Petani Swadaya Indonesia Raih Sertifikasi RSPO, Langkah Nyata Menuju Keberlanjutan

Peran swadaya Indonesia menerima sertifikasi RSPO dalam Annual RSPO Conference di Bangkok, Thailand
Peran swadaya Indonesia menerima sertifikasi RSPO dalam Annual RSPO Conference di Bangkok, Thailand. Foto: Istimewa

WanitaIndonesia.coBangkok. Pencapaian gemilang datang dari petani swadaya Indonesia, Novie Zulhi, yang berhasil membawa kelompoknya meraih sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Penghargaan ini diterima langsung dari CEO RSPO, Joseph D’Cruz, dalam Annual RSPO Conference (RT2024) di Bangkok, Thailand.

Novie, yang tergabung dalam program SMILE (Smallholder Inclusion for Better Livelihood & Empowerment), mewakili kelompok Perkumpulan Kotani Mandiri Bersama (PKMB). Sertifikasi ini tidak hanya memberikan pengakuan internasional tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi produk kelompok tani.

Perkembangan Pesat Petani Swadaya

Sejak mendapatkan sertifikasi RSPO pada 2023, PKMB telah mencatatkan pertumbuhan signifikan. Dari 211 anggota dengan luas tanah 330 hektare, kelompok ini kini mencakup 471 anggota dengan area lebih dari 750 hektare. Semua anggota akan melalui proses sertifikasi RSPO pada Desember mendatang.

Sertifikasi ini memberikan keuntungan tambahan berupa premi yang didukung oleh Kao. Dana tersebut dimanfaatkan untuk kebutuhan pertanian, seperti pupuk dan pestisida, yang membantu meningkatkan produktivitas sekaligus mendukung kesejahteraan petani.

Program SMILE: Meningkatkan Kesejahteraan Petani

Diluncurkan pada 2020, program kolaboratif antara Asian Agri, Apical, dan Kao ini bertujuan memberdayakan petani swadaya melalui pelatihan praktik pertanian berkelanjutan. Hingga saat ini, program ini telah melibatkan 3.489 petani dengan 1.373 di antaranya berhasil meraih sertifikasi RSPO.

“Keberhasilan Novie dan kelompoknya menjadi bukti nyata kekuatan kolaborasi serta dedikasi petani dalam Peran swadaya Indonesia menerima sertifikasi RSPO dalam Annual RSPO Conference di Bangkok, Thailandmenerapkan praktik berkelanjutan,” ujar Ivan Novrizaldie, Head of Sustainability Asian Agri.

Program ini menargetkan pemberdayaan 5.000 petani swadaya pada 2030 dengan fokus pada peningkatan hasil, pendapatan, dan akses ke pasar global.

Komitmen Kolaborasi untuk Masa Depan

Chandramohan Nair, Head of Sustainability Apical, menekankan pentingnya inklusivitas dalam rantai pasok industri sawit. “Program SMILE bertujuan membantu petani memenuhi persyaratan sertifikasi dan mengakses pasar global,” ungkapnya.

Sementara itu, Terasawa Kenji, VP Procurement Strategic Sourcing Kao Corporation, mengapresiasi pencapaian ini sebagai langkah memperkuat ketahanan ekonomi petani kecil di tengah tantangan pasar.

Menuju Keberlanjutan yang Lebih Luas

Sertifikasi RSPO tidak hanya membawa pengakuan tetapi juga mendorong penguatan praktik bertani yang bertanggung jawab. Dengan program SMILE, petani kecil kini memiliki peluang lebih besar untuk terlibat dalam rantai pasok global, menciptakan dampak positif yang berkelanjutan. (srv)