WanitaIndonesia.co, Jakarta – Kehidupan memiliki dua sisi kebahagiaan, dan Kesedihan. Al-Quran telah memberi pedoman dalam mensikapinya agar manusia tak merugi.
Jelang maghrib The Opus Grand Ballroom, The Tribatra Darmawangsa dipenuhi oleh Ihwan-Ahwat yang hadir untuk mengikuti kajian dari Ulama kharismatik Syeikh Omar Suleiman.
Terlihat antrian mengular di meja registrasi untuk mengambil gelang masuk. Walau lelah selepas berkegiatan ada yang bersekolah, kuliah, maupun bekerja, vibes mereka terlihat sangat bahagia untuk segera berjumpa dengan sosok panutan.
Terlihat pula sejumlah akhwat datang sambil menenteng koper. Mereka mengaku langsung datang ke Jakarta dari berbagai kota Indonesia, salah satunya dari Pontianak. Agar tak terjebak macet, dan harus terlambat, setiba di Bandara, mereka langsung menuju ke lokasi. Rela menunggu dalam waktu lama.
Ria R. Christiana selaku Founder Indonesia Islam Syiar Network tak kalah bungah. Mengenakan baju muslim marun dengan aksentuasi bordir bunga hitam, perempuan inspiratif ini asyik menyala ramah, sembari bercengkerama dengan anggota, serta para tamu-tamu penting.
Terlihat istri mantan Gubernur DKI Jakarta Fery Farhati Ganis yang hadir bersama ketiga orang putranya Mikail, Kaisar, dan Ismail Baswedan. Terlihat pula sejumlah figur publik diantaranya aktris Zaskia Adya Mecca, serta para influencer.
Catatan Redaksi :
Indonesia Syiar Network (ISN) merupakan organisasi relawan yang berfokus mendukung dakwah Islam lewat pendekatan kreatif yang kekinian. Didirikan oleh Mirza Muhamad dan Ria R. Christiana berkomitmen untuk menjadi wadah para pencari ilmu, serta para volunteer untuk berkolaborasi dalam menghadirkan dakwah yang inspiratif dengan satu tujuan menjadi umat yang lebih baik, diridhoi Allah SWT.
Setiap acara dikemas interaktif berupa Inspiring Conference dengan sharing ilmu. Bertujuan untuk mengingatkan kembali masyarakat khususnya generasi muda agar tetap berpegang teguh kepada sunah, serta ajaran Al-Qur’an dalam keseharian mereka.
Momen sekaligus merupakan ajang silahturahmi sharing berharap rahmat, dan berkat, serta menghindari adzab Allah SWT.
Sejumlah pembicara mumpuni berskala global telah sharing kajian ilmu di ISN sebutlah Ustadzah Dunia Shuaib dari Amerika, Ustadzah, dan Ustadzah Oki Setiana Dewi
Acara disupport oleh pemangku kepentingan, para
selebritis hijrah, serta publik figur yang ingin mendalami ajaran Islam lewat metode menarik, inspiratif. Serta anggota ISN loyal yang tersebar di seluruh Indonesia.
Mengambil konsep kekinian menyelaraskan dengan kalangan muda, dakwah tak harus berlangsung di rumah ibadah, tapi bisa diselenggarakan di ruang publik yang anti mainstream seperti di Taman, Mall, Gedung Bioskop, Aula Pernikahan tanpa mengurangi nilai kekhusyuannya.
Lintasan Emas Dakwah ISN
Menurut Ria, kegiatan Islami Inspiring Conference terasa sangat spesial. Mampu mengaduk-aduk perasaan, serta alam bawah sadar.
Momen kajian bersama Syeikh Omar Suleiman menjadi sebuah lintasan sejarah emas atas kiprah Volunteer ISN yang cekatan, nan mumpuni dalam mendukung dakwah Islam.
Mereka bekerja dengan hati, berharap ridho ilahi.
Terselenggara tanpa niatan awal. Serba kebetulan, tiba-tiba dikarenakan Qadarullah. Alhamdulillah, akhirnya bisa terlaksana dengan persiapan hanya dalam waktu empat hari.
“Saat kami mendapat info bahwa Syeikh Omar akan berlibur ke Indonesia, para Volunteer kemudian gercep (gerak cepat) dengan mengajak Cendekiawan Muslim yang memiliki pengaruh luas di Dunia Islam, untuk hadir bersilaturahmi sembari mengagungkan syiar Islam. Ini merupakan momen yang sangat dinantikan oleh anggota ISN. Bersyukur role model intelektual muslim ini bersedia hadir, “kata Ria.
