Menelisik Harumnya Bisnis Laundry Di “Laundry Innovation Summit 2024”

Apik Primadya mengubah industri laundry Indonesia modern, bisnis yang seksi, siap bersaing di kancah global.(Foto : Istimewa)

WanitaIndonesia.co, Jakarta – Bisnis laundry di Indonesia berkembang pesat selaras dengan populasi penduduk, serta kebutuhan masyarakat yang menginginkan kepraktisan.

Bak pepatah bagaikan cendawan tumbuh subur di musim penghujan, kelebihan bisnis yang identik dengan layanan cuci, jemur, setrika ini pertumbuhannya cukup masif.

Masyarakat membutuhkan layanan laundry dalam segala cuaca, serta suasana. Ini dijadikan peluang bisnis oleh banyak pelaku pemula. Mereka terjun sebagai pebisnis laundry rumahan karena tergiur ceruk keuntungan yang menggoda. Ada yang usahanya berkembang, ada pula yang stagnan, lainnya bangkrut karena minimnya ilmu yang diterapkan agar bisnis mereka berkelanjutan.

Bisnis yang mampu memberikan lapangan kerja ini harus diimbangi oleh passion, serta semangat pantang menyerah pelaku usahanya.
Di sisi lain, beragam tantangan ke depan sangat nyata. Harus diantisipasi oleh pelaku usaha Laundry skala rumahan, menengah hingga kelas atas lewat pemahaman, kemudian diuraikan dengan gamblang, serta dicarikan solusinya yang komprehensif, membumi agar bisnis bisa berkembang, sustainability menghadapi setiap tantangan zaman.

Last but not least peran pemangku kepentingan, pakar bisnis khusus laundry sangat dinantikan oleh para pelaku usaha sejenis, yang umumnya masih berpola konvensional.
Lewat solusi yang komprehensif, diharapkan muncul ekosistem pebisnis laundry yang solid, serta produktif dengan beragam inovasi.

Tak banyak masyarakat yang tahu bahwa industri laundry rumahan yang tumbuh masif di Indonesia, hadir lewat usaha seorang pemuda Apik Primadya yang berasal dari Kabupaten Nganjuk – Jawa Timur. Perantau yang bertekad merubah nasib di Jakarta, memulainya dengan jasa cuci pakaian kiloan, di daerah Kebagusan, Jakarta Selatan.

Ketekunan, kegigihan, serta etos kerja, serta bisnisnya yang diberkahi Sang Pencipta menuai sukses dengan banyaknya kemitraan.
Lebih dari 400 pengusaha laundry bermitra dengan Apique Group, cakupannya tersebar di berbagai wilayah Indonesia, serta mampu membangun sebuah ekosistem bisnis laundry modern, produktif, dan solid.

Bisnis yang awalnya hanya dipandang sebelah mata, kekinian dengan inovasi mampu naik level, serta dijadikan inspirasi banyak orang.
Apik Primadya, pemuda sederhana yang memiliki cita-cita mulia ingin membantu masyarakat yang repot, tak ada waktu untuk melakukan pekerjaan mencuci pakaian, selimut, spray, bad cover, gorden, dlsbnya, kini menjadi persona yang disegani karena kepiawaiannya berbisnis, serta ilmunya ihwal seluk-beluk laundry.

Founder and CEO Apique Group mampu membuka banyak lapangan kerja dalam bisnis laundry, serta lini-lini bisnis turunannya. Pria flamboyan ini menjadi asa bagi mereka yang ingin memulai bisnis, atau pebisnis yang ingin naik level serta para investor.

Apik menerangkan event Seminar bisnis Laundry Nasional, pertama, serta terbesar di Indonesia, berangkat dari berbagai pengamatan, pemikiran, yang dipadukan dengan pengalaman, serta keinginan untuk membuat ekosistem pebisnis laundry yang kuat, go global, mampu menjawab tantangan setiap zaman di masa kini, dan masa depan.

Menurut Apik, iklim usahanya masih sangat bagus, terbuka peluang yang menjanjikan bagi para pengusaha baru, investor, serta pengusaha yang ingin menaikkan level bisnisnya agar tetap sustainability.
Dari buah pemikirannya tersebut, ia menghadirkan seminar pertama, dan terbesar di industri laundry yang berkolaborasi dengan sejumlah pembicara handal. 6 CEO terkemuka Indonesia dari berbagai keahlian akan tampil berurutan selama dua hari seperti Coach Tom Mc Ifle (CEO of Top Coach Indonesia), Coach Armala (Founder & President Humwn Plus Institute), Victoria Wong (CEO of Start Your Content Academy), Deryansha Azhary (CEO of KasiSolusi), Helmy Yahya (Founder of Yahya & Yahya), dan Last but not least Apik Primadya (Founder & CEO of Apique Group).

