WanitaIndonesia.co – Sebagai upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana, Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa melalui Program Respon Darurat Kesehatan (RDK) menggelar pelatihan tanggap bencana bagi siswa Sekolah Smart Ekselensia Indonesia di Parung, Bogor, pada 17 Oktober 2024. Melalui program ini, sebanyak 200 siswa mendapatkan bekal edukasi lengkap mengenai tanggap darurat dan mitigasi kebencanaan.
Edukasi Sistem RDK Terpadu dan Bantuan Hidup Dasar
Dalam pelatihan ini, siswa dibekali berbagai keterampilan dasar, seperti edukasi tentang Sistem RDK Terpadu, yang membantu meningkatkan pemahaman mengenai tanggap bencana dan krisis kesehatan. Selain itu, pelatihan ini juga mengajarkan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan teknik triase, yang sangat penting saat terjadi situasi darurat. Para siswa belajar cara evakuasi dan transportasi bagi korban bencana, yang dapat membantu mereka dalam menangani krisis kesehatan di lingkungan sekitar.
Kepala LKC Dompet Dhuafa Pusat, drg. Martina Tirta Sari, menjelaskan pentingnya pelatihan ini. “Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai krisis ketika terjadi bencana. Kita harus tahu apa yang harus dilakukan agar niat menolong tidak justru membahayakan orang lain atau diri sendiri,” kata Martina.
Antusiasme Siswa dalam Pelatihan Tanggap Bencana
Eka Kurniasih, Manajer Smart Ekselensia Indonesia, mengungkapkan bahwa siswa sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Dia menambahkan bahwa kegiatan ini memberikan dampak positif bagi siswa dalam memahami kondisi lingkungan dan bagaimana merespons saat terjadi bencana. “Mudah-mudahan ini bukan kegiatan sekali selesai, tapi dapat berkelanjutan untuk membina siswa secara rutin,” ujar Eka.
Simulasi Krisis Kebencanaan sebagai Bagian Pelatihan
Para siswa juga diberi kesempatan mengikuti simulasi krisis kebencanaan yang melibatkan gempa bumi. Dalam simulasi ini, siswa belajar membedakan jenis gempa, seperti gempa tektonik dan vulkanik, serta memahami langkah-langkah yang harus diambil saat gempa terjadi. Raffa Adzkia, siswa kelas 12, mengungkapkan keseruannya selama simulasi gempa. “Instruksi dan arahan sangat membantu, dan kami belajar berkumpul di tempat yang aman saat terjadi gempa,” ungkapnya.
Menggugah Kepedulian Terhadap Kesehatan dan Kebencanaan
Melalui pelatihan ini, LKC Dompet Dhuafa berhasil menggugah kepedulian siswa terhadap kesehatan dan kebencanaan. Mereka diajarkan untuk lebih peka terhadap kondisi lingkungan dan bagaimana menanggapi situasi darurat secara aman. Dengan harapan pelatihan ini akan rutin dilakukan, LKC Dompet Dhuafa berupaya menciptakan generasi muda yang tangguh, sigap, dan memiliki kemampuan dalam menangani situasi krisis kebencanaan. (adv)