OSI (Omar Suleiman Indonesia) merupakan upaya berkelanjutan pihak yang memiliki kepedulian dengan menerjemahkan, serta menampilkan kembali sejumlah materi tausiah Syeikh Omar Suleiman berbahasa Inggris-Arab. Inilah yang kemudian menghadirkan istilah Omar Suleiman Indonesia, dikarenakan respon luar biasa masyarakat, khususnya generasi muda Indonesia.
Syeikh Pejuang dakwah untuk Palestina menurut Ria sangat antusias ketika mendapat undangan dari ISN. Beliau ikhlas meluangkan waktu liburannya, untuk memberikan spirit dengan kajian ‘When Life Hits Hard’ : The Lesson of Happiness and Sadness in the Qur’an.
Ria berharap, lewat syiar, sharing dengan ulama kharismatik ini,
kiranya dapat memberikan insight menarik, membuka wawasan baru, dapat meneruskan ke inner circlenya masing-masing. Serta kian mempertebal rasa optimisme para generasi muda dalam menjalankan hidup sebagai generasi unggul asa bagi negara, dan bangsa.
Asa Generasi Muda, serta Tantangan Akhir Zaman
Sebagai umat di akhir zaman, generasi muda Islam banyak menerima ujian kebahagiaan, serta kesedihan baik bagi diri pribadi, sesama muslim dalam tataran nasional, maupun global. Ketika diri sedang dalam keadaan down, muncul pertanyaan, apakah kita mampu menyelesaikan ihwal permasalahan tersebut dengan mengacu keajaran Islam yang dinamis?.
Selain itu umat Islam di tataran global masih banyak dizalimi seperti fitnah, intimidasi, penindasan, serta genosida oleh Zionis bersama para sekutunya.
Kiranya dengan
memperkuat tali ukhuwah, memiliki kepedulian tinggi, serta upaya untuk membantu mengentaskan permasalahan tersebut lewat beragam cara, ridho Allah akan turun.
Ingat hidup berkah itu harus linear ke diri sendiri, ke Sang Khalik, serta ke sesama muslim. Kiranya dengan upaya kecil ini bisa menjadi suluh, syiar bagi kemajuan Islam di Indonesia, “kata Ria dengan suara tercekat mengharu biru.
Syeikh Dr. Omar merupakan cendekiawan muslim yang dikenal lewat wawasan spiritual, serta intelektualnya. Beliau tumbuh dalam budaya, serta nilai-nilai agama yang sangat kuat. Memiliki pengetahuan mendalam tentang Islam, dan humaniora membuat personanya menjadi sumber inspirasi, pada serta berbagai forum ilmiah, serta diskusi publik.
Pendiri, Founder Institut Penelitian Islam Yaqeen merupakan
penulis produktif. Lewat karya-karyanya yang mengupas aspek-aspek penting kehidupan, dari sudut pandang ajaran Islam telah banyak generasi muda yang mengaku berhasil meraih derajat mulia, dikarenakan terinspirasi, dengan menjalankan tuntunan ajaran Islam.
Saat tampil dihadapan ratusan tamu Ikhwan, Akhwat pembicara publik dalam konteks agama serta di luar konteks yang memiliki pengaruh luas membahas makna Surat Al-‘Asr dalam konteks kebahagiaan, dan kesedihan yang diciptakan Allah SWT.
sebagai ujian buat umatnya.
Ia mengingatkan, lalu memperjelas ancaman bagi umat Islam yang menyia-nyiakan waktu. Melewatkannya begitu saja, bahkan hanya bermalas-malasan tanpa melakukan amal kebaikan. Lebih celaka malah melakukan perbuatan tercela. Surat ini sangat penting dihapalkan, ditadaburi, kemudian diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai petunjuk, dengan niat tulus karena Allah.
Surat Al – ‘Asr menjadi petunjuk penting esensi diciptakannya manusia yaitu hanya untuk menyembah, beribadah kepada Allah dengan berpegang pada 4 ajaran penting yaitu Beriman kepada Allah, Beramal Saleh, Saling Berpesan Dalam Kebenaran, dan Saling Menasihati Dalam Kesabaran yang harus implementasikan dalam hidup, agar manusia mendapat kebahagiaan yang hakiki.