Acara dikemas spesial, penuh dengan hal-hal yang menginspirasi. Rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 9-10 Desember 2024, di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta.
Menarget peserta 500-700 laundrypreneur, calon laundrypreneur, juga para investor yang ingin mendapatkan beragam insight menarik seperti pengetahuan, pemahaman, juga ‘pengalaman’ dari para Expert mumpuni.

Para pemateri datang dari berbagai latar belakang keilmuan, seperti di bidang usaha laundry. Lewat seminar, hadir informasi terkini terkait teknologi terbaru yang ramah lingkungan seperti hemat energi, juga antisipasi isu krisis air bersih, isu kesehatan, dan isu lingkungan.

Seminar juga menghadirkan pameran produk, dan teknologi laundry dari para mitra, serta sponsor. Istimewa hadir live entertainment. Momen spesial penutup tahun yang manis ini, rencananya akan dibuka oleh Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman. Lewat LIS 2024 dapatkan beragam diskon spesial, doorprize bagi para mitra Apique Group.

Ki-ka : Apik Primadya, Founder & CEO Apique Group, Helmy Yahya, Founder of Yahya & Yahya, Tom Mc Ifle, CEO of Top Coach Indonesia kolaborasi lewat “Laundry Innovation Summit 2024”.( Foto : Istimewa)

Melaju Untuk Ekosistem Industri Laundry Indonesia

Apik melihat bisnis laundry, kekinian telah memasuki periode baru sehubungan terjadinya perubahan zaman yang mengandalkan teknologi mutakhir. “Oleh karenanya, para pelaku bisnis laundry harus mampu beradaptasi, siap menghadap disrupsi, “terang pria yang memiliki gudang ide out of the box dalam bisnis laundry.

Ia menyoroti beragam isu seperti laundry rumahan yang belum memiliki mesin pengering. Krisis air bersih, isu kesehatan, serta isu keberlanjutan. Selain pengetahuan pelaku usaha yang masih harus ditingkatkan. Contohnya untuk mencuci 10 kg pakaian, modalnya itu hanya Rp. 5,000. Komponennya dihitung dari penggunaan air, deterjen, pewangi, setrika, serta plastik pembungkus.

Selain itu, Apik miris dikarenakan masih banyak pelaku yang menjadikan bisnis ini sebagai bisnis selingan, dari usaha lainnya yang mereka kelola. Padahal jika dilakukan secara profesional, lekat dengan inovasi pada aspek layanan, teknologi, peluang menjanjikan masih sangat terbuka lebar.
“Saat ini melalui Apique Academy, setiap bulan lahir sekitar 20-25 laundrypreneur baru. Ini baru di tempat kami, belum dihitung pelaku usaha yang bermitra dengan tempat lain, “kata Apik.

Melalui LIS 2024, Apique Group berkomitmen penuh akan menjadi yang terdepan ihwal ide, inovasi dengan memprioritaskan laundrypreneur, agar dapat maju bersama. Menurut mantan Ketua Dewan Kehormatan, Asosiasi Laundry Indonesia (ASLI) periode 2023-2027, inovasi merupakan keniscayaan, mutlak dibutuhkan dalam menjawab tantangan zaman, serta menangkap peluang bisnis.

Praktik dan teknologi merupakan kombinasi yang klop guna mendukung efisiensi, serta sustainability guna mengakomodir kepuasan pelanggan.
Sebagai pebisnis handal, Apik sukses mengambil peluang, taklukkan tantangan lewat kreativitas, serta inovasi membumi.

Kekinian ia berhasil mengembangkan beragam lini bisnis di bawah naungan Apique Group seperti laundry ramah lingkungan, Apique Manajemen, Apique Academy Learning Centre, Resique Supermarket Laundry, Less Worry, dan Apique Community.

Lewat seminar, Apik bersama Apique Group ingin membantu para laundrypreneur handal dalam memasuki bisnis global.

Ruang ilmu laundry di Apique Academy Learning Centre ( Foto : Istimewa.)

Pentingnya Memahami Kekuatan Energi Uang

Coach Tom Mc Ifle, CEO of Top Coach Indonesia mengaku kagum saat ia diajak berkunjung ke Less Worry lini bisnis Apique Group.
Dari sini ia menyimpulkan bahwa bisnis laundry itu bisnis yang sangat simpel, tapi bergengsi, serta menjanjikan cuan.

“Namun demikian, pria pematik semangat ini mencatat ada beberapa kekurangan yang harus segera dicarikan solusinya. Karyawan yang mudah keluar, sulitnya mencari karyawan handal, serta jenjang karir yang terbilang sangat pendek. Namun berkaca pada bisnis to bisnis yang dijalankan Apic Group kesemua tantangan tersebut bisa dientaskan. Karenanya penting yang namanya passion, kreativitas, serta inovasi, “imbuhnya.

