wanitaindonesia.co – Pandemi ini membawa masalah baru bagi lingkungan, yakni persoalan sampah masker sekali pakai. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers of Environmental Science and Engineering menunjukkan bahwa penggunaan masker sekali pakai manusia di dunia saat ini mencapai 129 miliar masker setiap bulan. Bila dihitung ada 31 hari dalam satu bulan, maka jumlah masker rata-rata yang digunakan adalah 2,8 juta per menit.
Sayangnya, hingga saat ini memang belum ada panduan resmi mengenai daur ulang masker. Berbeda dengan sampah plastik atau kertas yang sudah banyak didaur ulang. Hal ini memungkinkan sampah masker sekali pakai akan dibuang dengan cara yang tidak tepat. Apalagi masker sekali pakai biasanya terbuat dari polypropylene yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai. Limbah masker sekali pakai juga bisa melepaskan mikroplastik kecil yang berbahaya ke laut.
Sebelum-sebelumnya, masih banyak di antara kita yang menggunakan masker kain yang bisa dicuci ulang dalam rangka mengurangi sampah masker sekali pakai ini. Akan tetapi, seiring merebaknya virus COVID-19 varian Delta yang berasal dari India yang dilaporkan lebih mudah menular ini, semua orang dianjurkan untuk memakai masker rangkap yang terdiri dari masker medis dan dilapisi masker kain. Untuk itu, penggunaan masker medis sekali pakai menjadi tidak terhindarkan lagi.
Kita mungkin ada perasaan bersalah karena menjadi penyumbang sampah ini. Akan tetapi, di masa sulit ini, kesehatan kita harus menjadi prioritas lebih tinggi. Menurut @sustainableindonesia, saat ini yang terpenting adalah bagaimana membuang masker sekali pakai dengan baik dan benar.
Berikut ini adalah cara membuang masker bekas dengan benar berdasarkan rekomendasi Kementerian Kesehatan RI:
- Kumpulkan masker bekas
- Lakukan disinfeksi pada masker bekas dengan cara merendamnya dengan air sabun atau semprot dengan alkohol
- Jemur masker hingga kering
- Gunting dan ubah bentuk masker agar tidak dapat dipakai kembali
- Bungkus rapat dengan plastik. Jangan digabungkan dengan sampah domestik lainnya
- Buang ke tempat sampah
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelahnya
Salurkan Limbah Masker
Senang sekali bila ada tempat yang bisa menerima limbah masker agar tidak terbuang dengan tidak tepat. @dumask.indonesia yang digawangi oleh PTNBH dari UGM, ITB, UNS, dan UNAIR yang juga didukung para peneliti dari UAD, Politeknik ATK, UJB, dan UP45 menyediakan jalur pembuangan masker dan sarung tangan bekas dari masyarakat umum yang aman dan ramah lingkungan. Dumask menerima limbah masker bekas khusus penggunaan pribadi (bukan penggunaan faskes).
Saat ini Dumask menggunakan teknologi pirolisis untuk menghancurkan sampah masker untuk mengantisipasi virus yang kemungkinan masih menempel di masker tersebut. Alat ini dijalankan pada suhu tinggi direaktor tertutup tanpa adanya oksigen dimana masker yang merupakan polimer hidrokarbon akan terdekomposisi menjadi gas, minyak, dan arang.
Anda bisa mengecek akun Instagram @dumask untuk mengetahui lokasi pengumpulan sampah masker medis sekali pakai. Nah, kalau tidak ada opsi menyalurkan di daerah Anda, Anda bisa mengikuti rekomendasi dari @sustainableindonesia untuk mengumpulkan masker yang sudah dibersihkan menjadi ecobrick.