Starling (starbucks keliling) ini solusinya.

Manatahan kreasi minuman kolaborasi DaVinci Gourmet-Barista Mikael Jasin.(Foto : Istimewa.)

Gebrakan Industri Kopi “Affordable Berkualitas”

Bergeser ke skala industri, ada belasan merek es kopi yang dikemas dalam botol. Konsepnya sama On The Go. Salah satu brand nasional berani mematok harga jual sangat murah!, dengan standar rasa kopi internasional. Diklaim menggunakan biji kopi asal brazil yang menghasilkan citarasa es kopi susu khas Italia nikmat. Lewat strategi marketing dan promosi yang berani, produk ini langsung merajai pasar untuk minuman kopi botol.

Lewat kopi muncul klaim berupa standar baru cara menikmati es kopi murmer, yang bisa dilakukan dalam semua kesempatan dengan mengedepankan kualitas. Hal ini terbukti sukses.

Lucunya, karena penjualannya langsung meroket, sejumlah pemilik gerai supermarket di sejumlah lokasi strategis seperti bandara, ritel besar dibuat ketar-ketir. Jika menjual produk dari brand ini bisa merugi karena berdampak pada produk sejenis. Karena harga jualnya yang tak masuk akal.

Mereka ‘memboikot’, tak sudi untuk menjual produk kopi kekinian tersebut. Andai pun ada, hanya sekedar memanjang beberapa botol saja dalam durasi waktu yang telah ditentukan. Jika langsung habis, ya sudah, tak akan dikeluarkan stok tambahan.

Katyusha menambahkan, “Daya beli menjadi faktor pemicu mengapa masyarakat memilih brand yang dijual murah. Terlebih didukung oleh aspek estetika kemasan catchy serta citarasa sedap, yang tak identik dengan produk tak berkualitas. Didukung oleh gencarnya iklan, promosi lewat strategi marketing kesemuanya jelas akan menguntungkan konsumen. ”

Sebotol es kopi dingin ukuran 200 ml awal kehadirannya hanya dijual Rp. 3.000 yang kekinian dipatok Rp.3,500, nyata terlihat pada kemasan.
Sebagai promosi minimarket sejuta umat kerap memberikan promo buy one get one yang membuat konsumen kalap. Berarti harganya perbotol hanya Rp. 1,750. Murah sekali jika dibandingkan dengan harga starbucks keliling!.

Nikmatnya sebotol es kopi hadir dari kolaborasi harmonis larutan kopi, susu, dan gula.
Gula menjadi unsur penting dalam proses pembuatan es kopi karena dapat memengaruhi selera.

Produsen bijak akan mempertimbangkan penggunaan gula sesuai anjuran Kementerian Kesehatan 25 gr perhari untuk orang dewasa. Hal ini dikarenakan masyarakat Indonesia penikmat rasa manis, rentan mengonsumsi gula dalam jumlah berlebih. Sementara efek rasa manis bersifat adiktif jika dikonsumsi dalam waktu lama. Rasa manis juga sering membuat seseorang merasa haus walau sejatinya mereka sudah minum.

Best of the best(Foto : Istimewa.)

Hijrah Ke Manis Alami

Euforia rasa manis berlebih yang digemari masyarakat ditanggapi serius oleh Country Manager Kerry Ingredients Indonesia,
Nancy Wangsa. Wanita Indonesia dengan limpahan energi kreatif ini
mengatakan, “Di saat Pemerintah serta Para Pemangku Kepentingan sedang berjibaku untuk mengurangi konsumsi gula berlebih di masyarakat, kami hadir lewat produk sirup dengan kandungan gula alami yang berasal dari gula tebu murni tanpa gula tambahan. Produk inspiratif bagi pelaku usaha ini menawarkan rasa manis yang digemari masyarakat, tak berlebih, sahabat bagi kesehatan. ”

Nancy menambahkan, “Sayangnya masyarakat Indonesia sebagian besar masih berpedoman pada harga untuk memutuskan membeli sebuah produk seperti sirup. Mereka enggan membaca, terkesan tak peduli dengan produk yang menggunakan gula serta produk gula tambahan yang sangat tinggi.”

“Bayangkan saat mereka menikmati sirup sembari mengonsumsi makanan manis. Sudah berapa banyak kandungan gula yang dikonsumsi?, “terang Nancy.

“Konsumsi gula berlebih tanpa diikuti dengan gaya hidup sehat seperti aktif bergerak dapat mengancam kesehatan. Hal tersebut menjadi salah satu konsen utama, kami hadir sebagai sahabat masyarakat lewat produk sirup DaVinci Gourmet, “terang Nancy.

DaVinci Gourmet Merupakan brand minuman global yang lekat dengan industri Horeca (hotel, restoran, cafe).
Di Indonesia hadir sejak tahun 2022 lewat distributor resmi Toffin Indonesia.
Varian terbaik diantaranya sirup klasik, saus, sirup buah asli, campuran bubuk minuman, serta bahan dasar minuman.

Terdepan dengan tampilan kemasan berupa botol plastik food grade, ramah lingkungan. Nuansa seni pada desain tampil dengan lambang berlian yang dibuat timbul di bagian bawah botol. Keseluruhan terlihat catchy, serta memperkaya unsur dekoratif sebuah produk.

Nancy melanjutkan, “Sirup kami diproduksi dengan menggunakan gula tebu alami, dengan kandungan gula berkisar 20%. Lebih rendah dari sirup lainnya.
Sebotol sirup bervolume 750 ml dapat digunakan untuk membuat 37,5 porsi minuman dengan satu porsi minuman berkisar 300-360 ml. Ukuran sirup yang digunakan untuk satu takaran saji hanya membutuhkan 20 ml guna mendapatkan citarasa manis yang pas, serta memberikan efek warna indah pada minuman. ”

“Jika dihitung harga sirup percangkir untuk satu takaran saji yang 20 ml hanya berkisar Rp. 3.812
Sangat worth it kan dengan manfaat sehat serta rasa nikmat yang didapat oleh konsumen.
Lewat kualitas, rasa, serta varian yang beragam, harga yang sering dipersepsikan ‘mahal’ itu ternyata keliru, “jelas Nancy ke WanitaIndonesia.co di sela-sela acara “A New Chapter of Flavour with DaVinci Gourmet and Mikael Jasin”.

Lebih lanjut Nancy mengajak konsumen untuk bijak dengan membaca label kemasan produk seperti kandungan gula yang digunakan. Termasuk yang sering diabaikan serta tak dipahami oleh pembeli adalah penggunaan gula tambahan dengan nama sukrosa, fruktosa, glukosa, dan dekstrosa.

Perlu diingat konsumsi gula berlebih dapat meningkatkan kalori cairan, namun tak memberikan rasa kenyang sehingga akan berdampak pada konsumsi berlebih.
“Hal ini jika dilakukan secara terus menerus dapat memicu terjadinya obesitas, penyakit diabetes yang memicu terjadinya penyakit degeneratif lainnya. Oleh karena itu hijrah dengan memilih, serta menggunakan produk yang sehat, serta menyehatkan seperti sirup DaVinci Gourmet yang mendunia, “pungkas Nancy.