“Bisnis laundry di bawah bendera Apique Group memiliki manajemen yang sudah bertumbuh, dan sangat matang. Tak semua pebisnis mampu melakukannya. Sebagian pebisnis hanya terpaku, sibuk memikirkan, serta merasa khawatir dengan kutukan saat usia bisnis menapak hitungan ke 5 hingga 10 tahun, yang dikenal dengan kutukan akan tutup, “sentil Coach Tom.

Coach menjelaskan, “Padahal hal tersebut tak sesuai logika. Agar terhindar dari stigma, pebisnis harus mumpuni, memahami aspek fundamental dengan sangat baik. Diibaratkan saat lahir orang yang ber dna pengusaha dari keluarga, dari lahirnya saja sudah berbisnis. Mereka tak paham manajemen seperti cara merekrut karyawan itu seperti apa, pun tak memiliki leadership.”

Pada seminar LIS 2024, Coach Tom akan membahas materi Kekuatan Energi Uang yang seringkali masih banyak ditafsirkan secara salah. Contohnya, pengusaha itu harus memiliki kepedulian, serta dermawan. “Coba lihat, faktanya mereka akan menggenggam uangnya dengan erat. Enggan mengeluarkan untuk hal-hal yang bersifat sosial, dikarenakan merasa belum sukses, dan kaya.
Ketika ditanya, mereka kompak menjawab. Berderma nanti saja, nunggu saya sukses, dan kaya, “terang Coach Tom.

Coach Tom menambahkan, “Mindset tersebut tentunya sangat keliru, karena kita umat beragama percaya, ada kekuatan di atas kekuatan, yakni kuasa ilahi yang mampu menggerakkan, melindungi, serta membuat seorang pebisnis itu bisa sukses atau sebaliknya. Saya melihat pebisnis yang sukses lekat dengan kebaikan-kebaikan, serta kepedulian terhadap sesama, khususnya kepada karyawan, dan keluarganya. ”

Lebih lanjut, Coach Tom membocorkan isi materi seminarnya. Leadership bisnis sedikitnya membutuhkan 3 hal krusial. Pertama, Pengusaha harus mampu menemukan kedamaian, lewat damai mereka jadi mampu untuk berpikir secara jernih untuk membuat keputusan dalam berbisnis.

Kedua, pengusaha tetap membutuhkan support system, dukungan keluarga, karyawan, serta inner cyrcle.

Ketiga, pengusaha harus percaya dengan pertolongan Ilahi. Kebaikan yang ditebar lekat dengan balasan doa-doa tulus oleh orang yang menerimanya.

“Saya sering menanyakan ihwal kesuksesan seorang pengusaha. Beberapa menjawab saya tak tahu apa kiat, serta rahasianya. Tahu-tahu bisnis saya sudah menggurita, sukses, “ujar Coach Tom.

Lebih lanjut Coach Tom mengingatkan, “Pengusaha harus memegang filosofi alam. Semesta mengajarkan kita, bahwa segala sesuatu yang baik itu harus bertumbuh. Tak boleh stagnan kemudian mati. Demikian halnya dengan pengusaha yang baik. Mereka sadar bahwa kesuksesan, ilmu, skills yang dimiliki tak pernah akan abadi.”

“Butuh strategi agar bisnis berkelanjutan.
Salah satu kuncinya, pengusaha harus terus, serta banyak belajar ke orang-orang mumpuni, dan inspiratif. Pengusaha itu harus selalu merasa ‘lapar’ dengan ilmu serta keahlian dari pakarnya, “saran Coach Tom.

“Laundry merupakan bisnis yang sangat menjanjikan. Tentunya dibutuhkan pengetahuan, leadership guna menghasilkan kinerja serta layanan yang hebat. Hal ini berguna sebagai antisipasi usaha rintisan ini bangkrut. Oleh karena itu, temui saya beserta pembicara inspiratif lainnya pada perhelatan akbar LIS 2024, “ajak Coach Tom.

“Lewat Acara Anda-Anda akan ditempa menjadi pebisnis yang ulung. Acara ini menyediakan paket lengkap bagi pebisnis, wajib diikuti oleh calon, dan laundrypreneur, serta para investor. Dapatkan beragam insight menarik seputar tips, serta triks yang hanya diungkap lewat event, “pungkas Coach Tom.

Bagi yang tertarik tiket Platinum dijual Rp. 2.500.000, dan tiket Gold Rp. 1.500.
000, yang dapat diperoleh lewat website : www.laundryinnovationsummit. com, bisa melalui Hotline di : +62 81260604552.