Batik Indonesia Tembus Pasar Global Berkat Sentuhan E-Commerce

Lukmanul Hakim (Assojar Fashion) dan Harry (Rumah Batik Pal Batu) memberikan salam canting untuk memperingati Hari Batik Nasional 2024.

WanitaIndonesia.co, Jakarta – Teknologi digital semakin berperan dalam menjaga kelestarian dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia, seperti yang diungkapkan Harry, pendiri Rumah Batik Pal Batu, dan Lukmanul Hakim, pengusaha batik asal Pekalongan, dalam talk show bertema “Membawa Warisan Budaya Mendunia” pada peringatan Hari Batik Nasional 2024. Dengan pengalaman lebih dari satu dekade di industri batik, keduanya memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas jangkauan batik ke pasar internasional.

Meskipun terhimpit modernisasi, batik tetap mempertahankan eksistensinya di dunia mode. Lebih dari sekadar busana tradisional, batik kini menjadi simbol kebanggaan budaya lokal Indonesia yang mulai diminati pasar global.

Harry, pendiri Rumah Batik Pal Batu, mengungkapkan bahwa popularitas batik di kalangan masyarakat Indonesia kian meningkat. “Semakin banyak orang mengenakan batik untuk keseharian mereka, berkat kemudahan akses melalui platform e-commerce. Desain batik yang tersedia secara online kini menjadi tren di kalangan muda,” jelasnya.

Rumah Batik Pal Batu tak hanya menyediakan batik sebagai produk, tetapi juga menjadi tempat bagi masyarakat belajar membatik. Harry juga memuji kehadiran e-commerce, seperti Shopee, yang mendukung para pengrajin dan penjual batik untuk berkembang dengan mengikuti tren digital.

Batik Lokal Mendunia Lewat Ekspor E-Commerce

Melalui Program Ekspor Shopee yang dimulai sejak 2019, lebih dari 26 juta produk UMKM telah menembus pasar luar negeri, termasuk batik dari Assojar Fashion, bisnis batik milik Lukmanul Hakim dari Pekalongan. Dengan modal awal Rp500.000 pada tahun 2016, kini Assojar Fashion berhasil menjual batik ke berbagai negara, termasuk Malaysia, Singapura, Filipina, Taiwan, hingga Meksiko.

Lukman, yang tumbuh di lingkungan penjahit batik, berkomitmen melestarikan metode membatik tradisional sambil berinovasi mengikuti tren modern melalui platform e-commerce. Kesuksesan bisnisnya tak terlepas dari keterlibatannya dalam berbagai program Shopee, termasuk kampanye promosi dan Program Ekspor, yang meningkatkan penjualan hingga 250% di Semester-I 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.

“Dengan bergabung di Shopee, pendapatan kami melonjak signifikan, dan kini kami bisa mempekerjakan lebih dari 70 perajin lokal. Harapannya, kami bisa terus mengembangkan bisnis sambil melestarikan warisan budaya batik,” ujar Lukman. (saf)